it's not that simple

195 17 5
                                    

Mencintai atau dicintai, pasti ada yang dikorbankan.

***

"Aku mencintainya, dan aku mengorbankan cinta ini untuknya berbahagia."

***

Suara gunting yang beradu dengan rambut cokelat itu mengisi ruangan. Kres, kres, kres. Mata bulat itu menatap kosong pada pantulan dirinya dalam cermin setengah badan yang ada didepannya.

Lima menit berlalu, rambut cokelat yang dulu hampir sepinggang kini tinggal sebahu. Senyuman tipis terukir di wajahnya yang ayu.

"Hello, I'm Chae Won. Moon Chae Won. Nice to meet you, Song Hyekyo-ssi."

"Congratulations on your wedding, Song Joongki-ssi, Song Hye Kyo-ssi."

Dan, setetes air mata itu kembali jatuh. Menyesakkan dada.

***

Langit berubah kelabu, seakan mengerti akan ada hati yang membiru. Chae Won memasukkan tangan kecilnya kedalam saku jaket hitam yang ia gunakan. Hitam adalah warna yang paling ia hindari, tetapi entah mengapa hari ini ia memakai warna itu.

Suara langkah kaki semakin dekat, Chae Won menoleh dan tersenyum. Lelaki berjaket abu-abu itu juga tersenyum tipis, membalasnya. Chae Won merentangkan tangan untuk menyambut kehadirannya, mereka berpelukan sekejap.

"Apa yang ingin kamu bicarakan?" tanya wanita yang rambutnya ia gerai itu. Dua gelas kopi hitam sudah tersedia di meja kafe. Minuman favorit mereka.

Laki-laki itu mengambil napas panjang sebelum berbicara. Mata bulat Chae Won memperhatikan seluruh gerak-gerik kekasihnya. Wajahnya terlihat lelah, ada garis hitam dibawah matanya. Kantung mata itu membengkak dan menghitam. Berapa lama kekasihnya itu tidak tidur? Apakah menjadi dokter memang benar-benar melelahkan?

"Joongki---" suara lembut Chae Won terpotong saat pernyataan yang keluar dari mulut Song Joongki benar-benar membuatnya membeku.

"Kita putuskan hubungan ini." ujarnya mantap, mata lelah itu lurus menatap mata bulat Chae Won yang langsung berair.

Dia tahu. Wanita muda yang bekerja sebagai wedding organizer itu tahu jika ada kabar buruk dalam pertemuan ini. Bibirnya mengatup, tenggorokannya kering.

Joongki menyesap kopi hitam yang ada didepannya, "Aku...sudah tidak mencintaimu."

"Apalagi dengan semua kesibukan ini. Kita tak bisa menghabiskan waktu bersama. Menumbuhkan rasa cinta yang pernah ada."

Chae Won menahan napasnya, dia takut jika sekali menghirup oksigen maka tangisnya akan pecah. Dia tidak mau, dia tidak akan pernah mau menangis didepan orang yang menyakitinya. Tidak akan.

"Aku pikir dengan menjauhnya kita berdua akan memperkuat cinta kita, tapi aku salah. Aku salah Chae Won." suara Joongki terdengar serak. Lelaki itu merasakan sakit yang sama, mungkin tidak lebih sakit sih.

"Aku tahu aku tidak berjuang sendirian dalam mempertahankan hubungan ini. Aku malah merasa, kamu berjuang sendirian." Joongki menatap Chae Won lebih dalam. Ada guratan simpati dimata lelaki itu.

"Aku tahu, aku bodoh menyia-nyiakan cintamu, Moon Chae Won."

"Tapi aku benar-benar tidak bisa. Aku tidak bisa melanjutkan semua ini."

"Aku muak dengan kebohonganku sendiri, seakan aku berjalan bersamamu tetapi sebenarnya aku ditarik olehmu. Aku kekeuh berdiri ditempatku, bahkan aku berusaha lari ke arah yang berbeda dari jalan kita."

Moon Chae Won || oneshot 🔫Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang