**Aku bangun dipagi hari. Woah! Rasanya menyenangkan sekali sungguh! Ku buka jendela agar ku bisa menghirup sejuknya udara dipagi hari. Lalu aku kembali duduk di tepi ranjang. Orang yang kucintai sedang tidur dengan nyenyaknya seakan tidak ingin mimpinya segera berakhir. Ku belai pipinya dengan jariku, mengelus lembut hingga alisnya sampai ke rambutnya
Aku mengecup pipinya sekilas. Senyumku mengembang. Ah bahagia sekali aku dia kembali bersamaku disini. Hal yang paling menyenangkan adalah saat memperjuangkannya. Aku terkekeh geli sendiri, jika ku ingat laki laki yang berusia 23 tahun ini ternyata pencemburu yang baik, emosinya mudah meledak, dan egois. Ya sangat egois menurutku, kenapa? Karena ia tidak ingin apa yang sudah dimilikinya didekati oleh orang lain. Aku merasa sangat beruntung dimilikinya, tugasku sekarang adalah menjaga perasaan yang ia telah titipkan padaku
"Eengghh.."
Arfi mulai membuka matanya, ia mengerjap beberapa kali sebelum akhirnya tersenyum padaku
"Aku ganggu kamu ya?"
Arfi tersenyum makin lebar
"Aku kira aku masih dalam mimpiku melihat bidadari surga disini"
Aku terkekeh geli lalu ku cium pipinya
"Gombal banget sih kamu, belajar dari mana?"
"Dari kamu"
"Aku? Kok aku sih"
"Karena setiap melihat kamu aku gak pernah kehabisan kata kata untuk mengungkapkan keindahan kamu dimata aku"
Arfi bangun lalu terduduk meraih tanganku dan mengecupnya.
"Jadilah milikku selamanya, aku gak akan melepas kamu, aku akan menjadi suami yang baik untuk kamu..."
Arfi menghentikan ucapannya karena tangisan El. Dengan segera aku menyusuinya. Arfi yang kini sudah berjongkok didepanku membelai pipi El lembut
"Dan papah yang baik untuk Elaine Agatha"
Aku tersenyum senang, eugh.. tunggu..
"Aduh duh.."
"Kamu kenapa sayang?"
"Gpp sayang, ini El ngisepnya terlalu kuat. Ngilu ujungnya punyaku"
Ya ampun ngilu banget padahal belum ada giginya deh ini anak. Eh tapi gpp kali aja siapa tau ada yang meragukan kalau ini anaknya Arfi, aku punya bukti, ya buktinya dia menghisap dadaku terlalu kuat sampai buatku ngilu, sama seperti papahnya huehehehe
Setelah El tertidur aku meletakkannya di tempat tidurnya.
"Kamu mandi dulu gih sana, aku mau ajak kamu kesuatu tempat" ujar Arfi
"Gak bisa siangan aja Fi, aku males mandi pagi ini"
Arfi yang sedang mengeringkan rambutnya beralih menatapku aneh
"Jorok banget kamu, mandi sana pokoknya. Udah bau juga"
Aku mencium kedua ketiakku sendiri. Enak aja gini gini aku anti bau ya, aku selalu memakai deodoran juga parfum serta baju baju yang kupakai menggunakan pelembut yang harumnya 24 jam. Btw itu pengharum apa pos ronda deh
"Aku gak bau"
"Bau kamutu, udah mandi sana ih"
"Bau apa, harum gini"
"Bau pe*u kamu"
Aku menatap malas ke Arfi
"Punya lo ini berarti muncrat kemana mana"
KAMU SEDANG MEMBACA
Our
Romance(18+) Ini adalah cerita perjuangan hidup dari seseorang wanita malam. nasib membawanya kedalam kehidupan yang bukan sama sekali impiannya. Namun nasibnya berubah ketika bertemu dengan seorang pria. Hidupnya tidak lagi susah secara batin. Bagaimana k...