40. Kabar Buruk

3.1K 239 52
                                    

Teman-teman, maaf menunggu lama. 😂 harusnya kemarin, tapi aku ada seminar kemaren jadi gak bisa update deh...

Semoga suka ya sama part ini dan makin penasaran wkwk.. ✌

Jangan lupa pada komen yaa 😻😚

Tujuh hari yang lalu...

Tepat setelah mengambil keputusan untuk memberikan Byan waktu menyelesaikan masalahnya dengan keluarganya, Rafa, Riris dan Juni melanjutkan penyelidikan terhadap Remon. Seperti saran dari Ilham, Rafa hari ini menemui Gerald dan menceritakan secara garis besar apa yang perlu Gerald tahu.

Reaksinya sama seperti Ilham, Gerald terkejut mendengar Remon kemungkinan adalah dalang dari kejadian ini. Mereka bercerita kalau mereka mencurigai Remon dan Rena bekerja sama atas bukti yang juga mereka sudah dapat.

"Terus sekarang apa yang harus kita lakuin?" tanya Gerald frustrasi. Sedari tadi ia terus menjambak rambutnya gusar. Jelas, sahabat mana yang tidak menggila mendengar cerita pengkhianatan ini.

"Lo gak merasa ada yang mencurigakan dari Remon apa, Ge? Lo kan bareng dia terus," tanya Riris penasaran.

Gerald menggeleng. "Remon itu yang paling deket sama Byan. Gue... Eh tunggu!" jeda Gerald tiba-tiba. Menit berikutnya seluruh fokus Rafa, Riris dan Juni langsung mengarah pada Gerald.

Mata Gerald membulat berbarengan dengan jentikkan tangannya di udara. "Ada, ada! Iya ada! Waktu itu gue liat Remon ada bawa kotak aneh gitu."

"Kotak?" tanya Juni spontan penuh perhatian. Juni langsung teringat kotak teror gila yang membuat jantungnya nyaris copot.

Gerald mengangguk-angguk penuh semangat. "Iya, gue liat Remon aneh gitu."

"Anehnya?"

"Waktu itu, dia sibuk nyari tempat beli ayam hidup di mana ke gue, terus dia juga sibuk banget gitu beli kotak dan kertas batik, repot banget deh. Pas gue tanya dia, mau buat kado? Dia jawab katanya, iya, kado spesial. Sangat spesial."

Mata Juni dan Riris seketika membulat. Ketakutan itu mengikat mati tenggorokannya hingga menelan ludah pun terasa seperti menelan buah sirsak beserta kulitnya.

"Terus, terus?"

"Anehnya di mana?" tanya Rafa.

"Ya itu, dia bilang spesial. Padahal dia udah lama banget ngejomblo. Buat siapa gitu, kan? Gue curiga itu buat neror orang, ngapain beli ayam juga coba? Soalnya waktu itu gue juga sempet liat ayam yang dia beli dimasukin ke kotak itu," jelas Gerald penuh keseriusan. Membuat Juni dan Riris sempat histeris.

"Loh kalian kok histeris?"

Juni meneguk minumnya secara kasar. "Raf, gue yakin Remon pelakunya. Tuh lo liat Gerald liat sendiri kotak itu, bahkan ayam itu, Raf. Ayam yang pasti dia jadiin teror untuk Riris."

"Iya, Raf. Gue juga yakin pasti Remon. Gerald udah liat sendiri, Raf." Riris menambahkan dengan semakin gusar.

"Jadi kalian berdua diteror?"

Riris dan Juni mengangguk.

"Kalo gitu, bisa jadi aja pengirim rahasia itu Remon. Dia yang paling deket juga sama kalian, kan?"

Rafa menggeleng. "Cuma sama Juni."

"Iya mungkin dari situ dia jadi bisa tau gimana melakukan hal ini secara rapi."

"Oya, waktu itu Putri juga bilang pas hari kejadian foto isi suratnya Paul nyebar di mading, Putri liat Remon pagi-pagi buta ada di kampus dan sibuk depan mading."

Abyan [Completed] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang