"JANGAN PERNAH SENTUH CEWEK GUE!"
Dahyun langsung memandang cepat kearah Kino yang kini sudah ada di depannya dan Yein, cukup terkejut dengan pengakuan teman kecilnya itu. Berbeda dengan reaksi Dahyun, Yano memandang Kino semakin sengit.
"BRAVO!! Kang Hyunggu! Akhirnya gue bisa selesaiin masalah gue sama lo!"
"Apa yang perlu Kino selesaiin sama lo? Dia bahkan baru sekali ini liat muka busuk lo," tiba-tiba Chanwoo sudah berada disamping Kino sekarang.
"Gue minta tolong, pergi dari sini sekarang," untuk pertama kalinya Wooseok berkata halus pada Dahyun.
Dahyun yang masih sadar lantas menganggukkan kepalanya mengerti. Cewek itu buru-buru pergi bersama Yein disebelahnya yang masih enggan untuk bicara. Cewek itu mendadak bisu.
"Jadi lo bertiga mau mati?" tanya Yano sengit, begitu melihat Chanwoo, Wooseok dan Kino yang berdiri dihadapannya.
"Kalo Tuhan ngijinin gue mati, ya silahkan. Mati sebelum awal tahun sepertinya bukan ide yang buruk,"
"Jadi lo nantangin?"
Yano kembali tersenyum sinis, dan memberi kode pada teman-teman dibelakangnya untuk maju.
"Kita cuma bertiga dan lo ngajak temen-temen busuk lo itu? Oh, bilang sama gue kalo lo takut kita bertiga,"
"Puasin dulu mulut busuk lo itu ngomong! Sebelum nanti lo nyesel karna nggak bisa ngomong lagi!"
"Oke gue tunggu,"
"Seo Yano. Lo nggak malu sama siapa lo berhadapan sekarang? Lo lebih tua dari kita, tapi otak lo nggak lebih tinggi dari kita atau bahkan anak-anak sd mungkin?"
"Brengsek!!"
Yano melayangkan tinjunya pada Kino. Lagi-lagi cowok Kang yang sejak tadi enggan bicara itu menjadi targetnya. Padahal Chanwoo dan Wooseok yang memancing amarahnya.
Kino menghindar di pukulan pertama, ketika pukulan kedua cowok itu menghentikan tangan Yano yang kembali akan memukulnya, karena awal dia gagal.
"Gue cukup menghormati orang yang lebih tua dari gue. Tapi kelakuan lo nggak lebih kayak anak kecil sekarang," Kino menghempaskan tangan Yano kasar.
"Brengsek lo!"
Keduanya saling berkelahi sekarang. Chanwoo dan Wooseok tak tinggal diam, cowok itu juga berkelahi dengan teman-teman Yano yang mulai menyerangnya.
Mereka semua akhirnya terlibat perkelahian sengit di perempatan jalan yang cukup lenggang itu, jadi tak ada yang bisa menghentikannya.
***
"Moonbin! Seungkwan! Yuto! Vernon!" teriak Dahyun begitu sampai di depan rumah nenek Triple.
Teman-temannya yang kebetulan masih menunggu mereka langsung berdiri begitu mendengar panggilan Dahyun. Dan melihat Yein yang sudah muram di sebelah Dahyun.
"Kenapa Hyun?" tanya Moonbin pada Dahyun begitu cewek itu melewati pintu gerbang.
"Lo semua harus bantuin Kino, Chanu sama Ucok! Mereka sekarang lagi berantem sama anak-anak sini!"
"Mereka sekarang dimana?!"
Dahyun bingung untuk menjelaskan dimana lokasinya tadi, ia lupa jalan karena malam dan cukup gelap.
"Mereka ada di depan kedai Rabokki," Yein akhirnya bicara.
Semua cowok langsung pergi menyusul ke kedai Rabokki tempat mereka makan tadi, Yuto masih sangat ingat jalan itu. Jadi mereka langsung berlari menuju lokasi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pavlova [98 LINE] {1} - COMPLETE
FanfictionKisah manis Yein yang hidup di keluarga Jung. Dimana ia menjadi putri bungsu sekaligus anak perempuan satu-satunya disana. Meski dia yang bungsu disana, namun yang menerima santapan bullyan hampir setiap hari adalah si Sulung Jahe. Bagaimana kisah...