LeeHyunra ♡ wonwoobee
Dalam sekali hentakan, Mark melepas pegangan tangannya di pergelangan Arin. Matanya menyorot Arin tajam dan kentara sekali jika pria Lee ini tengah tak main-main pada gadis yang katanya tunangannya itu.
Ya, semua itu benar. Tepatnya setahun yang lalu Arin dan Mark memang melakukan pesta pertunangan. Tapi, bukankah ada alasan lain yang membuat mereka bertunangan? Cinta? Sayang sekali bukan..
Dan jangan harap Mark mencintai Arin, karena sampai kapanpun Mark hanya menganggap Arin sebatas sahabat - dan Koeun, gadis itu telah sempurna meraih hati Mark.
"Mark!!! Kau itu kenapa? Kenapa kau masih saja bergaul dengan gadis sampah itu? Bukankah selama ini dia menghilang? Lalu ini?" Arin tak bisa menahan luapan emosinya, terlebih sejak awal mereka masuk ruangan ini - Mark lebih memilih untuk diam.
Mendiamkan tunangannya sendiri. Apa ia gila? Arin tak suka diabaikan - tapi pria ini?
Mendengar kata sampah yang beraninya disandingkan dengan sosok sang gadis. Tentu membuat Mark semakin menatap Arin dengan tatapan penuh kebencian.
"Jangan pernah memanggil kekasihku dengan ucapan kasarmu itu. Dia kekasihku, mau tak mau suka tak suka - kau harus menerimanya!" Bagaikan sebilah belati - kata-kata yang sebelumnya Mark utarakan itu berhasil membuat hati Arin mengaduh sakit.
Teriris dan tercabik, itulah perasaan Arin saat ini.
"Kekasih?" Tanya Arin tak habis pikir. "Hah, apa kau gila? Kau ini tunanganku, kita telah bertunangan setahun yang lalu, andai kata kau lupa. Dan sekarang apa? Kekasih? Apa kau menduakanku Mark? Kau menghianatiku?" Andai saja membunuh bukanlah perbuatan yang melanggar hukum - Arin ingin sekali membunuh Mark detik ini juga.
Pria ini..
Bukankah setahun yang lalu mereka tampak bahagia bersama? Lalu, kenapa setelah gadis sial itu kembali - semuanya berubah?
Arghhh!!
Benar-benar gadis tak tahu diuntung!
"Menghianati? Kau bercanda, Choi Arin! Hey, tidakkah kau ingat - pertunangan kita setahun yang lalu itu hanya pura-pura. Itu hanya sandiwara, sandiwara dimana kita melakukannya agar ayah dan ibu kita berhenti menjodohkan kita dengan deretan pria dan wanita yang tak kita kenal itu. Jadi, apa kau ingat?" Bukannya mencoba menenangkan Arin. Mark malah sengaja menyiramkan minyak kedalam bara api emosi Arin.
"MARRKKKKKKK!!!!" Pecah sudah semua, Arin tak bisa menahan rasa sesak yang sejak awal ia rasa. Arin pikir Mark akan membuatnya lebih tenang, tapi ini - alih-alih membuatnya tenang, Mark malah semakin membuatnya sesak.
Oke, Arin tau itu semua memang dimulai dengan kepura-puraan, tapi - apa mungkin selama setahun ini, selama kebersamaan mereka, Mark tidak merasakan perasaan lain pada Arin? Perasaan yang sejak awal memang Arin rasa pada Mark.
Kenapa? Mark? Kenapa?
"Berhenti berteriak Choi Arin!" Sentak Mark muak akan teriakan Arin yang rasanya tak ada habisnya itu.
"Kenapa? Aku berhak berteriak disini! KAU MENGHIANATIKU MARK!"
"Choi Arin!! Diamlah! Dan untuk pertunangan bodoh itu, aku akan membatalkannya!" Mark tampak menghela napasnya pelan sebelum melanjutkan ucapannya. "Keluarlah, ini masih jam kerja," dengan sopan Mark mengusir Arin, membuat gadis itu mau tak mau menatap Mark tak terima.
Arin diusir? Apa pria itu gila? Tak waras?
Seorang Choi Arin di-usir?
"Kau tak dengar? Keluarlah.." dua kali kalimat pengusiran itu mengalun manis dari bibir penuh Mark.

KAMU SEDANG MEMBACA
Number One.
Fanfiction#793 in Fanfiction 170919 Masih ingat kisah Number Two.? dan inilah kelanjutan kisah mereka.. NCT' Mark ♥ Koeun ♥ NCT' Jeno ©July 2017