Bagian 25
~Yoongi POV~
"Yoongi, tolong bangunkan Yonna. Suruh dia mandi selepas itu kita sarapan bersama." Suruh Seokjin hyung padaku.
Aish.
"Ne."
Aku berjalan malas menaiki anak tangga menuju kamar tamu. Ya, tadi Yonna tertidur di kamar tamu sambil menemaniku.
Aku membuka pintu kamar ini. Aku melihat Yonna yang masih tertidur pulas dengan balutan selimut di tubuhnya.
Aku sangat tidak tega membangunkannya.
Aku mendekatinya, lalu mengusap rambutnya dengan lembut. "Yonna. Ireona."
Dia bergerak, menunjukkan tanda tanda ia akan terbangun. Kemudian ia menguap. "Nanti saja." Ia masih menutup matanya.
"Seokjin hyung menyuruhmu untuk segera mandi setelah itu kita akan sarapan bersama." Aku masih mengusap rambutnya lembut.
"Aku merindukanmu Yoongi oppa."
Aku mendengarnya. Sangat mendengarnya dengan jelas meskipun ia samar samar mengeluarkan kata kata itu.
Aku menghentikan usapanku padanya. Tapi, Yonna memegang tanganku yang hendak menghindar dari rambutnya.
"Kenapa kau berhenti melakukannya? Lanjutkan oppa. Aku menyukai usapanmu." Ia meletakkan tanganku kembali pada rambutnya. Aku pun melanjutkan usapanku pada rambutnya.
Sekarang aku duduk disampingnya yang masih memejamkan matanya sambil tersenyum. Aku melihat wajah bahagianya. Saat aku berada di sampingnya ia terlihat sangat bahagia sekali.
"Apa oppa tidak merindukanku?" Tanyanya membuat pikiranku buyar.
Aku lebih merindukanmu.
"Aku tau, selama ini aku selalu salah pada oppa. Maafkan aku." Lanjutnya masih dengan senyuman indahnya itu.
Kenapa aku semakin tidak ingin meninggalkannya.
"Oppa, kenapa kau diam saja? Seharusnya kau bilang 'ya, aku juga merindukanmu'. Aku tau kau pasti ingin mengatakan hal itu kan padaku?" Ucapnya dengan mata yang masih tertutup.
Hey, apakah kau mengingau?
"Aku tidak ingin kau menghindar dariku oppa. Jagalah aku seperti adikmu sendiri. Dan aku tidak ingin melihatmu sakit seperti semalam, kau seperti bukan Min Yoongi yang kukenal selama ini,"
I know.
"Aku hanya terlalu sensitif mendengar candaanmu. Maafkan aku. Teruslah bercanda bersamaku oppa. Kau sudah seperti kakakku sendiri." Senyumnya semakin melebar dengan mata yang tertutup.
Aku menyayangimu lebih dari kakak ke adiknya.
Lalu, aku melihat air matanya mengalir. "Jangan tinggalkan aku oppa. Hiks." Aku segera memeluknya. Dia membalas pelukanku. Tangisannya semakin pecah.
"Mianhae." Ucapku, sembari masih mengelus puncak kepalanya.
"Kau tidak salah oppa. Ini semua salahku. Hiks. Aku yang membuatmu jadi seperti itu. Ini semua sal~"
"Sssshhhh, jangan salahkan dirimu sendiri. Sudahlah, uljima. Oppa tidak suka melihatmu menangis seperti ini." Aku melepaskan pelukanku kemudian mengusap air matanya.
"Hiks."
Aish. Dia masih menangis.
"Ya! Kan sudah kubilang. Uljima. Kalau kau tidak berhenti menangis aku tidak akan pernah mengelus rambutmu lagi."
"Ah, baiklah." Sekarang dia membuka matanya lebar dan berhenti menangis. Tapi dia tidak menampakkan senyumanya seperti tadi.
"Tersenyumlah."
Dia tersenyum, aku juga ikut tersenyum melihatnya tersenyum. Kemudian ia kembali memelukku lagi. "Kenapa kau ikut tersenyum sih? Kau terlalu manis jika tersenyum. Itu membuatku terkena diabetes jika melihat senyumanmu terus." Ucapnya.
"Aish. Darimana kau belajar kata kata itu, hmm?"
"Dari buku diary milik Namjoon oppa. Aku mengintipnya sedikit waktu itu. Hehe."
"Dasar. Kau suka mengintip rupanya."
"Tidak juga."
"Sebaiknya kau mandi, dan segera sarapan bersama. Pasti yang lain sudah menunggu di ruang makan." Aku melepaskan pelukannya dan mengusap rambutnya sekali lagi. Dia tersenyum lagi.
Matanya yang sembab dan senyumanya membuatnya semakin sipit.
"Oppa tunggu dibawah ya." Yonna hanya mengangguk lalu bangkit dari duduknya. Sedangkan aku berjalan keluar dari kamar, tapi sesuatu menahan pergelangan tanganku hingga membuatku berbalik badan menghadap kebelakang.
Chuuu~
Dia menciumku. Iya. Yonna menciumku tepat di pipiku. Kemudian ia hanya tersenyum dan berlalu dihadapanku menuju kamar mandi. Sedangkan aku masih mematung dengan perbuatan yang ia lakukan barusan.
Aish! Min Yoongi!!!
Apa yang kau pikirkan!!! Dia hanya menganggapmu sebagai kakak tidak lebih, sedangkan kau menganggapnya lebih dari itu. Dan ciuman itu hanya ciuman untuk sang adik kepada kakakknya. Jangan berpikiran yang aneh. Dia tidak mungkin memiliki perasaan yang sama denganmu Min Yoongi!
Sekarang kau sadarlah!
Semua yang ia dan kau lakukan barusan jangan dipikirkan terlalu dalam.
.
..
..
..
..
..
..
..
..
.Tbc...
Mau kelarin ff ini.
Jangan lupa vomments^^
KAMU SEDANG MEMBACA
Fans ;bts✔️
Fanfiction[SELESAI] Rasanya bisa bertemu idola secara langsung. Mereka sangat baik sekali terhadapku. Tetapi disemua kebaikan mereka ada sesuatu yang menjanggal. Itu membuatku tidak tahu harus berbuat apa. Dan akhirnya aku memutuskan untuk menyimpan semua in...