Kamu harus selalu bahagia. Aku ada di sini, tetap di sini sama kamu. Tidak pergi dan beranjak ke mana pun. Aku ada untuk kamu.
-Abyan Cetta Reynand-
Isi kepala Rafa nyaris meledak membayangkan ada hubungan apa Remon dengan om Arif. Tidak sampai di situ, Rafa tidak bisa berdiam diri. Bukannya mengantarkan berkas yang diminta papanya, Rafa justru menitipkan berkas itu pada sekretaris papanya lalu malah mengikuti ke mana Remon pergi.
Hari ini, setelah bertemu om Arif di kantor papanya, Remon pergi ke sebuah kafe. Entah hendak menemui siapa. Rafa harus mencari tahunya.
Karena takut ketahuan, Rafa terpaksa menjaga jarak yang cukup jauh dari tempat duduk Remon dan rekan bicaranya. Tadinya Rafa juga ingin memberitahu tentang ini apda Riris atau Juni. Tapi ia memilih untuk menunda hal itu menyelidiki semuanya sendirian. Pikirnya, jika benar Remon pelakunya akan cukup berbahaya.
Karena Rena yang notabenya bukan orang terdekat mereka aja bisa nekat. Apa lagi Remon yang pernah jadi teman dekat mereka. Rafa perlu tahu apa motif dari kejahatan Remon.
"Gue perlu duduk lebih deket buat denger pembicaraan mereka." Rafa bicara dengan dirinya sendiri. Melirik sekitar untuk memastikan dia tidak sedang dipantau.
Saat melewati meja pengunjung, Rafa bertemu teman sekolahnya Alvaro.
"Mas Rafa?" panggil anak itu.
Rafa membulatkan matanya dan langsung menarik anak itu menjauh. "Ssst!" Rafa menempelkan jarinya di bibir tanda untuk anak itu agar diam.
"Kenapa sih, Mas? Mas Rafa ngapain di sini?" tanya anak bertopi hitam itu sambil celingukan.
Rafa menggeleng. "Enggak. Gak ngapa-ngapain." Rafa mencuri pandang lagi memastikan Remon masih di sana. Lalu tiba-tiba muncul ide di kepalanya. "Pinjem topi kamu."
"Buat apaan?"
"Udah pinjem aja. Nanti Mas balikin. Kamu balik gih sana," titah Rafa yang langsung memakai topi hitam anak itu. Karena berhubung anak itu memang sudah ingin pulang, jadi lah dia menurut dan pulang seperti apa yang Rafa katakan.
Dari situ Rafa mengenakan topinya untuk menutupi setengah dari wajahnya. Semoga saja dengan ini bisa menyamarkan dirinya dari penglihatan Remon. Sekarang Rafa duduk tepat satu meja yang membelakangi Remon.
"Rencana kita harus berjalan dengan baik. Bagaimana pun juga ini harus tetap rahasia," ucap Remon pada rekannya. Rafa meremas buku menu yang ia jadikan tameng tambahan untuk penyamarannya.
Jika saja Rafa sudah memiliki bukti yang akurat, sudah dipastikan di tempat ini juga Remon akan babak belur. Tapi belum ada bukti yang kuat untuk menuduh Remon sebagai pelaku selain spekulasi dari dirinya sendiri.
"Saya akan kabarkan progres dari rencana ini lagi secepatnya."
"Bagus. Kalau ada kesulitan langsung hubungi saya saja."
KAMU SEDANG MEMBACA
Abyan [Completed] ✔
RomanceDIPRIVATE SECARA ACAK [SEQUEL REGRET] || tapi kalau mau baca ini langsung gapapa. Follow terlebih dahulu untuk membaca. ? Cinta tidak melulu datang dari orang yang kalian suka. Cinta tidak melulu datang dari pandangan pertama. Setidaknya begitu. A...