*Perform mereka di penutupan orientasi
Sekelompok cowok-cowok yang sudah siap untuk tampil berdiri gusar di tempat mereka. Otak mereka sudah beberapa kali berpikir untuk menemukan jalan keluar tapi tetap saja saat ini tidak ada jalan keluar yang benar-benar bagus untuk mereka pilih.
"Gimana ni? lima belas menit lagi kita udah tampil." satu-satunya cowok yang duduk kini bersuara.
"Gue nggak tau Hyung, nggak ada kabar dari dia"
Mendengar jawaban Wooseok, semuanya kembali mengacak rambut gusar.
"Jadi kita cuma bersembilan? Komposisi kita ada sepuluh orang, dan kita nggak punya waktu buat ubah koreo lagi." kini cowok terpendek disana bersuara, semuanya kembali berpikir.
"Ucok lo punya temen anak dance? Kalo ada hubungin, kita perlu banget pengganti sekarang. Center kita kosong dan mustahil buat ganti posisi ataupun komposisi sekarang" Hui, Leader dari kelompok itu berusaha mengutarakan pemikirannya.
"Anak dance? Kayaknya nggak ada, kalopun ada mereka perlu latian seenggaknya tiga puluh menit buat afalan koreo."
Kembali mereka seribu bahasa mendengar jawaban Wooseok.
"Ehh! Bentar, kayaknya gue tau seseorang buat jadi center kita." Tiba-tiba Wooseok kembali bersuara membuat semua orang menatap penuh harap.
Wooseok mengambil hpnya dari dalam tas, kemudian mencari kontak seseorang untuk dihubungi.
Tuutttttuttt.
Tak lama Wooseok mengangkat kepalanya begitu suara seseorang terdengar.
"No lo dimana?!" Wooseok langsung bersuara dengan lantang tak peduli lagi dengan sekitarnya.
"Otw sekolah, kenapa Seok?"
"Plis banget No, lo sekarang harus cepetan sampe sekolahan."
"Lah gue emang udah deket sekolah, ini udah mau depan gerbang. Kenapa sih?"
"No No, plis dengerin gue! Lo sekarang ke belakang auditorium. Gue perlu lo banget disini."
Terdengar hanya helaan nafas sebelum telfon itu berakhir.
"Jadi gimana Cok? Temen lo bisa kesini?"
"Semoga Hyung, dia nggak ngomong apa-apa tadi"
Lima menit telah berlalu, waktu mereka kini tersisa hanya sepuluh menit dan seseorang yang Wooseok telfon tadi belum juga nampak.
Kriett
Mereka semua menatap kearah pintu dan mendapati cowok yang masuk dengan seragam lengkapnya.
Buru buru Wooseok langsung menghampiri cowok yang ditelfonnya tadi, melihat itu semuanya tersenyum lega.
"Akhirnya lo dateng No, lo tau? gue udah panik dari tadi!"
Kino, cowok itu memandang aneh Wooseok dan semua orang yang menatapnya sambil tersenyum.
"Apa apaan ni? Gue lagi dilabrak?" jawaban yang lolos dari Kino justru mengundang gelak tawa semuanya.
"Plis No, lo nggak usah bego dulu. Mending lo ganti pakaian lo dengan baju yang diatas meja. Terus balik lagi kesini"
Kino masih bingung untuk apa gerangan dia berada disini, bahkan sejak tadi dia tak mengerti mereka sedang apa.
"Cepetan No, elah elo" Wooseok menggiring Kino ke ruang ganti.
Tak lama Kino sudah siap dengan costum yang senada dengan mereka semua. Celana panjang hitam, baju putih lengan panjang, kain bermotif yang telah terikat dilehernya dan tak lupa caps berwarna hitam.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pavlova [98 LINE] {1} - COMPLETE
FanficKisah manis Yein yang hidup di keluarga Jung. Dimana ia menjadi putri bungsu sekaligus anak perempuan satu-satunya disana. Meski dia yang bungsu disana, namun yang menerima santapan bullyan hampir setiap hari adalah si Sulung Jahe. Bagaimana kisah...