#23 The Fact

495 68 15
                                    

LeeHyunra – wonwoobee

Dekapan hangat entah bagaimana ceritanya tiba-tiba Koeun rasakan ditengah tidur lelapnya. Sepasang mata Koeun yang sebelumnya menutup, lambat laun mulai terbuka. Butuh beberapa waktu bagi gadis Ko ini untuk menyesuaikan apa yang dilihatnya kini.

“Apa aku membangunkanmu?” tanya sebuah suara yang berhasil membuat Koeun sadar sepenuhnya.

“Mark? Kapan kau kembali?”

Pria yang tak lain bernama Mark itu lantas tersenyum lalu kembali merekatkan dekapan mereka yang sebelumnya sempat merenggang. “Saat kau tidur, aku kembali,” balas Mark yang sengaja sekali menyesap aroma leher sang gadis yang selalu saja berhasil menjadi candu baginya.

“Mark geli..” rengek Koeun yang sayangnya tak dipedulikan oleh sang pria. Bukannya menghentikan aksi menggelikannya itu. Mark malah semakin menyesap bahkan mengecup leher jenjang itu.

“Mark!”

Sentak Koeun tanpa sadar tapi berhasil membuat aksi Mark terhenti. Kedua tangan Koeun dengan pasti mendorong tubuh Mark yang sejak tadi tertidur di ranjangnya.

Koeun menatap Mark kesal. Kekasihnya ini benar-benar, setiap ada kesempatan bahkan jika itu hanya kesempatan kecil – pasti Mark akan memanfaatkan kesempatan itu dengan baik, contohnya saat ini.

Bukannya merasa menyesal atau bersalah karena telah berbuat asusila pada sang kekasih yang sialnya tengah sakit ini. Mark malah dengan polosnya memamerkan senyum tanpa dosanya.

“Maaf, aku terlalu lelah hari ini,” keluh Mark yang berhasil membuat raut marah Koeun luntur dan tergantikan dengan raut penuh khawatir milik sang gadis.

Tangan Koeun perlahan terulur ke pipi sang kekasih lalu mengusapnya lembut. “Sayang, kau tak apa?”

Kentara sekali Mark menikmati momen ini, terbukti dengan terpejamnya sepasang mata itu.

Setelah puas menikmati lembutnya tangan sang kekasih, Mark pun segera membuka matanya lalu menggeleng. “Aku tak apa. Ah, aku tadi bertemu dengan Jaemin,” cerita Mark yang akhirnya membahas pertemuan mereka beberapa saat lalu.

Mendengar nama Jaemin disebut, senyum Koeun pun seketika luntur. Entah kenapa sejak ia tahu bahwa Baby Lami adalah anak Jaemin yang sialnya tak pernah pria itu akui – Koeun menjadi sedikit anti pati akan nama itu,

Apa pria itu bisa disebut pria? Lari dari tanggungjawab? Heol.

“Untuk apa kau bertemu dengannya?” tanya Koeun tak suka.

Mark tersenyum dan memilih untuk mengecup bibir sang kekasih singkat sebelum menjawab.

Cup-

“Mark!”

“Dia mengajakku bertemu dan ah, kau tau kecelakaan kalian kemarin…” Mark sengaja menggantung ucapannya.

“Kecelakaan kemarin?” Ulang Koeun. “Jangan bilang.. Jaemin?”

Tuk-

Sebuah sentilan dengan gemas Mark daratkan di kening Koeun. Sentilan yang berhasil membuat Koeun mengaduh sakit.

“Bisakah kau tak asal menebak? Sebejad-bejadnya Jaemin, dia tak akan mungkin melakukan hal sekriminal itu," bela Mark yang tak suka akan tuduhan sang kekasih yang jatuhnya tak beralasan ini.

Koeun memberengut kesal. “Lalu? Siapa? Bisakah kau bicara dengan jelas? Kau membuatku penasaran,” kesal Koeun yang tak bisa terelakan lagi.

Melihat wajah kesal kekasih yang jatuhnya menggemaskan itu, Mark tak bisa untuk tak mengulum senyumnya. Gadisnya ini, kenapa gadisnya ini selalu saja berhasil membuat Mark gemas tanpa alasan?

Number One.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang