5❗️

9.4K 951 102
                                    

Seongwoo membuka laci dekat tempat tidurnya dimana dia menyimpan dildonya itu. Seongwoo dapat melihat dari jendela apartementnya bahwa si Kang gila itu sudah menopang dagu di jendela apartementnya siap dengan tontonan live porn nya.

Seongwoo tidak mengerti. Kenapa juga dia harus mengiyakan permintaan Daniel. Tapi sungguh, ekspresi Daniel yang bagi Seongwoo benar benar manis itu adalah kelemahan Seongwoo. Ekspresi yang dapat membuat Seongwoo terpana dan tanpa sadar memunculkan semburat merah muda pada pipinya. Jika sudah seperti itu, Seongwoo mana tega untuk menolak.

Seongwoo ragu. Dia merasa sudah melewati batas terlalu jauh. Sebenarnya keuntungan apa yang dia dapat jika dia melakukan ini didepan Kang Daniel. Seongwoo penasaran, apa yang sebenarnya ingin Daniel pastikan.

Seongwoo membuka celananya lalu menungging layaknya pria yang haus akan sentuhan. Dilumuri tangannya itu dengan lubricant agar dia tidak kesusahan ketika memasukan dildo ke holenya.

Holenya kini tengah menghisap kedua jarinya. Mungkin karena sudah sering, dua jari itu masuk dengan mudahnya. Seongwoo membuat gesture menggunting agar holenya merenggang dan memudahkannya untuk memasukkan dildonya itu. Diliriknya pria Kang dengan ekor matanya, memastikan kalau dia memang tengah mentontonnya. Daniel menatapnya dengan tatapan yang sulit untuk diartikan.

Seongwoo tidak ingin ambil pusing dengan tatapan itu. Dia lebih memilih untuk menikmati aktivitasnya ini. Diambilnya dildo itu lalu mulai memasukkannya secara perlahan.

"Nghh"

Seongwoo memekik tertahan. Dia terus mendorong dildonya itu agar masuk dengan sempurna diholenya.

"Ahh"

Holenya terasa penuh dan sesak. Seongwoo mulai menggerakkan dildonya. Memaju mundurkan benda itu didalamnya. Seongwoo memikirkan Daniel yang berdiri dibelakangnya. Menggerakkan kejantanannya didalam tubuhnya dengan panas, cepat, dan kasar. Tubuhnya sudah mulai ikut bergerak berlawanan arah.

Nafasnya mulai tersegal. Dia benar benar butuh Daniel agar cepat selesai. Rasanya sangat menyiksa Seongwoo. Dia merasakan nikmat di tubuh bagian selatannya. Penis Seongwoo mulai menegang akibat perlakuan pada holenya itu. Dia ingin cepat keluar namun ingin terus merasakan gesekan dildo pada rektumnya. Merasakan dildo itu membesar didalamnya. Bukan. Merasakan penis Daniel membesar didalamnya. Lalu melihat wajah Daniel yang memujanya membuat dia mengetatkan holenya itu agar Daniel merasakan nikmat karena perlakuannya.

Sungguh. Seongwoo menikmati perlakuannya sendiri kepada tubuhnya. Di liriknya lagi pria Kang itu. Daniel menatapnya, masih setia dengan dagu ditangannya. Dia merasakan tubuhnya mulai memanas hanya karena tatapan Daniel kepadanya.

Kepalanya mendongak. Mulutnya terbuka. Matanya sayu sarat akan nafsu. Penisnya mulai mengeluarkan precum.

"Shh ahh"

Sedikit lagi. Seongwoo menaikkan getaran pada dildonya itu. Membuat tubuhnya mengejang merasakan nikmat yang tidak dapat ditahannya. Kakinya lemas. Dia hampir sampai.

Mengetahui fakta bahwa Daniel masih menatapnya menimbulkan getaran aneh pada dadanya, dia merasa lebih excited dari biasanya.

"Ahh"

Seongwoo menjatuhkan kepalanya di tempat tidur membuat dirinya terlihat semakin menungging dan sukses membuat benda itu mengenai titik kenikmatannya. Menghujam titik itu tanpa ampun.

Seongwoo kewalahan. Tubuhnya terus bergetar merasakan nikmat. Diraihnya penisnya yang sudah basah akibat precum. Dia mulai menaik turunkan tangannya di penisnya itu agar cairan putih kental cepat keluar.

Seongwoo menekan ujung penisnya dan membuat gestur memutar disana. Sesekali dia mengocoknya dengan cepat seirama dengan getaran dildo diholenya. Tempo kocokannya kadang melambat lalu berubah cepat lagi sesuai dengan keinginannya. Seongwoo senang mempermainkan dirinya sendiri.

Window -Ongniel ☑️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang