28

4.8K 629 108
                                    

"--aku menyukaimu"

Pada akhirnya Seongwoo sudah tidak sanggup menahan perasaan yang sejak lama ia pendam

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pada akhirnya Seongwoo sudah tidak sanggup menahan perasaan yang sejak lama ia pendam. Jelas Seongwoo tidak menyesal, justru ia merasa lega telah mengatakannya. Sedikitpun Seongwoo tidak berharap Daniel akan membalas perasaannya. Setidaknya sekarang Daniel tahu perasaan Seongwoo yang sebenarnya dan Seongwoo hanya ingin untuk tetap bersama Daniel sekalipun ia tidak bisa memilikinya.

"Aku minta maaf sudah menyakitimu"

Jemari lentik Seongwoo masih mengelus pipi Daniel yang memerah. Ia berharap dengan ini rasa sakit Daniel dapat menghilang, meskipun tidak seberapa dengan rasa sakit dihatinya sekarang.

Seongwoo berpikir, mungkin setelah ini Daniel akan menjauhinya untuk beberapa hari. Mungkin bulan, atau tahun. Jujur saja Seongwoo belum siap, tapi ia tahu perkataannya ini memang menimbulkan resiko untuk pertemanannya dengan Kang Daniel.

Seongwoo sedikit terkejut ketika menemukan Daniel yang justru meraih jemarinya dan menggenggamnya erat.



"Aku juga Seongwoo, aku sangat menyukaimu"



Seongwoo terkesiap. Bohong jika ia bilang jantungnya kini masih berdetak dengan normal. Rona dipipinya bahkan mulai terlihat hampir seperti warna merah pada pipi Daniel. Seongwoo sedikit menunduk, jantungnya bisa meledak jika terus-terusan menatap Kang Daniel.

Daniel pasti salah mengartikan kata suka yang Seongwoo maksud. Daniel memiliki banyak teman, tentu dirinya sering mendengar kata suka yang jelas ia salah artikan. Yang Seongwoo maksud suka adalah cinta, perasaan yang selama ini ia rasakan tiap bersama Kang Daniel. Namun yang Daniel rasakan, mungkin hanya perasaan suka antar teman.

"Kau bahkan tidak mengerti maksud suka yang aku katakan, ini bukan sesuatu yang kau katakan dengan mudah"

"Aku tahu. Kau mencintaiku kan?"

Seongwoo mengangguk samar. Wajahnya semakin ia tenggelamkan karena malu. Daniel meraih dagu Seongwoo, mengangkatnya sedikit agar manik cantik Seongwoo dapat ia selami lebih dalam.

"Aku juga mencintaimu, Ong Seongwoo"

Daniel mengecup lembut jemari Seongwoo yang masih berada dalam genggamannya. Daniel bersugguh-sungguh kali ini. Ia sangat yakin akan perasaannya terhadap sahabatnya ini.

Seongwoo yang diperlakukan kelewat lembut hampir saja menangis terharu. Pengakuan cintanya ternyata terbalaskan. Jika tahu akan seperti ini, Seongwoo seharusnya mengatakannya sejak jauh-jauh hari.

Seongwoo loncat menubruk tubuh besar Daniel. Daniel hampir saja tersungkur jika saja ia tidak buru-buru menyeimbangkan diri. Seongwoo menenggelamkan wajahnya pada perpotongan leher Daniel. Tangannya terus bergerak mencari posisi yang pas untuk memeluk erat tubuh yang kelewat besar itu, jemarinya meremas kuat kaus yang tengah Daniel kenakan.

"Kau serius dengan inikan?"

Suara Seongwoo sedikit teredam akibat wajahnya yang masih berada pada perpotongan leher Daniel. Daniel tersenyum melihat betapa menggemaskannya Seongwoo sekarang.

Window -Ongniel ☑️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang