21

6.3K 656 145
                                    

"Udaranya sangat dingin. Kau yakin tidak apa-apa dengan kaos setipis itu?"

Setelah selesai membersihkan tubuh akibat malam panas yang kesekian kalinya mereka lakukan, Seongwoo asal memilih pakain dan berakhir dengan kaos lengan pendek yang menurutnya tidak setipis pikiran Daniel.

"Tidak apa. Lagipula aku hanya ke kampus"

Tanpa sempat sarapan, Seongwoo bergegas memakai sepatunya ditemani Daniel yang mengantar Seongwoo sampai didepan pintu.

"Jam berapa shiftmu selesai?"

"Jam 6. Hari ini kau dirumah saja?"

"Sepertinya begitu"

Setelah selesai memakai sepatu, Seongwoo ingin cepat pergi karena dirinya ada kelas pagi. Namun pergerakannya terhenti ketika Daniel meraih pergelangan tangannya.

"Aku ingin bertanya sesuatu"

Seongwoo menoleh dengan wajah bingung dan sedikit kesal. Tumben sekali Daniel minta izin dulu. Tanya tinggal tanya apa susahnya. Dia ini bisanya hanya mengulur waktu. Seongwoo hampir telat kalau kau mau tahu.

"Apa?"

"Apakah kau mau nonton bioskop setelah shiftmu selesai?"

"Hah?"









"Ayo kita berkencan, Ongie"









Sial. Hampir saja Seongwoo jatuh karena terlalu kaget mendengar kata kencan. Bukan. Bukan kaget. Ini bisa dibilang senang.

Iya. Seongwoo senang. Terlihat dari wajahnya yang mulai merona.

Aduh. Bagaimana ini? Mana bisa Seongwoo menolak ajakan kencan dari pria yang sudah sejak lama ia sukai. Bukan hanya suka. Bahkan mungkin Ong Seongwoo rela melakukan apapun untuk pria bernama Kang Daniel. Dirinya sudah buta akan cinta.

"B-baiklah"

Jawaban yang sangat mudah ditebak. Lagipula kenapa Seongwoo harus bingung dengan ajakan yang terbilang mudah itu.

"Uwahhh~ kalau begitu aku akan menjemputmu di cafe"

Terlihat senyum lebar yang Daniel berikan akan jawaban Seongwoo. Daniel sejujurnya sudah siap mental jika dirinya akan ditolak oleh Seongwoo. Namun ternyata jawaban tak terduga lah yang ia dapat. Perasaan senangnya saat ini sungguh tidak dapat dideskripsikan.

Seongwoo baru ingin berbalik ketika Daniel malah menariknya dan membuat tubuh mereka hampir bertubrukan.

Daniel mendekatkan wajahnya lalu menempelkan kedua bibir basah mereka. Ia hanya melumatnya sebentar. Hanya sebatas ciuman singkat yang mampu membuat detak jantung Seongwoo kembali tidak normal.

"Sampai bertemu nanti"

Setelah ciumannya terlepas, Daniel tersenyum kearah Seongwoo dengan gigi kelincinya yang sangat menggemaskan.

Seongwoo sedikit menghempaskan tangan Daniel yang sedari tadi terus menggenggam pergelangan tangannya. Dengan gerakan cepat, Seongwoo kini sudah berada diluar apartement Daniel dengan tangan yang terus mengelus dadanya untuk menenangkan detak jantungnya itu.

Lihatlah wajah Ong Seongwoo sekarang. Benar benar merah sempurna seperti tomat.

Seongwoo sudah bilang. Dia mana tahan jika Kang Daniel berlaku manis padanya. Bisa-bisa Seongwoo gila.

🐻
🐻
🐻

Pria dengan surai abu-abu dan bahu lebar tengah menata dirinya didepan cermin. Hei. Bukan hanya wanita yang bisa berdandan, priapun juga bisa. Tak terkecuali Kang Daniel. Dirinya sekarang sibuk menata rambutnya karena ia ingin terlihat tampan didepan teman kencannya itu, Ong Seongwoo.

Window -Ongniel ☑️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang