A/n:
1 bab lagi dan epilogue, yah :)Pemanasan global!
Selamat membaca!
_______________________
Seminggu kemudian. Kamis sore, Aurine telah selesai sejam lalu membuat makan malam, ia beralih mandi dan ketika selesai, ia keluar dari kamar saat seorang pelayan memberi tahu ada pengunjung ingin membeli bunga tulip.
Aurine melangkah menuju rumah kebun bunganya. Ketika sampai seorang wanita lansia memakai topi sedang duduk di kursi yang tersedia di teras rumah kebunnya.
Wanita lansia tersebut berdiri ketika melihat Aurine.
"Ada yang bisa saya bantu, Nyonya?" tanya Aurine lembut dengan bahasa Inggris, senyum mengukir di wajahnya.
"Apakah ada bunga tulip? Aku ingin membelinya sepot."
Aurine tersenyum lembut. "Saya punya lima macam jenis bunga Tulip: Double late, Single late, Darwin hybrid, Triumph, dan Apricot."
"Tulip Apricot."
"Kalau begitu mari silahkan masuk dan mohon tunggu sebentar."
Aurine pergi menuju letak bunga Tulip setelah mengambil satu wadah pot. Menyekop tanah setelah bunga tersebut tertata di bagian tengah. Kisaran tiga menit lebih ia selesai membuat sepot Tulip. Ia kembali ke tempat penyerahan barang.
Salah satu pegawai wanita yang berbeda dua tahun dengan Aurine mengemasi sepot Tulip. Aurine menyeka tangan yang telah selesai tercuci pada sarbet seraya mengamati pelayanan pembayaran pegawai tersebut bersama wanita lansia itu.
"Terima kasih, Nyonya," kata Pegawai tersebut.
Aurine mendekat setelah itu ke meja kasir. "Rangela, hari ini kau bisa pulang cepat."
Rangela mengangakat kepala. "Apa ada kesalahan yang saya perbuat?" tanyanya ragu-ragu.
Aurine menggeleng pelan. "Aku mengkhawatirkan dirimu, yang pulang sendiri setelah rumah bunga ini tutup. Aku punya toko roti dan cukup banyak pegawai yang seusiamu. Aku memprioritaskan keselamatan pekerjaku."
Rangela mengaruk kepala bagian belakang. "Sejujurnya, saya tidak apa-apa pulang malam."
Aurine menjawab dengan tegas, "Tidak, Rangela. Aku mohon jangan menolak kebaikan hatiku."
Rangel menatap menyerah. Dia mengangguk pelan. "Baiklah, Nona. Terima kasih sebelumnya."
"Sama-sama. Aku akan kembali ke dalam rumah. Sebentar lagi Suamiku pulang dan aku harus menyiapkan air hangatnya."
Rangela mengangguk. Aurine pergi setelah mengatakan hal tersebut. Mengambil ponsel dari saku, tak ada pesan atau panggilan masuk. Ia menghela napas panjang sebelum masuk ke dalam rumahnya.
Baru saja Aurine akan melangkah masuk ke dalam rumah namun suara mesin mobil terdnegar. Ia memutar kaki. Seorang pria turun dari mobil itu, menutup cepat pintu mobil dan melangkah lebar ke arahnya.
"Jack? Kau tahu—" ucapan Aurine tidak selesai. Jack langsung memeluk Aurine.
JAck mengatakan dalam suara serak, "Aku sangat membencimu, Aurine. Membencimu dan diriku."
KAMU SEDANG MEMBACA
TD5BS [1]: Chasing Back of Mine
RomanceNSFW - [D23+] [√ SELESAI] [THE DARK 5 BOY SERIES #1] Chasing Back of Mine © 2017, Ennvelys Dover, All Rights Reserved. Cover Ilustration & Designer: Ennvelys Dover Logo and Symbol Illustration & Designer: MPH/MDee ...