LeeHyunra ♡ wonwoobee
Jika kalian berpikir Koeun akan menangis tersedu-sedu paska kejadian dimana ia menangkap sosok sang kekasih yang bercumbu tepat dihadapannya, tapi sayang tebakan kalian salah. Koeun tidaklah selemah itu. Koeun adalah tipikal wanita yang kuat, wanita yang selalu mengedepankan logika dibanding rasa emosi.
Dan Koeun yakin, Mark tak akan mungkin setega itu pada Koeun. Gadis itu, gadis ular itu pasti yang memaksa atau menjebak Mark agar mereka saling berciuman seperti itu. Ya, itulah beberapa kemungkinan yang kini Koeun yakini.
Entah Koeun yang terlalu bodoh karena terlalu percaya pada Mark atau memang benar kata Jeno. Pria itu pernah sekali menyakiti hati Koeun, jadi tak menutup kemungkinan juga jika kelak Mark pun akan kembali mengulang semua rasa sakit itu.
Entahlah mana yang benar, namun yang pasti sampai detik ini Koeun sendiri tak tahu kenapa ia masih betah bersandar di kokohnya daun pintu yang beberapa detik lalu ia tutup paksa.
Koeun tak mengerti mengapa ia tak pergi dan mengapa ia masih betah ditempat ini. Tempat yang berhasil membuat Koeun menahan napasnya entah untuk berapa kali.
Masih tak ada tanda-tanda dari dua sosok itu untuk keluar dari ruangan Mark. Entah apa yang mereka lakukan didalam. Koeun penasaran pasti, tapi Koeun juga tak bisa berbuat apa-apa.
Ruangan Mark memang dirancang untuk kedap suara, jadi apa yang bisa Koeun lakukan?
Selain menunggu.
Ya, bodoh memang - tapi hanya itulah yang bisa Koeun lakukan kini.
Didalam ruangan, Mark dengan paksa mendorong tubuh Arin untuk menjauh. Terlebih beberapa detik yang lalu ia mendapati sosok Koeun yang menatap tajam kearahnya.
Koeun melihatnya.
Melihat sesuatu yang harusnya tak perlu gadis itu lihat.
"Mark.." lirih Arin kesakitan setelah Mark mendorongnya agak keras.
"DIAM!!!" Sentak Mark entah untuk keberapa kalinya dalam hari ini.
Satu tangan Mark kini tampak mengacak rambutnya frustasi. Koeun pasti salah paham, ya setelah kejadian ini Koeun pasti akan marah padanya. Padahal belum genap seminggu Mark dan Koeun berdamai, tapi kenapa sekarang mereka harus terjebak dalam skenario salah paham lagi.
Argh!!!
Ini semua gara-gara Arin. Gadis yang selama ini ia anggap sebagai sahabat terbaiknya. Siapa yang menyangka jika kini karena gadis itulah kisah merah mudanya harus kembali hancur.
Jika dipikir-pikir ini bukanlah kali pertama Arin merusak hubungan Mark dan Koeun. Sial! Kenapa Mark baru menyadarinya sekarang.
Arin.
Dia tak sepolos yang Mark duga selama ini.
"Mark.." tak terima akan dorongan yang membuat ia dan Mark saling berdiri dengan jarak yang membentang.
Arin pun tiba-tiba berhambur kedalam pelukan Mark. Mendekap Mark dengan erat dan seolah tak mau lepas. Mark diam tak berkutik, pria Lee ini masih mencerna tindakan apa yang pas untuk menghentikan kegilaan Arin hari ini.
Terlebih Koeun, Mark harus segera mengejar Koeun - agar gadis itu tak semakin salah paham padanya.
"Mark, aku adalah gadis pertama yang mengenalmu. Kita selalu bersama sejak kita kecil, remaja hingga dewasa seperti saat ini. Aku selalu ada untukmu, aku sayang padamu. Sejak awal kita memang ditakdirkan untuk bersama, tapi kenapa kau selalu menatap gadis itu? Kenapa? Aku mencintaimu Mark, aku sangat mencintaimu.." sebutlah Arin gila atau apalah itu, Arin hanya tak terima akan keputusan Mark yang katanya akan membatalkan pertunangan mereka.

KAMU SEDANG MEMBACA
Number One.
Fiksyen Peminat#793 in Fanfiction 170919 Masih ingat kisah Number Two.? dan inilah kelanjutan kisah mereka.. NCT' Mark ♥ Koeun ♥ NCT' Jeno ©July 2017