(5)

3.2K 126 0
                                    

Tidak lebih dari dua detik panggilan Alex tersambung. "Pelayanan Hotly, ada yang bisa kami bantu?"

Harusnya bukan bagian pelayanan yang menjawab panggilan telepon itu. Alex melirik ke arah Walter dengan kerutan kesal. Alex menutup cepat panggilan telepon itu.

"Informasi panggilan ini hanya sampah!" kata Alex kepada Walter yang duduk di seberang.

"Ada apa dengan panggilan itu?" Walter bertanya tanpa mencetak ekspresi apapun.

"Nomor yang kau berikan ini hanya sampah. Tidak ada satupun informasi yang bisa didapatkan!" suara Alex berparau, rahangnya mengatup keras.

"Tapi dari catatan panggilan Johny, nomor itulah yang paling banyak dihubunginya."

Alex menggemertakan gigi dengan tatapan mata dingin.

"Menarik," Alex tersenyum miring, "Holty. Di mana tempat itu?"

"Bogor."

"Kita akan berangkat malam ini. Aku tidak ingin menunggu lama." Alex lekas bersiap-siap memakai jas setelan yang bersandar di bahu kursinya.

09:30. Bogor.

Mobil meluncur dengan kecepatan 85 km/per jam berhasil sampai di Bogor.

Walter berada di kursi penumpang depan berdehem sejenak. "Apa kita akan langsung ke tempat Hotly itu?"

"Ya. Sampai di sana kalian carilah Bos yang memegang informasi penting tentang si berengsek itu." Alex menjawab sebelum masuk ke dalam kamar.

Bangunan bertingkat empat di bagian depan memajangkan tulisan Hotly, tepat tempat mobil Alex naiki berhenti. Alex masuk ke dalam bangunan itu dengan melangkah santai.

"Maaf, Tuan ada yang bisa saya bantu?"

Lelaki yang berambut hitam dengan tinggi badan ideal sekitar 180 cm bertanya dengan sopan sambil memandang Alex dan Walter bergantian.

"Di mana ruangan VVIP atas nama Tuan Helander?" Walter langsung bertanya mewakilkan suara Alex.

"Maafkan saya karena tidak mengetahui Anda. Silahkan ikuti saya, Tuan."

Di ruangan yang bercahaya lampu redup dengan dinding berwarna merah, Alex duduk di sofa yang telah disediakan dalam ruangan itu.

"Apa Tuan membutuhkan seorang wanita untuk ditemani?" lelaki tadi bertanya lagi.

Alex berpikir menimang-nimang, kawasan dari tempat ini, dilindungi oleh hukum negara. Namun tempat ini tak lain adalah tempat berkumpulnya para manusia yang tidak suci, selalu menghabiskan waktu untuk memenuhi kebutuhan biologi tubuh mereka. Walau tidak dapat dipungkiri Alex termasuk salah satu diantara para manusia tersebut.

Alex tersenyum miring dan mengangguk, mengambil cara aman.

Ketukan pintu dari luar terdengar. "Masuk." Walter menyahut.

Lelaki yang sebelumnya datang dan mengatakannya sambil menunjukkan sosok wanita yang memakai pakaian kurang bahan. "Berdasarkan perintah Anda, saya bawakan seorang wanita yang setara dengan level Anda. Nama Paulina dan dia yang akan melayani Anda, Tuan Helander."

TD5BS [1]: Chasing Back of MineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang