25

5.2K 623 80
                                    

"Aku hanya ingin mengembalikan ini"

Pria dihadapan Seongwoo menyodorkan kartu nama berwarna kuning dengan foto Seongwoo disana. Seongwoo yang mengenali kartu nama itu dengan cepat meraih kartu nama tersebut dari tangan pria yang mengenakan sweater abu-abu.

"Wahh, aku pikir sudah hilang"

Seongwoo tersenyum memandangi kartu namanya ketika SMP yang sempat hilang. Wajahnya terlihat sangat polos dengan rambut yang sengaja dipanjangkan. Seongwoo menyadari, ternyata dirinya sudah banyak berubah. Jonghyun, pria yang masih berdiri dihadapan Seongwoo, tersenyum tipis melihat ekspresi yang Seongwoo berikan ketika memandang kartu namanya itu.

"Dari mana kau tahu tempat ini?"

Tersadar dari aksi memandang kartu namanya, Seongwoo dengan raut yang penasaran mengalihkan perhatiannya pada pria dihadapannya.

"Jelas aku tanya Woobin-hyung"

"Jujur saja aku tidak menyangka kau adiknya Woobin-hyung"

Seongwoo ingat rasa terkejutnya ketika bertemu Jonghyun setelah sekian lama. Kim Woobin yang sudah dikenalnya sejak lama, ternyata kakak dari orang yang selama ini ingin Seongwoo lupakan. Dunia ini terasa sangat sempit memang.

"Aku juga tidak menyangka bisa bertemu lagi denganmu"

Seongwoo mematung. Matanya sedikit membola karena kaget. Rasanya seperti tengah mendengar pengakuan cinta dari seseorang.

"B-bagaimana keadaanmu?"

Jonghyun segera mencairkan suasana ketika merasa perkataannya membuat Seongwoo canggung. Seongwoo tersenyum setelahnya. Beruntung cafe sedang sepi, sehingga Jonghyun masih bisa berdiri lebih lama didepan meja kasir.

"I'm doing okay, i guess"

Seongwoo asal menjawab. Ia menggaruk tengkuknya yang tidak gatal. Sekalipun Jonghyun sudah berusaha, Seongwoo tetap saja merasa canggung mengingat hal apa yang membuat kartu namanya ada di tangan Jonghyun.

Bercak kemerahan pada leher Seongwoo mencuri perhatian Jonghyun. Jonghyun bukan seorang amatiran yang tidak mengetahui bercak tersebut. Entah apa yang ada dipikiran Seongwoo sampai dirinya lupa untuk menutup bercak yang kontras dengan kulit putihnya itu.

"Kau sudah berkencan ternyata"

"A-Apa?"

Alih-alih menjawab kebingungan Seongwoo, Jonghyun malah menunjuk leher miliknya dengan mata yang mengarah keleher Seongwoo. Menangkap apa yang coba Jonghyun katakan, Seongwoo segera menutup ceruk lehernya dengan tanda kepemilikan yang sempat Daniel buat pagi tadi.

"Pria?"

Kekehan renyah Jonghyun dapat setelahnya. Seongwoo merasa malu karena lupa menutup tanda yang jelas terlihat karena kontras dengan warna kulitnya.

"Teman yang sempat kau ceritakan waktu itu?"

"Mmm...bukan"

"Oh, jadi orang lain?"

"Bukan juga"

"Semacam partner sex?"

Hening. Yang terdengar hanyalah suara pengunjung lain yang berbincang-bincang. Seongwoo tidak mampu menjawab pertanyaan Jonghyun kali ini, ia sendiri juga bingung apa sebenarnya status yang ada diantara dirinya dan Daniel.

Window -Ongniel ☑️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang