Suasana kamar terlihat gelap dan sudah dapat dipastikan bahwa si empunya sudah terlelap dalam dunia mimpi atau alam bawah sadarnya. Namun tiba-tiba benda mungil persegi itu menyala dan bersuara cukup keras sehingga berhasil membangunkan pemiliknya.
Seorang cewek membuka matanya setengah, lalu dengan gerakan pelan dia meraih benda mungil yang menyala itu. Dengan kesadaran yang masih belum sepenuhnya ia menjawab telfon seseorang di larut malam ini.
"Dahyun? Lo lagi sama Kino sekarang?"
Hanya mendengar satu nama yang disebutkan langsung membuat cewek bermarga Kim itu sadar sepenuhnya. Nyawanya yang entah dimana tadi sudah menyatu kembali pada tubuhnya, seketika pula rasa kantuknya hilang.
Dahyun melihat nama di screen ponselnya. Dan tercetak jelas nama Bang Daniel disana, yang merupakan kakak kedua Kino.
"Kino lagi nggak bareng gue Bang. Kino belum balik dari tadi?"
Terdengar helaan nafas berat disana.
"Dari tadi tu cowok nggak balik. Bahkan tu cowok malah kabur gitu aja di konferensi. Dan sampe sekarang belum pulang,"
Dahyun mengerutkan keningnya, Kino tidak dirumah? Kabur? Bagaimana bisa? Sebenarnya ada apa ini?. Sederet pertanyaan memenuhi pikiran cewek itu.
"Oke deh Hyun, kalo lo nggak bareng Kino. Sori gue udah bangunin lo ditengah malem gini buat nanyain adik nggak bertanggungjawab itu. Kalo Kino hubungin lo kabarin gue ya,"
"Oke Bang, nanti kalo ada berita tentang Kino gue akan kabarin lo secepatnya,"
"Thanks ya Hyun. Sori banget udah repotin lo. Kalo gitu gue tutup,"
Dahyun menatap nanar ponselnya. Bagaimana dia bisa sesantai ini padahal Kino sedang berkeliaran diluar sana saat ini. Ditambah sudah sejak tadi hujan tidak henti-hentinya. Justru turun semakin deras dan terdengar suara gemuruh yang memengakkan telinga.
Cewek itu bangkit dari atas tempat tidurnya lalu mengambil pakaian hangat lalu memutuskan untuk keluar mencari Kino. Baginya saat ini tak ada yang lebih penting selain menemukan cowok Kang itu dan memastikkan jika dia ada ditempat aman dengan baik-baik saja. Kino yang terpenting, ya begitulah.
***
Jungkook langsung berlarian dengan terburu dilorong rumah sakit. Persetan suara sepatunya yang terhentak sangat keras dilantai. Dia sudah tak peduli. Setelah menerima kabar dari Eunwoo jika Yein dibawa ke UGD otaknya sudah tidak bisa berpikir jernih lagi. Bahkan tanpa dia sadari jika Eunha kesulitan menyusulnya, karena sudah tertinggal jauh dibelakang.
Begitu dia tiba didepan ruang UGD, terlihat sosok seseorang yang dikenalnya sedang berdiri disebelah ranjang Yein dirawat.
"Gimana keadaan Yein Woo?!"
Eunwoo menggelengkan kepalanya heran melihat temannya itu datang dengan nafas yang terburu.
"Adik lo baik-baik aja, dia cuma shock dan demam karena terlalu lama dibawah hujan,"
"Shock? Kenapa dia sampe shock?!" kata Jungkook dengan tak sabar.
"Keep calm Kook! Ini ruang UGD! Lo bisa ganggu pasien lain,"
"Tapi gue perlu penjelasan Woo,"
"Oke, kalo gitu kita ngomong diluar, jangan disini."
Jungkook menurut dengan langsung mengekor dibelakang Eunwoo untuk keluar dari ruang UGD. Suasana disana juga sedikit ricuh karena ada beberapa pasien kecelakaan yang baru tiba, yang itu berarti memilih disana untuk bicara bukanlah pilihan yang tepat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pavlova [98 LINE] {1} - COMPLETE
FanficKisah manis Yein yang hidup di keluarga Jung. Dimana ia menjadi putri bungsu sekaligus anak perempuan satu-satunya disana. Meski dia yang bungsu disana, namun yang menerima santapan bullyan hampir setiap hari adalah si Sulung Jahe. Bagaimana kisah...