30❗️

5K 609 84
                                    

Seongwoo menghempaskan tubuh Daniel di sofa apartementnya. Gila memang. Tubuh Seongwoo hampir remuk karena harus membawa Daniel yang tubuhnya seperti beruang itu. Si pria Kang tengah mabuk karena ketika reuni SMA tadi pria itu terus memaksa untuk minum, Daniel bilang ia tidak ingin membuat Seongwoo minum untuknya.

Tapi jika seperti ini jadinya, Seongwoo tidak akan mengizinkan Daniel untuk minum banyak. Lihatlah wajah pria Kang sekarang, benar-benar mengenaskan. Daniel terus merancau bahwa dirinya pusing, mual, dan sebagainya. Menyusahkan memang. Tapi mau bagaimana lagi, ini sudah terjadi.

"Bangun, minum ini dulu"

"Uwahhh aku tidak bisa bangun"

Daniel bahkan tidak bisa membuka matanya. Wajahnya benar-benar merah dan ia kini tengah menangis karena merasakan pening yang teramat sangat.

Seongwoo menyodorkan minuman penghilang mabuk. Jangankan untuk bangun, sekedar membuka matanya saja Daniel tidak sanggup. Baru pertama kali Daniel mabuk, jadi Seongwoo sedikit kewalahan mengatasinya.

Seongwoo punya cara lain agar Daniel dapat meminumnya. Ia menyimpan minuman itu dimulutnya lalu menyalurkannya melalui ciuman. Ia juga sedikit memaksa Daniel untuk meneguk minuman itu agar Daniel dapat sedikit tenang.

Tapi gilanya Daniel, ia malah memanfaatkan kesempatan untuk semakin memperdalam ciuman mereka. Ia menekan tengkuk si Ong agar pria itu tidak melepaskan ciumannya. Daniel melesakkan lidahnya masuk kerongga mulut Seongwoo ketika pria itu sedikit membuka mulutnya.

Seongwoo yang merasa ciuman Daniel akan sulit dihentikan segera melepaskan ciuman mereka. Ia bahkan sedikit menekan tubuh Daniel agar pria beruang itu melepaskan Seongwoo dari pelukannya.

"Sialan. Kau tidak mabukkan?"

"Ini sakit Ongie~"

Daniel meringkuk di atas sofa dengan memegangi bahunya yang tadi sempat Seongwoo tekan. Seongwoo bangkit, ia tidak percaya pada Daniel. Daniel senang bermain-main, barangkali ini salah satu dari akal busuknya.

"Ongie~ peluk aku"

Daniel kini tengah merentangkan tangannya, menatap Seongwoo dengan wajah memelas dan suara seperti mencicit. Jantung Seongwoo berdentum. Sialan. Daniel mencoba untuk mengujinya. Kelemahan Seongwoo adalah ketika melihat Daniel memohon seperti ini.

Baiklah. Mau tidak mau Seongwoo menuruti permintaan Daniel. Ia segera merebahkan tubuhnya disofa yang terasa sangat sempit karena tubuh Daniel yang kelewat besar.

Daniel dengan cepat menyandarkan kepalanya pada dada Seongwoo, mencari posisi senyaman mungkin. Dengan memeluk Seongwoo seperti ini, ia yakin rasa mabuknya akan segera menghilang. Seongwoo menaruh dagunya pada kepala Daniel sesekali ia mengecup pucuk si pria Kang. Tangannya ia tepuk-tepukkan pada punggung Daniel, sedikit menenangkannya agar Daniel segera tertidur.

"Kenapa kau minum padahal kau tahu kau tidak bisa"

"Karena kau pasti akan meminumnya untukku"

"Lalu kenapa? Aku bisa mengatasinya"

"Aku tahu kau tidak bisa minum"

"Kata siapa?"

"Hwang Minhyun"

Seongwoo merubah posisinya menjadi menindih tubuh Daniel, ia lalu menatap pria dengan wajah yang terlihat menyedihkan itu.
Seongwoo mencubit gemas pipi Daniel yang terlihat sangat merah dan semakin tembam.

"Lebih baik aku yang minum untukmu. Lihatlah dirimu sekarang"

"Ini bukan apa-apa"

Daniel kembali memejamkan matanya. Dirinya mulai kembali berbicara tidak karuan. Seongwoo kembali bangun ketika merasa Daniel sudah sedikit tenang dan mulai tertidur.

Window -Ongniel ☑️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang