(28)

1.4K 57 1
                                    

Cepat-cepat Alex melangkah. "Joe!" panggilnya.

Joe memutar kepala ke belakang. "Ya?"

Alex mendekat kepada Joe. "Jika kau melewati perkotaan, bisa tolong mengecek harga ponsel? Aku pikir ponsel adalah yang tepat untuk menghubungi keluargaku."

"Tidak masalah. Aku akan melakukannya." Joe membalas ucapan Alex. Lalu Joe masuk ke dalam mobil jip seorang peternak domba.

Lalu mobil tersebut telah berlalu menjauh dari pandangan Alex. Terukir sekilas senyum Alex ketika itu.

Setelah dua hari, Alex dan Joe sampai di Marcocco, lima hari kemudian mereka sampai di Spanyol. Sangat beruntung, perjalanan yang mereka tempuh tidak adanya permasalahan yang menghambat.

Alex dan Joe harus tinggal di rumah kontrakan dari teman Joe. Mereka sementara tinggal di desa Luarca, Asturias—dua belokan lagi akan menembus sebuah pasar tradisional.

Dua minggu waktu yang Alex tetapkan untuk mengumpul uang agar bisa pergi ke kota dan membeli tiket pesawat pulang. Maka selama dua minggu itulah Alex akan menjadi pekerja serabutan atau Nelayan—melihat bagaimana banyaknya orang-orang lebih bekerja sebagai Nelayan mungkin pekerjaan itu lebih unggul.

Hari ini Alex memutuskan lebih dulu mengobservasi situasi pasar di desa, berikutnya ia akan mengunjungi laut, di sana mungkin akan ada nelayan membutuhkan tenaga kerja. Ia pasti akan mendapatkan pekerjaan, dan akan terlatih di sini merasakan pekerjaan kasar yang tak pernah di kerjakan orang kaya. Memikirkan hal itu ia tersenyum miris, nyaris tak terlihat ketika ia memaparkan senyuman itu, dan ia memikirkan hal lain bahwa dirinya hanya sedikitnya mengerti bahasa Spanyol, namun ia berharap bahasa Inggris di Desa ini dapat dimengerti oleh para nelayan di sini.

Tuhan, terlalu baik. Alex mendapatkan pekerjaan sebagai nelayan dengan upah 126.32 Euro, yang akan diserahkan setiap akhir bulan.

Malam telah datang. Alex memakan roti dan telur, tidak bersama Joe dan kali ini ia makan malam sendiri. Apa yang Joe lakukan pergi setiap malam sedikit curigai karena Joe ini pulang pada pagi hari.

Alex membersihkan meja dan piring serta gelas yang digunakan sebelumnya. Setelah itu ia memeriksa pintu depan barangkali belum terkunci, berhubung Joe pun memiliki kunci duplikat Alex harus tetap memastikan pintu rumah terkunci lalu kunci tersebut tercabut, sehingga Joe dapat masuk ke dalam rumah tanpa meneriaki Alex tengah malam hanya untuk membukakan pintu untuknya.

Pintu sudah terkunci dan tercabut, Alex meletakkan kunci itu di meja sebelah dari pintu. Kaki Alex hentak memutar namun detik itu juga ia mendengar jelas suara mesin mobil. Alex mengintip di balik jendela. Dan terlihat Joe keluar dari mobil limosin kuning mengkilau bersama tas dalam genggaman tangannya. Alex mengernyit dalam memerhatikan jauh Joe ketika itu. Di kepala Alex ada beberapa pertanyaan: (1) Joe bekerja apa sebenarnya? (2) Siapa pemilik mobil limosin kuning itu? (3) Dan apa isi dari tas yang Joe bawa?

Dan ketika Joe telah keluar, pria paruh baya botak dengan pakaian nercis bersetelan jas setelah itu keluar dari mobil beberapa detik Joe keluar.

Joe bersama pria tersebut menyelami dan saling menukar senyum lebar. Ketika Alex melihat teliti, pria paruh baya itu memberikan pistol kepada Joe. Seketika kaki Alex termundur. Cepat Alex memutar kaki dan melangkah menjauh, ia pergi menuju kamar dengan langkah tak tergesa-gesa. Ia tak ingin Joe curiga padanya. Ada sesuatu yang Joe sembunyikan, intuisi ia rasakan dan diamati itu tak bisa terelak.

Esok hari. Alex mengerut kening samar pasalnya ia heran, Joe tidak pergi keluar hari ini. Joe tampak ingin di rumah seharian.

"Joe, apa kau sudah mengetahui harga ponsel di pusat kota?" tanya Alex sebelum beranjak ke luar dari rumah.

TD5BS [1]: Chasing Back of MineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang