Fight

133 11 17
                                    

Bagian 29

Sekarang aku, Seokjin, dan Yoongi berada di ruang keluarga. Kami sedang menonton televisi. Tapi Yoongi dan Seokjin daritadi diam saja. Padahal biasanya juga mereka saling mengobrol. Dan  duduk mereka juga berjauhan.

"Oppa, kalian berdua kenapa sih? Daritadi diam saja. Apa kalian sedang bertengkar." Kataku memecah keheningan.

"Ani." Jawab Yoongi singkat.

"Lalu?"

"Ahh! Sebaiknya aku tidur, aku sudah mengantuk sekali." Seokjin bangkit dari duduknya menuju ruang tamu tanpa menjawab pertanyaanku.

Sebenarnya ada apa dengan mereka? Apa karena waktu itu mereka bertengkar di dekat kamarku?

Aku bangkit dari sofa yang kududuki. Aku ingin minta penjelasan padanya.

"Ya! Yonna! Kau mau kemana?" Yoongi memanggilku yang hendak mengikuti Seokjin.

"S-sebentar, aku ingin kesana dulu."

Kemudian aku melanjutkan langkahku mengikuti Seokjin yang menuju ruang tamu. "Seokjin oppa."

Seokjin berhenti dihadapanku. Ia membelakangiku. Dia tidak melihat ke arahku sama sekali. Ia masih menghadap kedepan.

"Sebenarnya ada apa dengan semua ini?" Tanyaku to the point padanya.

"Apa maksudmu?" Ia masih tidak membalikkan badanya ke arahku.

"Apa kau dan Yoongi oppa sedang bertengkar?"

"....." Dia tidak membalas perkataanku. Hanya hening yang kudapat.

"Kenapa kau diam saja Kim Seokjin. Ada apa dengan semua ini??" Air mataku tak terasa tumpah.

"Apa karenaku hubungan persahabatan kalian semakin renggang?!" Lanjutku dengan air mata yang sudah tidak bisa ku bendung.

"Diamm!!!" Dia membentak tanpa membalikkan badanya.

"Kau masih be-"

"Sekarang pergilah! Aku ingin istirahat!" Dia memotong perkataanku dengan nadanya yang membentak.

Daripada aku mengganggunya, lebih baik aku kembali ke kamar saja. Aku menghapus air mataku kasar menuju anak tangga. Tapi, tiba tiba ada yang menahan tanganku. Siapa lagi kalau bukan Yoongi. Aku membalikkan badanku ke arahnya.

"Kau menangis? Ada apa?"

"Tidak ada." Aku cepat cepat menghapus air mataku kasar.

"Tenangkan dirimu." Dia memegang pundakku lembut.

Lalu Yoongi menatap mataku intens. Sepertinya ia memiliki perasaan yang lebih padaku. Dari matanya aku sudah melihat jika ia sangat mencintaiku.

Kemudian Yoongi mendekatkan wajahnya ke wajahku. Semakin dekat. Tapi aku masih sadar. Aku tidak mungkin melakukannya. Aku segera mendorong tubuh Yoongi agar menjauh dariku. Lalu Yoongi tersadar dari perbuatannya.

Tanpa berkata kata, aku langsung menaiki anak tangga menuju kamarku.

Apa yang sedang kau lakukan Yonna!!

Fans ;bts✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang