Kesempatan datang hanya untuk mereka yang mau berjuang.
-Abyan Cetta Reynand-
"Yang tolong bantu beresin mejanya juga dong, aku lagi repot banget nih," ucap Putri yang sedang kerepotan membersihkan dapur kotor berkat buah tangannya memasak. Tapi yang diajak bicara masih asik berkutat dengan laptopnya."Yang, bantuin dulu bentar. Alden bentar lagi pulang loh."
"Iya bentar-bentar ya aku rapihin bawaan aku dulu nih, ada meeting hari ini."
"Loh meeting lagi? Pulang jam berapa nanti? Kamu inget kan sore nanti kita ada—"
"Ma ..." teriak seorang bocah laki-laki dari ruang tamu.
"Ya sayang."
Tidak lama setelah teriakannya tadi, muncul seorang anak laki-laki berseragam putih merah datang dengan wajah dan juga seragam yang berantakan. Putri yang sudah biasa melihat anaknya pulang dalam keadaan berantakan ini langsung melepas pekerjaan rumahnya.
"Ma, kapan beli robot Buzz Lightyear? Kan kemaren udah janji bakal beliin Aden Buzz kalo nilai MTK Aden di atas tujuh."
"Iya sayang nanti ya."
"Ah Mama, mah. Maunya sekarang."
"Iya nanti dong, Aden kan baru pulang sekolah. Terus ini kenapa seragamnya lecek begini? Pasti pulangnya main dulu deh. Mama bilang kan kalo pulang sekolah, ke rumah dulu biar seragamnya gak kotor, Alden," ucapnya lemah lembut sambil melepaskan seragam putih anaknya yang sekarang bercampur dengan tanah liat.
"Iya, tapi beliin Buzz sekarang, Ma."
"Aku berangkat dulu ya?" ucap Byan mencium pipi kanan istrinya lalu beralih mencium Alden, anaknya. "Ih Aden bau matahari, mandi gih sana. Papa berangkat, ya."
"Pulang jam berapa?"
"Gak lama. Jam dua atau tiga aku balik," teriak Byan dengan tas kantornya yang belum tertutup rapi hingga berkas yang tadi ia masukan ada yang tercecer tanpa ia sadari.
Putri mengejar Byan sebelum suaminya itu membawa kuda besinya melaju ke jalanan. "Nih jatoh. Kamu tuh yang teliti dong ah."
Byan terkekeh. "Iya maaf, aku buru-buru banget."
"Buru-buru sih buru-buru tapi kalo grasak-grusuk juga gak baik," jelas Putri dengan tangan yang sibuk merapikan dasi suaminya yang longgar.
Putri kini bertolak pinggang melihat wajah Byan yang justru cengengesan.
"Iya sayang. Makasih ya, kamu itu emang istri yang paling keren sejagat raya."
Merasa ucapan Byan tidak sungguh-sungguh, Putri hanya menghela napas. "Jangan telat pulangnya."
"Iya, aku gak bakal pulang telat kok. Kamu baik-baik di rumah ya sama Alden. Mainannya Alden, nanti biar aku yang beliin."
Putri mengangguk dan dibalas senyum senang Byan. Kembali Byan cium kening istrinya dan Putri mencium punggung tangan Byan. "Kamu hati-hati, jangan ngebut bawa mobilnya."
"Iya sayang, aku berangkat ya." Byan masuk ke dalam mobil dan mulai memundurkan mobilnya keluar garasi. Dipencetnya klakson dua kali sebelum akhirnya fortuner hitam Byan menghilang dari pandangan.
"Ma ..."
Putri menengok. Melihat anak laki-lakinya itu sekarang hanya mengenakan kaus dalam dan celana seragam yang belum dilepas.
"Nanti Papa yang beliin mainannya ya," jawab Putri sebelum anaknya kembali menagih janji.
Alden melompat kegirangan dan langsung menghambur ke tangan mamanya. "Aden laper. Mama udah masak belom?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Abyan [Completed] ✔
RomanceDIPRIVATE SECARA ACAK [SEQUEL REGRET] || tapi kalau mau baca ini langsung gapapa. Follow terlebih dahulu untuk membaca. ? Cinta tidak melulu datang dari orang yang kalian suka. Cinta tidak melulu datang dari pandangan pertama. Setidaknya begitu. A...