**Victory!!!
"Udah ah aku gak mau main lagi"
"Kenapa?"
"Disampah terus males"
"Tapi kan menang naik rankingnya"
"Tetep aja harusnya aku kill banyak"
"Lagian siapa suruh kamu pake support"
"Tau ah aku laper masak sana kamu"
Aku memandangnya jengkel. Laki laki masa ngambek hanya karena main game. Tubuhnya yang disandarkan disofa sambil memanyunkan bibirnya. Aku terkekeh melihatnya
"Kenapa kamu lihatin aku begitu?"
"E.. eng.. engga kok"
Damn! Kenapa aku jadi gugup begini. Ah lebih baik aku pergi kedapur untuk memasak perutku juga sudah lapar.
Masakan pun jadi tak butuh waktu lama karena aku hanya memasak pasta pagi ini
"Oh ya arfi btw kemarin pak shami ngasih aku berkas ini dia suruh aku untuk kasih lihat kamu dulu"
"Aku udah lihat"
"Aku kan belum ngasih berkasnya"
"Aku udah lihat copyannya kemarin dikantor"
Aku hanya menganggukkan kepala. Sudah 3 hari aku bekerja dikantornya arfi. Perusahaannya bergerak dibidang periklanan selama bekerja disana aku belum menemukan kesulitan namun aku agak sulit berbaur dengan karyawan lainnya. Awalnya kupikir mereka tau latar belakangku tapi semua itu hilang saat aku mendengar gosip yang berhembus dikantor sana. Ada yang bilang aku istrinya arfi, calonnya arfi ataupun pacarnya arfi yang notabene nya adalah direktur yang terkenal dingin, cuek dan sedikit angkuh. Namun gak sedikit juga yang bilang arfi itu peduli dan baik.
"Hari ini kita datang siang gpp?"
"Gpp.."
"Oh oke"
"Oh ya, hari ini kamu survey tempat syuting yang akan kita adakan untuk proyek PT. Nasional damai yang udah kita sepakati kemarin"
Aku hanya menanggukkan kepala
**
Sudah hampir jam makan siang aku menunggu seseorang dilobby. Katanya orang ini yang akan mengantarku kelokasi syutingnya. Entahlah aku tidak tau siapa
Tiba tiba saja ada yang menepuk pundakku
"Julia kan?"
Sejenak aku memperhatikan pria tegap didepanku. Dia mengulurkan tangannya padaku
"Ehm sorry gue iwan orang yang disuruh arfi nganterin lo"
Aku menyambut tangannya
"Julia.." dan tersenyum
"Lebih baik kita langsung aja deh sebelum boss besar jadi punya selera makan orang. You knowlah" ucapnya sambil terkekeh aku pun tertawa juga.
Akhirnya aku dan iwan pergi menuju lokasi syutingnya. Tak butuh berapa lama akhirnya sampailah kami ditempat tujuan. Tempatnya lumayan asri aku sampai kagum dikota sibuk seperti ini masih ada tempat seasri ini
"Emm jul.. gue nemuin sutradaranya dulu deh. Mau ada yang direvisi soal kemarin. Lo boleh keliling sambil survey sekalian lo catet apa yang harus dibutuhkan buat syuting besok"
Aku mengacungkan kedua jempolku dan iwan pun berlalu meninggalkanku. Aku berjalan sambil membawa buku catatanku sesekali aku melihat kelengkapan dicatatanku. Kurasa tidak ada yang harus direvisi tempat dan angle disini baik
KAMU SEDANG MEMBACA
Our
Romance(18+) Ini adalah cerita perjuangan hidup dari seseorang wanita malam. nasib membawanya kedalam kehidupan yang bukan sama sekali impiannya. Namun nasibnya berubah ketika bertemu dengan seorang pria. Hidupnya tidak lagi susah secara batin. Bagaimana k...