#27 Selamat datang?

205 26 4
                                    

wonwoobee ❤

"Mark, cepat bersiap sayang.." Seru Koeun yang saat ini tengah sibuk memilih high heels mana yang akan ia pakai malam ini.

"Mark.."

Entah telah berapa kali Koeun memanggil nama sang kekasih, tapi tetap saja kekasihnya itu tak kunjung menyahut.

Penasaran, Koeun yang saat ini telah siap dengan gaun off-shoulder miliknya segera berjalan kearah kamar mereka. Sebenarnya apa yang tengah dilakukan kekasihnya itu? Tidak tahukah Mark jika mereka hampir terlambat.

"Sayang, astaga!!" Koeun tak bisa menahan jeritannya ketika sepasang matanya mendapati sosok Mark yang masih berbalut handuk.

“Apa yang kau lakukan?"

“Sayang, kau tau dimana boxer ku?"

"Boxer mu? Astaga Mark.." dengan kesal Koeun pun berjalan kearah lemari mereka dan dalam hitungan detik, benda yang sejak tadi kekasihnya itu cari  kini dengan nyata ada di tangan Koeun.

"Ini maksudmu?" tanya Koeun tak habis pikir.

Bagaimana bisa Mark tak menemukan boxer-nya sendiri? Jelas-jelas posisi boxer-nya itu tak pernah berpindah. Selalu berada ditempat yang sama. Sebenarnya Mark mencarinya pakai mata atau tidak? Aneh.

Mark tersenyum melihat boxer-nya yang akhirnya menampakan wujud, "Disana ternyata, terimakasih sayang"

Cup-

Sebagai ucapan terimakasih, Mark pun sengaja mencium bibir Koeun singkat. Singkat saja, karena jika terlalu lama  bisa-bisa Mark digeplak Koeun, mengingat saat ini kekasihnya telah full make up.

Tapi..

"Bibirmu terlalu merah," Komplain Mark setelah mengambil boxer dari tangan Koeun.

"Benarkah? Aku rasa tidak  ini memang warnanya sayang," sanggah Koeun setelah melihat penampilannya didepan cermin. Tidak ada yang salah dengan warna lipstick nya malam ini.

"Tidak, itu terlalu merah - kemarilah.."

Karena takut jika apa yang dikatakan oleh Mark itu benar, terlebih Koeun juga tak mau mempermalukan dirinya malam ini. Koeun pun memilih untuk menuruti omongan kekasihnya itu.

"Mark, pakai dulu bajumu.." titah Koeun setelah sadar jika sang kekasih tak kunjung berbusana.

"Nanti saja," jawab Mark singkat yang tentu saja jawabannya itu membuat Koeun gondok sendiri.

Tak tahukah Mark, jika keadaannya saat ini yang shirtless  benar-benar membuat otak Koeun berpikiran yang tidak-tidak.

Karena terlalu fokus dengan pikiran akan tubuh Mark yang terbuka - Koeun bahkan tak sadar jika saat ini, tubuhnya telah didudukan sempurna oleh Mark diatas pangkuannya.

"Ada tissue?"

"Hah?" Balas Koeun bodoh  yang tentu saja membuat Mark tersenyum geli.

"Aku rasa kita tak perlu tissue,"

Belum sempat Koeun mencerna apa yang sebenarnya terjadi, benda lunak nan basah telah mendarat dengan sempurna di bibir Koeun. Mengecup dan melumat bibir itu pelan namun pasti. Membuat Koeun yang sejak tadi melamun, seketika membelalakan matanya tak percaya.

"Mark.." desah Koeun disela tautan mereka.

"Ssst! Sayang. Aku tak akan lama, nikmati saja.."

"Mark-ahh.."

**

Dikediaman Keluarga Lee yang lain, Hina tampak bersenandung kecil setelah puas melihat keadaan meja makan yang telah tertata rapi - sempurna. Ya, malam ini Hina dan Jeno sengaja mengundang Koeun dan Mark untuk makam malam bersama dikediaman mereka.

Number One.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang