9 - Boseong [1]

228 38 1
                                    

*Rumah Nenek Triple

.

.

Setelah dua setengah jam di perjalanan mereka lalui tanpa berhenti, akhirnya mereka sampai di Boseong. Segera Yuto dan Moonbin memarkirkan kendaraan mereka di lahan kosong milik keluarga Jung. Lahan yang memang sengaja dibiarkan kosong untuk parkir kendaraan keluarga, jika sewaktu-waktu keluarga besar akan berkunjung ke rumah utama di Boseong.

Semuanya keluar dari dalam mobil dan mendapati pemandangan hijau didepan mereka. Udara sejuk langsung dirasakan sekalipun kali ini sedang musim dingin. Mereka semua menatap takjub pemandangan di sekitar. Sungai kecil dengan air yang jernih, lahan perkebunan teh yang berundak, dan pohon-pohon pinus yang membentang sepanjang jalan.

"Rumah nenek lo dimana Nu?"

Chanwoo menggerakkan dagunya ke depan, "Masih diatas."

"Kita jalan dari sini?"

"Yaiyalah! Lo mau terbang? Silahkan,"

Dahyun menghiraukan tanggapan Wooseok padanya. Ia kembali mengeluarkan barang-barangnya dari dalam bagasi mobil Yuto seperti yang lain.

Semua sudah mengeluarkan tas juga koper mereka dari dalam bagasi. Chanwoo dan Wooseok memimpin jalan didepan. Mereka kini harus berjalan kaki dijalan tanjakan itu untuk sampai di rumah nenek Triple.

"Jarak dari sini sampe di rumah nenek lo berapa Nu?" tanya Moonbin.

"Kurang lebih satu kilo?" jawabnya dengan kepala miring nampak berpikir.

"Satu kilo lo bilang?!" kata Pinky yang mulai heboh.

"Jalan kaki juga Pink, itung-itung olahraga. Manja banget lo," kali ini Yuto yang menimpali.

"Eunseo mau gue gendong?" tanpa di bilang semuanya sudah tahu siapa yang bicara.

"No. thanks,"

"Belom sampe diatas yang ada lo udah patah tulang Bin," ujar Vernon santai.

"Ye gini-gini gue rajin olahraga, nggak kayak lo pada. PE-MA-LAS,"

"Ye ngatain lagi lo!" kata Yuto yang tak terima, karena faktanya ia adalah kapten club sepak bola.

Chanwoo dan Wooseok yang berada didepan hanya menggelengkan kepala mereka mendengar keributan dibelakangnya.

"Ngomong-ngomong Yein sama Kino belum nyampe?" Eunwoo yang sejak tadi diam, mulai bicara.

"Yein bareng sama Kino?" tanya Chengxiao polos.

Tanpa menjawab pertanyaan Chengxiao yang seperti biasa membuat semua orang greget, SinB lantas mengeluarkan ponselnya, "Eh iya! Gue coba telfon deh,"

Mereka menghentikan langkah sebentar untuk mencoba menghubungi salah satu dari dua orang yang mereka tinggal tadi. Namun,

"Yah!! Kok nggak ada sinyal!" omel SinB pada ponselnya.

"Kan dari awal gue udah bilang kalian harus terima resikonya! Resiko nggak ada sinyal!"

Ucapan Wooseok berhasil membuat semuanya mematung.

"Yah! Kalo gue mau update gimana dong? Percuma gue liburan kesini nggak update." keluh Pinky yang notabene adalah cewek hitz yang kekinian.

"Terus kalo mau telfon orang buat ngabarin gimana?" melihat cewek-cewek yang kecewa, Moonbin angkat bicara untuk menemukan solusinya.

"Ada sih satu tempat di deket bukit. Cuma buat jalan kesana jauh," jawab Chanwoo tak membantu.

Pavlova [98 LINE] {1} - COMPLETETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang