12⚠️

10K 789 40
                                    

🔞🔞🔞








🔞🔞🔞








🔞🔞🔞








Seongwoo menarik tengkuk Daniel lalu menenggelamkan wajahnya pada perpotongan leher Daniel.

Seongwoo berhenti sebentar, ia meneguk ludahnya. Jantungnya berdetak kencang mengetahui fakta bahwa ia akan mencium tubuh Daniel. Selama ini hanya Daniel yang mencium tubuhnya, jadi ia sedikit ragu.

Dalam jarak sedekat ini Seongwoo dapat merasakan wangi sabun yang Daniel pakai. Daniel selalu memilih wangi buah-buahan untuk sabun mandinya. Baunya sangat manis. Seongwoo suka. Karena itu ia tidak bisa menghentikan dirinya untuk tidak segera mencicipi tubuh Daniel.

Seongwoo mengecup perpotongan leher Daniel lalu menggigitnya kecil. Daniel dapat merasakan bibir Seongwoo yang bergetar, ia maklum karena ini pertama kalinya bagi Seongwoo.

"Hahahaha..... Seongwoo ini geli"

Daniel tertawa keras karena gigi Seongwoo yang menggelitik lehernya. Bukannya keenakan Daniel malah kegelian.

Seongwoo menjauh. Ia menatap Daniel dengan bibir yang sedikit di kerucutkan karena kecewa. Wajahnya sudah merah sempurna akibat malu.

Seongwoo tahu dia pemula, tapi Daniel terlalu terang-terangan mengungkapkannya. Seongwoo merasa bahwa hanya dirinya yang merasa puas, namun tidak dengan Daniel.

Melihat wajah Seongwoo yang sangat menggemaskan membuat Daniel langsung menyerang Seongwoo detik itu juga. Wajah Seongwoo yang merona karena malu adalah hal favorite Daniel, baginya Seongwoo terlihat jauh lebih cantik dan manis.

Daniel mencium bibir Seongwoo lembut, benar-benar lembut. Daniel memperlakukan bibir Seongwoo layaknya permen kapas. Menyesapnya perlahan lalu sedikit menjilatnya. Seongwoo memejamkan matanya merasakan basahnya setiap jilatan Daniel pada bibirnya.

Jari Daniel dengan lihai menggerayangi punggung Seongwoo, menggoda sang submissive agar dirinya semakin jauh melayang.

Tangan Daniel mulai turun dan meremas dua bongkahan kenyal Seongwoo. Daniel sedikit menurunkan celana Seongwoo, lalu dengan cepat dilesakkan dua jarinya memenuhi lubang Seongwoo.

"Danh jangan, aku besok ada kelas pagi"

"Jari saja, aku janji kali ini hanya jari"

Seongwoo memeluk Daniel, ia menenggelamkan wajahnya pada perpotongan leher Daniel. Mereka masih dalam posisi berdiri dan Daniel sepertinya sama sekali tidak berniat untuk melakukannya di sofa.

Daniel menarik pinggang Seongwoo, mendekapnya dengan erat agar jarinya semakin masuk didalam lubang hangat Seongwoo.

Karena minimnya jarak diantara mereka berdua, Daniel dapat merasakan milik Seongwoo membesar.

"Kau sudah bangun Seongwoo, aku akan menggesekkannya bersamaan"

"Menggesek apa?"

Seongwoo sedikit kebingungan, namun setelahnya dirinya mengerti ketika Daniel menurunkan celananya dan mengeluarkan kejantanan Seongwoo lalu mulai mengocoknya pelan.

Window -Ongniel ☑️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang