Sick

206 11 0
                                    

Bagian 23

~Yonna POV~

"Sedari tadi aku melihat Yoongi hyung tidak bersemangat sekali. Ada apa dengannya? Padahal tadi malam dia baik baik saja." Kata Hoseok yang sedang memakan tteokbokki di samping Jimin.

Aku memakan tteokbokkiku sambil memikirkan tentang kejadian tadi. Apa karena hal itu dia seperti ini juga. Yoongi juga hanya makan sedikit saat ini.

"Aku juga tidak tahu. Dia hanya menghabiskan makananya sedikit. Kan tadi malam dia belum makan. Dia malah meraung raung ingin makan waktu tengah malam." Ucap Jimin kali ini.

Sepertinya kali ini aku memang bersalah pada Yoongi. Apakah semua ini karena aku. Aku membuat Yoongi seperti ini. Dia seperti bukan Yoongi yang kukenal saat ini. Aku benar benar menyesal marah padanya tadi pagi. Apa mungkin dia tidak suka dengan masakanku? Tapi sepertinya rasa tteokbokki buatanku biasa biasa saja. Tidak ada yang kurang. Ini seperti rasa tteokbokki biasanya.

"Yonna. Hey, kenapa kau melamun?!"

Aku tersedak memakan tteokbokkiku saat Seokjin mengejutkanku. Dia tiba tiba berbicara begitu saja.

"Uhukk~ huk~"

"Kenapa kau bisa tersedak seperti ini. Ini minum lah." Seokjin memberikanku gelas berisi air putih. Lalu, aku meneguknya hingga habis.

"Makanya, kalau makan tidak perlu cepat cepat. Kan jadi tersedak." Ucap Namjoon yang melihatku tersedak sembari memakan tteokbokkinya.

"Tidak, tadi aku terkejut tiba tiba Seokjin oppa berbicara seperti itu. Itu membuatku terkejut. Uhuk~"

"Ah mianhae, Yonna. Oppa tidak tahu."

"Tidak apa, oppa."

"Aku sudah selesai. Woah, kenyang sekali perutku." Hoseok meletakkan mangkok dan sumpitnya di atas meja. "Aku akan menemui Yoongi hyung dikamar." Kemudian Hoseok bangkit dari duduknya, menuju tangga lantai atas.

"Masakanmu enak sekali Yonna. Aku jadi ingin memakan tteokbokki ini sampai habis." Ucap Jimin.

"Siapa dulu yang mengajarinya memasak." Balas Seokjin dengan nada kepedean sekali.

"Iya iya, aku tahu jika kau yang mengajarkannya memasak hyung." Ujar Taehyung.

Aku mengalihkan pandanganku melihat Hoseok yang terburu buru turun dari tangga menuju ke ruang makan dimana kami berada. "Ada apa Hoseok oppa terburu buru?"

"Gawat!"

"Wae?" Tanya Jungkook.

"Yoongi hyung badannya panas sekali."

Aku membelalakan mataku. Semua yang ada di ruang makan terkejut dengan perkataan Hoseok.

"Kau bercanda ya hyung?" Namjoon nampak tidak yakin dengan perkataan Hoseok.

"Aku tidak pernah bercanda jika hal seperti ini."

Aku dan yang lain menuju ke lantai atas dimana Yoongi berada. Aku dan yang lain pun masuk ke kamar tamu. Aku melihat Yoongi yang menutupi seluruh tubuhnya dengan selimut dan membelakangi kami.

"Hyung. Kau tidak apa apa kan?" Jimin berjalan kearah Yoongi dan memegang dahinya. "Woah, Yoongi hyung benar benar demam." Lanjutnya.

"Sudahlah, aku tidak apa apa. Tidak perlu khawatirkan aku." Ucap Yoongi yang masih menutup matanya tanpa melihat kami yang ada disini.

"Bagaimana kami tidak khawatir padamu. Kami selalu khawatir jika ada satu member yang sakit." Sekarang giliran Seokjin yang berbicara.

"Aku baik baik saja. Tinggalkan aku sendiri disini!" Balas Yoongi masih saja memejamkan matanya.

Mereka pun keluar, kecuali aku. Aku sangat benar benar menyesal telah memarahinya tadi.

"Kenapa kau tidak keluar. Biarkan aku disini. Jangan khawatirkan aku. Aku baik baik saja." Kata Yoongi padaku. Dia tahu jika aku masih disini.

Aku hanya diam sambil menatapnya yang lemah seperti ini. Tak terasa bulir bulir air mata sudah ada di ujung mataku. Mataku terasa panas sekali merasakan ini semua.

"Kenapa kau tidak mendengarkanku. Kan sudah kubilang aku baik baik saja! Tidak ada yang perlu di khawatirkan dariku! Biarkan aku sendiri disini. Aku lelah, aku ingin tidur."

"Oppa~"

"Mianhae." Air mataku turun begitu saja dari tempatnya.

"Untuk apa?" Balasnya.

"Aku memang benar benar merasa bersalah terhadapmu."

"Lupakan saja. Itu tidak penting."

"Aku tau, kau seperti ini karena ku kan? Aku memang merasa bersalah. Kau tidak menghabiskan makananku karena ku dan Seokjin oppa juga kan? Hiks."

"Aku ingin sendiri disini. Kumohon keluarlah. Tinggalkan aku disini sendiri."

"Tapi~"

"Aku bilang keluarlah! Beri aku waktu untuk sendiri!"

Aku sudah tidak bisa bekata kata lagi. Air mataku sudah turun dengan deras. Kemudian, aku keluar dari kamar tamu ini menuju kamarku.

"Yonna, kenapa kau menangis?" Seokjin menarik tanganku hingga membuatku berhenti.

"Aku butuh waktu untuk sendiri!"

Kemudian aku melepaskan tangannya yang menarikku tadi. Aku masuk kekamarku, dan menguncinya. Dan aku menangis sepuasnya.

"Aku benar benar merasa bersalah. Hiks. Aku membuatnya menjadi seperti ini. Ini semua salahku. Hiks."

Aku merebahkan tubuhku. Lalu terlelap.

_____________________________

Aku terbangun dengan mata ku yang sembab seusai menangis tadi. Aku melihat jam dinding. Sudah pukul 02.15 pagi.

Kemudian aku turun tangga menuju ke kamar mandi untuk membasuh mukaku yang sembab ini. Aku melihat para member BTS selain Yoongi, tertidur di ruang tamu. Seokjin dan Jungkook tidur di sofa, sedangkan yang lain tidur dibawah, yang hanya beralaskan karpet.

Aku dengan segera mencuci mukaku. Lalu beranjak ke lemari kamar eomma ku dilantai atas untuk mengambil selimut untuk mereka yang tertidur di ruang tamu. Kemudian aku turun tangga lagi menuju ruang tamu. Aku menyelimuti tubuh mereka masing masing dengan selimut tebal dan lembut ini.

Setelah itu aku menaiki kembali tangga menuju lantai atas. Aku pun masuk ke kamar tamu, tempat Yoongi berada. Aku membuka pintunya perlahan.

Di atas nakas sudah ada makanan sisa tadi. Dan air hangat untuk mengompres Yoongi. Di dahi Yoongi juga sudah ada kain untuk mengompresnya. Lalu aku mendekat kearahnya, mengambil kain itu. Aku akan menggantinya dengan yang baru.

Aku meletakkan kain tersebut ke air hangat yang tersisa. Kemudian, aku memeras kain tersebut hingga tidak ada air yang tersisa di kain itu. Setelah itu aku meletakkan kembali di atas dahi Yoongi.

"Mianhae oppa. Ini semua salahku. Aku merasa bersalah. Aku tau kau kecewa padaku. Semoga kau cepat sembuh ya oppa. Kalau kau seperti ini, kau seperti bukan Yoongi yang kukenal. Bersemangatlah seperti Yoongi yang kukenal. Selamat tidur." Aku menaikkan selimutnya hingga menutupi tubuhnya.

Kemudian, aku tidur di bawah ranjang yang Yoongi tiduri. Sambil menggenggam tangannya yang tadinya panas dan sekarang mulai dingin kembali.

.
.

.
.

.
.

.
.

.
.

.
.

.
.

.
.

Tbc...

Jangan lupa vomments ya^^

Baca FF ku yg castnya Jimin sama Hoseok ya!^^

Fans ;bts✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang