Bagian 19
Sekarang aku dan Hoseok sudah sampai di apartement dengan keadaanku yang basah kuyup karena hujan sialan itu, meskipun basah hanya sedikit ini membuatku tak nyaman pada pakaianku.
"Ya! Kau darimana, aku mencarimu dari tadi." Aku sempat terkejut saat Yoongi tiba tiba berdiri dari duduknya sambil menatapku dengan mengeluarkan nada yang agak tinggi.
"Aku tadi-"
Belum sempat aku melanjutkan perkataanku, tiba tiba Seokjin datang. "Lihatlah, seragammu basah sekali. Dasar Hoseok, kau tidak bisa menjaga Yonna ya."
"Lihat, jaket ku juga basah, aku dan Yonna berteduh menggunakan jaketku." Jawab Hoseok sembari melepas jaketnya.
"Sepertinya kau kedinginan, aku akan membuatkanmu teh hangat." Kata Seokjin lalu berjalan meninggalkan aku, Hoseok dan Yoongi di ruang tamu.
Aku melihat Yoongi yang sedari tadi menatapku. Aku juga menatapnya, lalu duduk di sofa untuk meriekskan tubuhku untuk sesaat.
"Aku akan mengambilkan handuk dan pakaian untukmu." Ucap Yoongi, kemudian berlalu menuju kamarnya.
"Kenapa kau bisa basah seperti ini." Jungkook pun datang sembari mengambil duduk di sampingku dan melahap snacknya.
"Aku tadi kehujanan bersama Hoseok oppa."
"Dasar Hoseok hyung, dia tidak bisa menjaga perempuan memang."
"Terserah ku!" Jawab Hoseok yang sedang duduk menonton televisi dengan tatapan mematikannya pada Jungkook sang maknae.
Tak lama kemudian, Yoongi datang padaku denagn membawa handuk dan pakaian beserta celananya. "Gantilah di kamar mandi."
Aku pun segera mengambil handuk dan pakaian itu dari Yoongi. Lalu aku masuk ke dalam kamar mandi. Selang beberapa menit aku mengganti pakaianku, aku keluar dari kamar mandi, sedangkan seragamku kumasukkan pada tas sekolahku dengan dibalut kantung plastik agar tasku tidak ikut basah karena seragamku.
"Ini tehnya." Tak lama kemudian, Seokjin datang sembari membawakan teh buatannya untukku.
"Aku tidak dibuatkan juga?" Ujar Hoseok yang masih menonton televisi. Aku tahu ia pasti hanya bercanda, haha.
"Kau buatlah sendiri."
"Gomawo Seokjin oppa." Aku mengambil tehnya lalu meminumnya sampai habis. Kemudian Seokjin pun duduk disampingku. Dan selepas aku mengganti pakaianku, aku tidak melihat Yoongi sama sekali sejak ia menyuruhku untuk mengganti pakaian di kamar mandi.
Apakah dia marah padaku lagi?
Aku segera menghabiskan teh nya, lalu bangkit dari dudukku. "Mau kemana?" Tanya Seokjin heran padaku.
"Aku ingin menemui Yoongi oppa dulu."
Aku segera berjalan menuju depan pintu kamar Yoongi. Kemudian aku mengetuknya perlahan.
Tok... Tok... Tok...
"Yoongi oppa~"
"Apa aku boleh masuk?" Lanjutku.
"Silahkan." Jawabnya. Aku segera masuk ke dalam kamarnya, lalu menutup pintu kamarnya kembali.
"Kau sedang apa?" Tanya ku padanya yang sedang duduk membelakangiku lagi seperti tadi. Hm, kupikir akhir akhir ini ia sering mengurung diri seperti ini.
"Kemarilah."
Aku pun menurut pada Yoongi dan berjalan menuju Yoongi. "Duduklah disini." Dia menepuk kursi yang ia duduki disampingnya. Lalu aku duduk disitu, disebelah Yoongi.
"Aku sedang memandangi kota kota dari sini." Katanya sambil menatap jendela yang memperlihatkan kota kota yang menjulang tinggi.
"Indah kan?" Lanjutnya kini ia menatapku. Aku mengalihkan pandanganku ke arah jendela itu. Kemudian aku hanya mengangguk sambil tak lepas pandanganku pada jendela itu.
"Indah seperti dirimu." Lanjutnya lagi. Aku menolehkan wajahku menatapnya. Sedangkan Yoongi hanya tersenyum kemudian pandangannya beralih ke jendela itu lagi.
"Lalu, kenapa kau menyuruhku duduk disini?"
"Aku ingin bisa merasakan keindahan kota ini bersamamu," Aku bisa mendengarnya ia tertawa kecil.
Aku tidak menyangka jika Min Yoongi bisa seromantis ini^^
"Dan entah mengapa aku sekarang sangat bahagia sekali bisa bersamamu seperti ini. Meskipun kau seperti adikku sendiri." Lanjutnya.
Aku hanya tersenyum mendengarnya.
"Kau tau? Aku dulu sangat menginginkan mempunyai adik perempuan. Tapi eomma ku tidak menginginkannya. Tidak tau kenapa. Sampai sekarang aku masih anak tunggal."
"Aku dulu juga sangat menginginkan mempunyai kakak laki laki. Kemudian aku bilang pada eomma ku seperti ini 'eomma, apakah kau tidak bisa membuatkan kakak untukku?' Lalu dia tidak menjawab pertanyaanku. Haha." Ucapku diiringi tawa, Yoongi juga ikut tertawa.
"Kau lucu sekali. Haha." Yoongi tertawa sambil mencubit pipiku gemas.
Aish! Sudah berapa orang yang mencubit pipiku><
Setelah ini pasti pipiku akan bertambah besar.
"Ya! Sakit oppa!!!"
"Kau menggemaskan sekali. Hahaha."
Ceklek...
Pintu kamar Yoongi terbuka menampakkan sosok Kim Seokjin yang berdiri diambang pintu kamar Yoongi. Aku dan Yoongi berhenti tertawa dan menoleh kebelakang sambil melihat Seokjin yang memperhatikan kami. Seokjin yang melihatku dengan Yoongi yang sedang tertawa terbahak bahak tadi menampilkan wajah tanpa ekspresi.
"Ada apa hyung?" Tanya Yoongi yang ada disebelahku.
"Keluarlah, waktunya makan. Aku membuatkan masakan yang spesial." Ekspresi Seokjin berubah menjadi bahagia sekali setelah itu.
"Kajja!" Yoongi menggenggam pergelangan tanganku menuju ruang tamu. Para member Bangtan juga sudah berkumpul disana sambil menanti aku dan Yoongi datang di ruang tamu.
"Kenapa kalian lama sekali, aku sudah lapar ini." Ucap Jimin yang sudah memegang sumpitnya. Ugh, menggemaskan sekali anak itik ini haha.
"Aku jadi iri pada kalian. Hehe." Sekarang kata Hoseok. Aku hanya tertawa kecil bersama Yoongi. Dan Yoongi sedari tadi masih menggandeng pergelangan tanganku.
"Kami tidak ada hubungan apa apa kok." Ujar Yoongi sambil melepaskan genggamannya. Kemudian, aku dan Yoongi duduk sebelahan.
"Mari makan!" Ucap Seokjin bersemangat.
.
..
..
..
..
..
..
..
..
..
.
Tbc...Jangan lupa vomments ya^^
KAMU SEDANG MEMBACA
Fans ;bts✔️
Fanfiction[SELESAI] Rasanya bisa bertemu idola secara langsung. Mereka sangat baik sekali terhadapku. Tetapi disemua kebaikan mereka ada sesuatu yang menjanggal. Itu membuatku tidak tahu harus berbuat apa. Dan akhirnya aku memutuskan untuk menyimpan semua in...