*
Aku mengulet saat terbangun dipagi hari. tidur nyenyak sekali malam ini. Aku tidur diapartement arfi dia yang memintaku karena aku lelah berdebat dengannya aku putuskan untuk mengikuti kemauannya. Tapi sepertinya dia tidak tidur bersamaku malam tadi. Aku mendengar suara pintu luar ditutup dan dikunci sebelum aku benar benar ke alam mimpi
tunggu
Aku langsung beranjak dari kasur untuk memastikan sesuatu. Dugaanku benar dia menguncinya dari luar artinya aku harus diam disini menunggunya entah kapan dia pulang. menonton tivi bukan ide yang buruk sepertinya
Jam sudah menunjukkan pukul 10 pagi. aku menuju dapur untuk melihat apa yg bisa aku masak. Sial! ini seperti penjara kulkasnya hanya berisi minuman soda tanpa ada makanan apapun bahkan mie instan pun tidak ada. dia ini makhluk macam apa sih
krek
"sedang apa kau?" aku terkejut baru saja aku mendengar suara pintu dan dia kini sudah berada diambang pintu dapur.
"Aku sedang mencari bahan makanan. ada yang bisa ku masak?"
Arfi hanya menatapku datar. kenapa dia apa aku terlihat aneh? Oh my! aku masih mengenakan piyama tipis dan aku tidak menggunakan pakaian dalam.
"Mandilah, ganti bajumu, kita cari makan diluar" ucapnya sambil berbalik meninggalkanku.
Disinilah kami. bukan sebuah restoran mewah memang. makanannya pun masakan tradisional. Arfi bilang dia berjiwa cinta tanah air entahlah dia yang terlaku cinta tanah air atau dia pelit. Melihat cara pakaiannya dan kendaraan yang dia gunakan sangat tidak cocok kami berada disini
"kau tidak makan?"
aku menoleh padanya. Aku mengambil sendok dan mencicipi salah satu masakan
"rasanya enak bagiku. tapi jika kau tidak suka ya itu masalahmu" kembali dia menyantap makanannya dengan rakus. uh ingin sekali aku menumpahkan semua sayur diatas meja ke mukanya. Mau tidak mau aku harus memakannya
**
Diperjalanan aku tidak berniat membuka suaraku. hanya ada musik yang terdengar. tiba tiba arfi membelokkan mobilnya ke sebuah restoran. serius dia ingin makan lagi setelah 3 piring dia habiskan tadi?
"cepat turun" ucapnya. dia turun lebih dulu. aku mengikutinya dari belakang. apa yang dia mau sebenarnya
"pesan apapun yg kau mau. aku menunggu dimeja sana. jangan lupa dibungkus aja makan di apartemenku"
mendengar itu mataku langsung berbinar. Aku menatapnya memastikan ucapannya"Cepat sebelum aku berubah pikiran" aku terkecat langsung menuju meja pemesanan. bukan aku rakus tapi tadi makan sebelumnya aku hanya menghabiskan 3 suap saja. aku tidak suka masakan sunda padahal aku juga ada darah sundanya. Perduli apa yang penting perutku kenyang dengan makanan manusiawi bagi standar lidah dan lambungku hehe
**
Kenyang juga akhirnya. Aku menghabiskan 3 burger 2 porsi kentang goreng dan 1 porsi pasta. Aku memperhatikan sekeliling aku lupa saat aku makan aku tidak melihat dimana arfi berada. Aku berkeliling mencari keberadaannya. Saat akan membuka pintu kamar mandi aku mendengar suara suara tidak asing bagiku. Tunggu.. ku tajamkan pendengaranku. Tidak salah lagi dia sedang melakukan itu.
Kreek
Pintu terbuka tiba tiba. Aku terkejut bukan main arfi menatapku menyelidik. Alisnya terangkat satu. Aku menelan ludahku
"Apa yang kau dengarkan?" ucapan arfi membubarkan lamunanku. Arfi menatapku dengan tajam. Oh tidak apa yang harus ku jawab
"Apa aku ganggu kesenangan kamu?" Hanya itu yang bisa aku ucapkan. Dia mendekatkan wajahnya padaku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Our
Romance(18+) Ini adalah cerita perjuangan hidup dari seseorang wanita malam. nasib membawanya kedalam kehidupan yang bukan sama sekali impiannya. Namun nasibnya berubah ketika bertemu dengan seorang pria. Hidupnya tidak lagi susah secara batin. Bagaimana k...