(30)

1.5K 59 1
                                    

Toko roti Aurine tiba-tiba mendapatkan pesanan roti banyak. Ia bahkan sangat susah ketika mempersiapkan segala bahan roti. Namun ia sangat senang, begitu toko roti ini banyak diminati orang dan Bank Larzary di seberang membuat orderan roti banyak, hingga saat ini Aurine kerepotan menyiapkan adonan roti-roti tersebut harus selesai sebelum dua hari mendatang.

"Bibi Karen, apa masih ada bahan roti yang kurang?" tanya Aurine seraya memakai apron. Ia ikut bergabung di dapur membantu Bibi Karen dan dua pegawai sebagai koki roti.

"Bahan-bahannya sudah lebih dari cukup, Rine." Bibi Karen membalas seraya mengaduk cokelat yang panas untuk dilelehkan pada wajan.

Aurine tersenyum dan membantu membuat adonan tepung.

Di dapur hanya terdengar suara-suara alat pembuat roti. Aurine menyeka keringat yang hampir turun menuju kening. Kedua tangan penuh tepung dan semakin membuat ia semangat. Belum sebulan toko Frame Bakery yang mendapatkan orderan banyak, sangat bersyukur, terima kasih Tuhan, ia tak pernah membayang hal takjub yang Sang Kuasa berikan.

"Nona. Pegawai perempuan Bank Larzary, datang, dia sepertinya ingin menambah jenis roti."

Aurine mengerdip ia sedikit kaget. Kepalanya berputar ke samping kanan. "Aku akan segera ke sana, Derina, katakan padanya begitu," Aurine beralih pada adonan tepung roti.

"Baiklah," Derina beranjak dari tempat.

"Lidya, tolong kau teruskan pekerjaanku, ya," kata Aurine. Koki perempuan baru saja selesai memasukkan roti-roti ke dalam oven.

Aurine menepuk-nepuk tangan, membersihkan tepung yang melekat pada punggung tangan, apron telah dilepaskan setelah itu. Tak lupa ia menyuci tangan dan merapikan penampilan.

Mendekat di etalase Aurine mengukirkan senyum sendu dan ramah.

"Nona, apa ada yang bisa saya bantu?" tanya setelah berhadap dengan Pegawai perempuan Bank Larzary.

"Bos saya ingin menambah pesanan cupcakes."

"Berapa?" Aurine meraih nota cepat di seberang. Pulpen tersiaga dalam genggamannya, bersiap menulis jumlah pesanan yang diminta.

"Limapuluh. Rasa cokelat dan vanila. Satukan saja total jumlahnya bersama roti-roti yang di pesan sebelumnya."

Aurine menulis jumlah pesanan cupcakes setelah memberikan anggukan.

Pegawai perempuan Bank Larzary pergi setelah itu. Punggung dia menegap dan melangkah melangkah profesional ketika Aurine mengamati dia hendak menyeberangi jalan dan menuju pada gedung yang tertera jelas nama Bank Larzary.

"Nona, toko Frame sepertinya dapat menyaingi toko roti di jalan sebelah." Derina menyahut di belakang.

"Syukur kalau begitu," Aurine menjawabnya, dalam hati ia tersenyum. Sangat bersyukur dirinya bisa membuat usaha kecil ini pelan-pelan berkembang dan studio lukis di sebelah, tak akan ia tahu bisa saja seorang penikmat seni ingin membeli salah satu lukisan di studio itu.

Tak ada yang tahu kapan Tuhan memberikan hal-hal di luar rencana yang ditetapkan.

***

Kekacauan krusial terjadi di perusahaan karena masalah kursi duduk Direktur Utama telah kosong selama dua minggu lebih. Alex geram sebab itu ia datang ke perusahaan dan mengadakan pertemuan singkat dengan para orang-orang yang ingin segera diisi kursi tersebut. Alex sebagai anak pertama sekaligus calon pemiliki seluruh kerajaan bisnis Helander Grup yang harus mengisi tempat tersebut.

TD5BS [1]: Chasing Back of MineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang