"Apa maksudmu?"
Masih ditempat yang sama, apartemen Daniel, Minhyun tengah berdiri mencoba mengerti apa yang sebenarnya orang dihadapannya ini ingin katakan. Namun yang ia dapat hanyalah tatapan dingin dan menusuk dari pria yang tengah merangkul posesif pria surai hitam yang tengah mabuk.
"Seberapa banyak kau tahu?"
Setelah banyak diam, pertanyaan singkat yang Daniel lontarkan sama sekali tidak Minhyun mengerti.
"Seberapa banyak rahasia yang Seongwoo ceritakan padamu?"
Daniel sedikit merubah posisi Seongwoo semakin dekat dengannya, membawa Seongwoo semakin dalam berada di pelukannya. Raut wajah kesal terlihat jelas, Daniel sepertinya siap mengatakan segala hal yang selama ini hanya berada di benaknya.
"Hhh. Kau tahu, karena Seongwoo selalu menceritakan rahasianya padamu. Aku jadi membencimu"
Daniel menghembuskan napas dengan berat. Lega karena sukses mengatakan hal yang dipendamnya atau jengah karena Minhyun tak kunjung mengerti.
Alih-alih menjelaskan. Minhyun malah menunjukkan senyum meremehkan yang mengundang tanda tanya besar dalam benak Daniel.
"Oy, Kang Daniel."
Suara rendah Minhyun yang baru pertama kali Daniel dengar sukses membuatnya sedikit menegakkan tubuhnya. Tatapannya yang selalu ramah berubah menjadi tatapan mematikan yang siap menerkam siapa saja yang lewat dihadapannya.
Jika Daniel ingin berkata jujur, Minhyun akan melakukannya juga.
"Kau pikir Seongwoo pintar dalam hal minum, bukan? Dia memang sering kali menolongmu ketika seseorang menyuruhmu minum. Padahal dia sendiri hanya bisa minum paling banyak 1 botol."
Daniel diam. Ia memilih mendengarkan perkataan Minhyun yang belum ia mengerti akan mengarah kemana.
"Bukan karena dia tidak menceritakan rahasianya padamu kau jadi tidak tahu apa-apa. Itu karena kau sendiri yang tidak peduli akan setiap hal kecil yang ia lakukan. Bahkan hanya dengan melihat matanya aku tahu bahwa ia jatuh cinta padamu. Bagaimana bisa kau yang selalu bersamanya tidak menyadari hal itu. Kang Daniel, kau memang tidak memedulikannya"
Dada Daniel seperti mendapat banyak tusukan jarum ketika mendengar serentetan perkataan Minhyun. Entah perasaan apa yang sekarang berada di benaknya, Daniel tidak mengerti. Rasa kesal, menyesal, bingung, semua menjadi satu.
"Kau tahu. Kau orang yang egois, Kang Daniel. Menginginkan seseorang untuk terbuka denganmu tapi kau tidak ada niatan untuk mengatakan yang sebenarnya"
Benar. Kali ini Hwang Minhyun mengatakan hal yang sepenuhnya benar. Kang Daniel memang pria egois. Pria yang hanya memikirkan perasaannya sendiri tanpa memikirkan perasaan orang lain. Benar-benar jati diri seorang Kang Daniel.
Daniel merasa sangat kesal sekarang. Cengkramannya pada bahu Seongwoo mengeras, tapi tidak membuat orang yang tengah mabuk itu terusik. Semua perkataan Minhyun seperti menyadarkan Daniel akan setiap kebodohan yang telah ia lakukan kepada Seongwoo.
"Jangan pikir kau telah melakukan hal yang benar. Berhentilah. Karena kau hanya membuat semuanya semakin sulit"
Tatapan tajam Daniel dapat dari akhir kalimat Minhyun. Minhyun lalu memakai bomber jacketnya, melangkah pergi meninggalkan Daniel yang masih terdiam dengan Seongwoo dipelukannya.
"Aku pergi dulu. Jaga dia baik-baik"
🐻
Jangan pikir kau telah melakukan hal yang benar. Berhentilah. Karena kau hanya membuat semuanya semakin sulit.
KAMU SEDANG MEMBACA
Window -Ongniel ☑️
FanfictionWindow Beyond Window Ongniel Ver. Seongwoo's secret is revealed one day when Daniel sees him doing something naughty through the window.