(41)

1.2K 39 1
                                    

Alex turun cepat dari mobil setelah mobilnya menepi di bagian halaman depan perusahaan Windsler Grup di bawah naungan Helander Group. Ia sesaat melirik ke gedung perusahaan bagian luar, beberapa lantai masih menyalakan cahaya lampu menuju gelapnya malam yang dapat diyakininya bahwa ada karyawan yang tengah lembur menyelesaikan pekerjaan. Mobil sedan berwarna merah datang ketika Alex baru saja akan memasuki gedung perusahaan.

Pandangan Alex mengarah ke wanita yang telah turun dari mobil sedan, wanita yang rambut pirang kuning abu-abu kuncir, sedang melangkah ke arah Alex. "Tuan, Endrick sudah menemukan titik pesawat yang di naiki Nona Aurine. Pesawat itu sekarang sedang mengarah ke Amerika Serikat, dan mengetahui informasi dari data informasi yang Endrick dapatkan, bahwa Mikaela Legvitskorv mempunyai koneksi di bea cukai New York. Pesawat itu diyakini Endrick akan lepas landasan di kota New York," kata wanita itu. "Fhilip bersama anak buahnya sedang menunggu Tuan di Manhattan."

"Bagaimana persiapan penerbangan kita? Apa sudah beres, Ami?"

Ami mengangguk pelan, dan berkata, "Kapten pilot sudah menghubungiku ketika aku dalam perjalanan kemari, tiga menit lagi mereka akan sampai ke perusahaan Windsler Grup. Dan Endrick datang bersama beberapa pilot tersebut."

Tak banyak kata lagi, Alex melanjutkan langkahnya. Ia masuk ke dalam perusahaan. Elevator telah berhenti dan kemudian terbuka. Alex dan Ami di belakang mengikutinya. Melonggarkan dasi lalu membuka pintu ruangan kerjanya dan Ami menunggu di depan pintu depan.

Alex menuju walk in closet. Ia mengganti pakaian kasual yang nyaman membuat dirinya bergerak lain dari pada itu ia tidak melupakan baju anti peluru untuk berjaga-jaga sewaktu penyarangan bakutembak.

Di bagian atap gedung telah terdengar mesin pesawat jet ketika Alex dan Ami kian dekat menuju di pintu atap. Suara mesin nyaring terdengar bising lalu angin dari baling sayap kiri dan kanan menerbangkan baju dengan jaket berkulit hitam Alex kenangan, langkahnya sedikit termundur oleh pusaran angin baling sayap pesawat, wajahnya diterpa-terpa dan ia terganggu akan hal tersebut. Dan Aurine yang terus terpikirkan olehnya saat ini.

Alex yang telah duduk dan telah merasakan getaran pada tempat duduk memedulikan penempuhan penerbangan ini agar cepat sampai pada tujuannya. Dalam duduk Alex tak tenang, seraya dirinya termangu memutarkan segala ketakutan tetapi dirinya juga sedang berusaha menepis segala pikiran buruk tentang Aurine—tak ada yang tahu isi di balik kepala Mikaela.

***

Dalam keadaan dua kaki dan tangan terikat, Aurine tidak akan memasrahkan dirinya kepada harapan antara ada dan tidak. Seminggu sampai di tempat asing dan telah dua hari ia disekap dengan air mata takut oleh tak ada harapan yang dapat menolongnya.

Suara Aurine sudah hampir batas akhir dan melemah. Ia ada di ruangan hanya terdapat cahaya remang-remang dan sebuah dua belas anak tangga berkayu sebanyak ia mampu. Ketika sampai, mata ia telah ditutup sesuatu, tetapi ia tidak akan sebodoh atau sedugu orang kemarin dulu. Ia banyak belajar dari pengamatan aksi tayangan di televisi.

Ketika merasakan langkah setapak demi setapak tanpa adanya suara, sebab mulutnya telah di tutup perekat—tiga orang pria yang sangat sangar membawanya dalam keadaan berjalan terhuyung-huyung ketika dirinya ingin memberontak. Beberapa telah Aurine pelajari ketika tiga orang membawanya hingga tersekap di suatu ruang kosong tanpa ada suara membising dari luar, itu sungguh senyap dan sunyi—melalui indera pendengaran dan batin ia mempelajari perjalanan yang tiga pria tadi hiring.

Aurine yang memiliki naluri seperti alarm terjaga, cepat terbangun dari tidur saat derap kaki terdengar, deheman kecil, dan mesin pesawat yang tak dengar seperti pertama. Salah satu pria mengangat lengan Aurine, secara teknis pria itu melakukan kekasaran semena-mena kepada seorang gadis yang tak tahu apa kesalahannya. Terdengar suara ban berdecit—dua mobil saat itu terdengar oleh Aurine. Kemudian pintu mobil terbuka, Aurine di seret kasar masuki ke dalam jok belakang mobil. Di sebelahnya duduk seorang yang melakukan kekasaran—saat ia diculik. Mobil berjalan dan dalam hati Aurine menghitung setiap belokan dan jalur. Terdapat lima kali mobil berhenti maka itu adalah lima kali lampu merah mereka lalui, jalur lurus selama dua setengah jam, satu belokan, dua belokan, dan pada tiga belokan mobil mulai bergerak pelan. Sekitar dua puluh menit mobil berhenti bergerak.

TD5BS [1]: Chasing Back of MineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang