Window -Ongniel ☑️

20⚠️

🔞🔞🔞

🔞🔞🔞

🔞🔞🔞

Suara desahan masih mengisi setiap sudut ruangan. Kedua makhluk adam terjebak dikamar mandi dengan bibir yang masih saling memanggut satu sama lain. Bibir semanis permen kapas yang seolah menjadi candu bagi mereka disesap dengan lembut sampai salah satu diantaranya mendesah tertahan.

"Ahh"

Terlalu lembut. Terlalu sensual. Terlalu basah. Seongwoo tidak tahan. Sungguh. Semakin hari Daniel semakin piawai memanjakannya bahkan hanya dengan ciuman.

Daniel terus menyesap, sesekali mengigit bibir Seongwoo dan tangannya juga tidak berhenti menggerayangi punggung Seongwoo. Terkadang Daniel meremas atau menampar bokong Seongwo gemas. Bagi Daniel, bokong Seongwoo terasa semakin bulat dan pas sekali untuk diremas.

Jari Daniel mulai membuat pola melingkar disekitar lubang Seongwoo, sengaja membuat Seongwoo tergoda karenanya. Seongwoo sedikit mendorong tubuh Daniel sehingga ciuman mereka terlepas.

Tanpa berpikir panjang, Daniel mengecup perpotongan leher Seongwoo, memberi beberapa tanda dengan gigitannya yang terbilang keras.

"Ughhh D-danh"

Detik selanjutnya Daniel sudah berada dibelakang Seongwoo, menghirup dalam-dalam aroma tubuh yang menjadi favoritenya belakangan ini. Ia menjilat lembut dari leher sampai tengkuk Seongwoo tanpa terputus.

Daniel tiba-tiba berhenti. Ia menjatuhkan kepalanya tepat di perpotongan leher Seongwoo dengan tangan yang melingkar sempurna di pinggang si pria Ong.

"Ongie... bolehkah aku memasukkannya sekarang?"

"Tidak...

Seongwoo memotong ucapannya, ia membalikkan tubuhnya lalu menatap Daniel dengan tangan yang sudah bertengger di wajah si pria pemilik bahu lebar, membelainya dengan lembut.

...kita keluar dari sini dulu Dan, aku ingin melihat wajahmu ketika kita melakukannya"

Daniel tidak menjawab permintaan Seongwoo, mengangguk atau menggeleng saja tidak. Ia memperlihatkan smirknya pada Seongwoo lalu menggendong tubuh yang baginya sangat ringan itu.

"Hey Dan turunkan aku"

Daniel menurut, diturunkannya Seongwoo didepan cermin, mau tidak mau Seongwoo memposisikan tubuhnya menungging dengan tangan yang menahan berat tubuhnya di westafel. Ia kini mengerti apa yang sebenarnya ingin Daniel lakukan.

"Kau gila"

"Kenapa? Bukankah kau ingin melihat wajahku?"

Daniel mulai memasukkan pangkal kejantanannya kedalam Seongwoo. Belum sepenuhnya masuk, namun ia sudah mengeluarkannya kembali. Sial. Daniel kini tengah menggodanya.

Daniel kembali melakukannya, namun kali ini sedikit berbeda. Ia memasukkan pangkalnya dan hanya mendiamkannya disana sampai Seongwoo mengerang frustasi.

"Dan jangan menggodaku"

Seongwoo hanya bergumam pelan yang ternyata dapat Daniel dengar dengan jelas.