17⚠️

9.7K 733 127
                                    

🔞🔞🔞








🔞🔞🔞








🔞🔞🔞








Daniel menemukan Seongwoo yang tengah tertidur dengan suara mendengkur yang terbilang keras dan air liur yang menetes dari sudut bibirnya.

Daniel menggoda Seongwoo dengan menusuk-nusukkan jari telunjuknya ke pipi pria yang kini bajunya sudah terbuka sebatas perut.

"Ongieee kita sudah tidak melakukannya selama lebih dari seminggu. Kau tidak merindukanku?"

Daniel mengatakannya sambil mengerucutkan bibirnya persis seperti anak kecil yang merajuk.

Hari ini Seongwoo terbebas dari tugas dan juga shift tambahannya, namun karena terlalu lelah, Seongwoo langsung tertidur tanpa mengingat Daniel yang sangat merindukannya. Setelah apa yang Seongwoo katakan kemarin ia tidak bertanggung jawab dan malah meninggalkan Daniel begitu saja. Ini tidak adil.

Tidak ada jawaban atas pertanyaan Daniel barusan. Yang ada hanya suara dengkuran yang semakin keras terdengar.

"Baiklah, tidur yang nyenyak Seongwoo"

Daniel tersenyum, ia membelai wajah lelah Seongwoo dengan jemarinya.



"Persiapkan dirimu karena aku tidak akan membiarkanmu tertidur besok"



Daniel menyeringai tipis, ia menggenggam punggung tangan Seongwoo lalu mengecupnya lembut.

"Ahh Dan disanahh ahh"

Nafas Seongwoo tiba-tiba tersegal. Wajahnya berubah merah, semerah tomat. Tangannya bergetar. Seluruh tubuhnya ikut bergetar.

Daniel bingung. Kenapa Seongwoo mendadak seperti ini?

Daniel memperhatikan gundukan ditengah kaki Seongwoo yang kian lama terlihat semakin membesar.

Daniel mendekat. Ia menurunkan resleting celana Seongwoo, lalu menyentuh gundukan disana.

"Mphhh"

Badan Seongwoo membusur dengan kejantan yang menegang dengan sempurna.

Gila. Padahal Daniel hanya menyentuhnya tanpa mengelus atau bahkan menggenggamnya namun Seongwoo langsung bereaksi hebat seperti ini.

Apakah Seongwoo sesensitif ini ketika tertidur? Atau karena mereka sudah lama tidak bermain?

Daniel tidak tahan. Ia naik keatas sofa tempat Seongwoo tidur, lalu menindih tubuh pria yang tidak lebih besar darinya itu. Merengkuh dan membelai lembut pinggang Seongwoo lalu mendekatkan wajahnya ke telinga Seongwoo.



"Seongwoo-ya, apakah kau memimpikan diriku sekarang?"



Daniel menggigit daun telinga Seongwoo. Menyapukan lidah basahnya disana sengaja membuat Seongwoo tergoda.

Daniel membuka kemeja Seongwoo tidak sabaran. Menatap tubuh putih mulus -yang sangat ia rindukan rasanya- tanpa berkedip sekalipun.

Window -Ongniel ☑️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang