18. Bertemu Dengan Mereka

4.2K 349 52
                                    

Don't forget to play your media. 👌

Boleh klik 🌟 ini dulu gak?

Kesalahanku saat itu adalah jatuh cinta padanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kesalahanku saat itu adalah jatuh cinta padanya. Dan kesalahku saat ini adalah masih tetap mencintainya. Tetap begitu hingga kini, mungkin bahkan seterusnya.

-Putri Alya Safiqha-


Matahari pagi sudah suka rela menggantikan cahaya bintang tadi malam. Kicauan burung yang bertengger di pinggir tembok rumah sakit membangunkan Putri dari tidurnya. Mata Putri menyipit ketika cahaya matahari menyilaukannya.

Putri melenguh. Bangun lalu mengucek kedua kelopak matanya dan ketika sadar dirinya masih ada di atas rooftop, dia terhenyak. Bukan hanya karena mendapati dirinya yang tertidur di tempat itu, melainkan tubuhnya yang diselimuti oleh jaket milik Byan.

Matanya mengedar tapi tetap tidak menemukan pemilik jaket ini berada. Sesaat ketika seluruh nyawanya telah kembali, Putri berdiri dan hendak mencari Byan. Tetapi derat pintu berbunyi dan muncul Byan dari arah sana.

"Eh udah bangun lo?"

Putri mengangguk lemah. Byan tersenyum sambil membawa satu tengtengan bungkus plastik. "Dari mana?"

Tanpa memedulikan pertanyaan Putri, Byan menghampiri. Duduk bersila sambil membuka bungkusan yang dia bawa. "Sarapan dulu nih. Tadi gua beli nasi uduk di depan."

Putri mengikuti dan duduk bersila di depan Byan. Sekarang, di hadapan mereka ada dua bungkus nasi uduk beserta air teh hangat.

"Gua kira lo kabur entah ke mana."

Sambil mengigit ujung plastik teh hangat miliknya, Byan menggeleng. "Gua gak bakal lari lagi," jawabnya singkat, padat tanpa penekanan. Sesingkat itu dan cukup membuat Putri mengangguk tersenyum.

Putri meraih nasi miliknya dan mulai menyuap satu sendok nasi ke dalam mulutnya. Membiarkan jeda panjang untuk keduanya hening menikmati sarapan pagi mereka. Hingga Byan tiba-tiba berhenti makan dan membuat alis Putri bertautan.

"Gua mau ke kampus." Begitu katanya tiba-tiba. Tanpa diberi embel-embel penjelasan yang lainnya.

"Bagus lah. Lo emang harus kuliah. Jangan bolos mulu. Ngulang semester baru tau lo," jawab Putri santai kembali menikmati sarapannya.

"Gua juga bakal nemuin temen-temen gua."

Putri mengangkat kepalanya. Menatap Byan dengan air wajah yang serius. Sebelum Putri bertanya selanjutnya Byan tersenyum miring. "Lo bilang gua gak bisa terus-terusan lari. Gua harus selesaikan masalah gua, kan? Gua udah mutusin untuk selesein masalah gua sama anak-anak dulu."

"Oke, gua bakal temenin lo ketemu mereka."

"Enggak."

"Kenapa?"

Abyan [Completed] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang