44. Ini Belum Akhir

3.2K 267 111
                                    

Jangan pergi, aku tidak mau punya akhir cerita menyedihkan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jangan pergi, aku tidak mau punya akhir cerita menyedihkan. Jangan pergi, aku tidak mau cerita ini berakhir tragis. Ini belum akhir, aku belum mau cerita ini selesai.

-Putri Alya Safiqha-

Beberapa jam sebelumnya...

Juni terkejut setengah mati begitu ia lihat Leo di depannya mencekal tangannya.

"Kok lo ada di sini?" tanya Juni takut. Saat ini pikirannya mulai melayang gila, membayangkan bagaimana jika ternyata Leo pelaku sesungguhnya. Juni terus berusaha menarik tangannya tapi sia-sia. Tenaga Leo lebih kuat.

"Lepasin, Le!"

"Tunggu dulu, Jun."

Juni sudah mau teriak kalau saja Ilham tidak buru-buru muncul. Juni sama terkejutnya seperti melihat Leo tadi. Bagaimana bisa dua cowok ini ada di Bandung dan ada di tempat yang sama dengannya.

"Ham? Kok lo ada di sini?"

"Ikut kita, Jun," ajak Ilham. Karena ini Ilham, Juni lebih sedikit tenang dan menurut.

Ilham dan Leo mengajak Juni mengobrol di mobil Leo. Entah kenapa kata Leo akan lebih aman jika mereka bicara di mobil daripada di luar.

"Sekarang jelasin gue kenapa lo berdua bisa ada di sini?"

"Ini tempat biasa gue nongkrong sama anak-anak," jelas Leo singkat.

Juni memutar bola matanya. "Paham gue juga. Tapi kenapa lo bisa tiba-tiba ada di sini? Ngapain?"

"Jun, kalian udah salah orang." Ilham buka suara dan Juni benar-benar kebingungan.

"Salah orang maksudnya?"

"Bukan Remon pelakunya. Tapi Gerald."

"Ha?" Juni terbelalak. "Apaan sih lo ngaco. Gak mungkin lah. Gak mungkin Gerald. Orang dia yang selama ini bantuin kita juga. Ngaco lo Ham ih."

"Ilham bener, Jun. Bukan Remon, tapi Gerald. Ini semua rencana Gerald."

Juni masih melongo keheranan.

"Gerald sengaja ngejebak Remon biar gak ketahuan kalo dia pelakunya. Padahal semua ini kerjaan dia. Waktu diskusi kalian di kantin, gue denger semuanya. Gue bahkan juga ngikutin kalian ke rumah Remon dan nemuin si Mbak setelah kalian pergi. Saat di kantin, gue ngerasain keanehan itu pas Gerald bilang kalo dia liat Remon bawa-bawa kotak dan bahas soal ayam hidup. Dia lalu tiba-tiba bilang kalo itu mungkin aja dipake untuk meneror orang." Leo tertawa berdecih.

Abyan [Completed] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang