Bagian 18
Aku dan Yoongi terkejut dan langsung menjauhkan wajah kami, saat Seokjin masuk kamar secara tiba tiba. Ya! Suasana ini membuatku malu sekali.
"Ah, perutku sakit sekali." Kemudian Yoongi keluar dari kamar. Sepertinya itu alasan Yoongi agar ia bisa menahan malunya.
Dan disini tersisa aku dan Seokjin yang berdiri di ambang pintu kamar Yoongi sembari menatapku. Aku hanya menatapnya sekilas, lalu menundukkan kepalaku kembali, dengan mata setelah menangis.
"Apa yang kau lakukan dengan Yoongi tadi?" Tanya Seokjin.
Aku diam beberapa detik, lalu menjawab "Tidak ada." Dan aku pun langsung keluar dari kamar Yoongi tanpa mempedulikan Seokjin yang sedari tadi menungguku.
Kemudian, aku duduk di sofa, tepatnya disebelah Namjoon yang asik membaca novel. Setelah itu aku melihat Hoseok yang memakai jaketnya dan ia menuju ke pintu apartement. Mungkin ia hendak keluar.
"Hoseok oppa mau kemana?"
"Seokjin hyung menyuruhku membeli gula di supermarket."
"Aku ikut!"
"Kajja."
Aku dan Hoseok pun keluar apartement, kemudian menuju parkiran mobil di bawah apartement. Dengan perasaan senang aku bisa kembali jalan dengan member lain. Dan aku akan melupakan kejadian yang tadi.
___________________________
Sekarang aku dan Hoseok sudah sampai di supermarket. Kmi pun membeli gula. Setelah itu kami bersantai sebentar didepan supermarket. Kami duduk di bangku yang sudah tersedia.
Disaat aku melihat sekeliling, aku melihat seorang wanita dan pria yang duduk di sebrang tempat dudukku dengan Hoseok. Aku yakin mereka adalah sepasang kekasih. Mereka sedang memakan ice cream. Dan sepertinya, aku jadi menginginkan ice cream.
"Hoseok oppa~"
"Ne?" Jawabnya yang masih bermain ponselnya tanpa mengalihkan wajahnya.
"Aku ingin ice cream."
Kemudian Hoseok menoleh kearahku dengan senyuman manisnya. Disertai dimple yang membuat kecerahan di wajah tampannya.
"Kau seperti anak kecil saja, haha." Dia malah tertawa. Tawanya membuat hatiku merasa lebih nyaman daripada tadi.
"Memangnya tidak boleh jika remaja seperti ku memakan ice cream." Ujarku sembari mempoutkan bibirku.
"Kau menggemaskan sekali, hahaha." Hoseok mencubit pipiku. Aish, pria ini membuat moodku naik kembali.
"Ya! Sakit."
"Ayo kita beli ice cream."
_____________________________
Sekarang aku dan Hoseok sudah berada di kedai ice cream yang tak jauh dari supermarket tadi. Aku dan Hoseok masuk ke kedai tersebut, lalu memesan ice cream. Aku memilih ice cream rasa coklat, sedangkan Hoseok memilih ice cream rasa vanilla. Kemudian, aku dan Hoseok mencari duduk di kursi kedai tersebut.
"Yonna," Aku menoleh ke arah Hoseok yang memanggilku.
"Hm?"
"Lihatlah itu indah sekali." Ucapnya dengan menujuk ke belakang ku. Aku pun menoleh ke belakang. "Ya! Lihatlah aku." Lanjutnya kembali. Aku kembali menoleh Hoseok.
Ternyata dia meletakkan ice creamnya tepat di pipi kiriku. Alhasil pipi ku terkena ice cream milik Hoseok. Aish, ia memang menjijikan sekali, tapi ia juga membuatku senang seperti saat ini.
"Apa yang kau lakukan oppa!!" Kataku kesal sembari membersihkan pipiku dengan tisu yang tersedia di kedai ini.
"Hahaha, sini biar ku bersihkan." Hoseok mengambil alih tisuku lalu membersikan pipiku dengan lembut.
Kemudian, sebuah ide terlintas di kepalaku. Aku mengarahkan ice creamku tepat di hidungnya, dan Hoseok terkejut atas perilaku ku. Haha, lihatlah dia sekarang. Seperti badut dengan warna putih di hidungnya.
"Kau balas dendam ternyata ya!"
Hoseok mengarahkan kembali ice creamnya tepat di dagu ku. Alhasil kita perang ice cream disini. Tak peduli jika semua orang yang ada disini memperhatikanku dan Hoseok yang seperti anak kecil.
Setelah cukup puas bermain ice cream. Hoseok membantuku membersihkan wajahku yang terkena banyak ice cream dan aku juga membantu Hoseok membersihkan wajahnya.
"Oppa, mereka romantis sekali ya. Kapan kau bisa seperti itu padaku." Aku mendengar suara perempuan yang berada di sebrangku dan Hoseok yang duduk disini. Lalu aku dan Hoseok menoleh ke asal suara tersebut.
Ternyata sepasang kekasih yang sedang menikmati ice creamnya sembari melihat ke arahku dan Hoseok.
"Mereka bisa seromantis itu, sedangkan kau kerjaanmu hanya makan saja." Ujar perempuan itu yang ada di hadapan lelakinya.
Aku menatap Hoseok. "Mereka mengira kita sepasang kekasih. Hahaha." Aku dan Hoseok tertawa kecil.
"Kajja kita pulang. Pasti Seokjin hyung mencari kita."
Aku dan Hoseok sehera keluar dari kedai ini. Tapi tiba tiba hujan turun dengan deras saat aku dan Hoseok menuju parkiran.
Alhasil aku yang hanya memakai baju seragam pun basah. "Yah, hujan." Kataku sambil berlari ke arah parkiran bersama Hoseok.
Parkirannya jauh banget juga):
Tiba tiba Hoseok menarik tanganku ke sampingnya. Hoseok segera melepas jaketnya untuk menutupi ku dan Hoseok yang kehujanan. Setelah itu kami pun berlari menuju parkiran dengan selamat, meskipun seragam sekolahku sedikit basah. Kami pun langsung masuk kedalam mobil.
"Kau basah sekali." Ucapnya sambil memegang seragamku yang basah.
"Ah, tidak apa. Nanti aku akan mengeringkannya dirumah."
Kemudian kami pun pulang menuju apartement dengan cuaca yang buruk. Tetapi Hoseok membuat ku sedikit lebih senang dengan cuaca yang buruk ini.
.
..
..
..
..
..
..
.Tbc...
Jangan lupa vomments ya^^
KAMU SEDANG MEMBACA
Fans ;bts✔️
Fanfiction[SELESAI] Rasanya bisa bertemu idola secara langsung. Mereka sangat baik sekali terhadapku. Tetapi disemua kebaikan mereka ada sesuatu yang menjanggal. Itu membuatku tidak tahu harus berbuat apa. Dan akhirnya aku memutuskan untuk menyimpan semua in...