(19)

1.7K 60 1
                                    

Mikaela tertawa keras dengan suara melengking di ruang makan. Di hadapan Mikaela, seorang pria berperawakan bertua dengan kumis tipis sedang mengelap sudut bibirnya dengan tisu yang berada di depan.

"Katakan padaku sekali lagi, bahwa yang kau katakan bukanlah kebenaran yang sesungguhnya, katakan padaku, kalau dia bukanlah pria yang tangguh. Aku tidak akan kalah begitu saja darinya." Mikaela menyahut dengan tenang.

Senyum sekaligus helaan napas pria tua berkumis itu berganti menggeleng pelan, "Kau butuh pembelajaran banyak hingga seribu tahun, agar bisa mengalahkan sang Vice Imperial Darkness¹ yang terlalu piawai menutup segala kelemahan yang dimilikinya, Tuan Legvitskoryv."

Mikaela mengubah pandangan matanya, menyayu dan kemudian kedua tanga yang melipat dan setengah menempel di depan dagu.

"Aku akan membawanya, tepat di hadapanmu kalau begitu, Tuan Reynald Dexter. Namun, siksalah dia. Aku tahu, kau masih memiliki ambisi menyiksanya, meluapkan segala balas dendammu padanya, setengah usahamu bangkrut karena perbuatannya."

"Memang benar setengah usahaku dan anak buahku dikacaukan olehnya. Jadi poin utama dari interaksi ini apa?"

Sudut bibir Mikaela sangat elegen menyunggingkan seringai. "Win win solution. Kau menyiksa Alex, yang berarti itu adalah keuntunganku, sementara bisnis obat terlarang menjadi daya menguntungkan dalam bisnis gelapku. Aku akan menginventasikan dana dalam usahamu."

Reynald Dexter tersenyum. Seperti biasa, pria berkumis itu tidak akan melepaskan eksistensi uang dalam prioritas utamanya.

Kulit berwarna putih warga Russia dari mendiang sang Ibu, menampilkan senyum tipis. Pertunjukan rencana awal yang disusun Mikaela jauh hari, tidak lama lagi akan berlangsung.

***

Miami, USA. | November 2016.

Alex sudah berhasil menyusup. Beberapa penjaga telah dilumpuhkannya.

Alex bersembunyi di salah satu kotak segiempat. Mengamati penjaga yang lain melalui cermin kecil.

Dan ketika situasi tenang, Alex menghela napas, memastikan jantungnya terakselerasi pelan. Setelahnya, Alex melangkah pelan, mengawasi mata yang sesekali bergerak pada pandangan sekitarnya.

Jakun Alex bergerak menaik-turun. Matanya cepat melihat 2 orang berkulit hitam menggandeng shoot gun.

Tiupan selang berisi jarum bius mengenai salah satunya dan ketika salah satunya memutar badan ke belakang Alex langsung menembak pria itu dengan jarum tersebut.

Alex memelankan langkahnya lagi dan mengambil senjata yang dipakai 2 orang berkulit hitam.

Mata Alex melihat tajam pada beberapa orang, mereka melakukan transaksi. Alex memakai masker, setelahnya ia mengambil kaleng kecil rakitan yang berisi bahan: potasium nitrat, gula, pewarna makanan dan soda kue; di balik saku pada jaketnya.

Asap mengempul di udara, ketika Alex melemparkan kaleng tersebut ke arah orang-orang yang melakukan transaksi. Cekatan yang lihai Alex mengambil tas kulit merah dari genggam pria setengah botak. Cepat-cepat Alex lari dari hadapan mereka sebelum seseorang menyadari kehadirannya.

"Seseorang mengambil tasnya!"

Suara orang berseru dengan bahasa Spanyol dalam asap yang dibuat oleh Alex.

Suara anjing menggonggong di belakang. "Sial!" desisnya, yang masih berlari.

Sampai pada pagar besi tinggi, Alex melepar lebih tas dalam genggamannya lalu dirinya kemudian memanjat.

Alarm berbunyi dan langkah orang-orang terdengar, Alex segerah berlari dan memasuki hutan. "Kau di mana?" tanya Alex melalui talkie walkie, seketika klakson mobil terdengar, diujung ada jalan tol.

Kaki Alex mendaki setengah dataran, napasnya terengah-engah. "Jalankan mobil!" serunya setelah masuk ke dalam mobil.

"Kau mendapatkan tasnya?" tanya pria pengemudi.

Alex mengangguk. "Ya. Anjing penjaga Crow Night hampir menangkapku. Omong-omong ada berapa banyak narkotika ini?" tanyanya.

"Entah. Aku tak tahu," katanya. "Coba buka tas itu dan pastikan bahwa benar dalamnya adalah barang tersebut. Kadang-kadang Reynald Dexter melakukan kecurangan ketika bertransaksi."

Alex membuka resleting tas. Tangan Alex menyentuh salah satu barang berbubuk putih, sedikit ludah Alex meneguk. "Ferdon, berapa banyak keuntungan kelompok The Hawk menjual barang terkutuk ini?"

"Kita tak perlu tahu," kata Ferdon. "Sekarang tutup tas itu. Yah, selamat, kriminal pertamamu di kelompok The Hawk sukses."

"Kejahatan lebih tepat, Don." Alex menghela napas pendek kemudian. Sungguh berurusan panjang dengan kelompok berbahaya.

Dan perjalanan masih panjang. Namun Alex masih merasakan degup pada jantungnya, takut akan hal barang terkutuk pada pangkuannya terindentifikasi oleh polisi.

Catatan kaki:
¹ Vice Imperial Darkness adalah Admiral laksamana Kerajaan Kegelapan.

_______________________

Support me with vote or comments.
Thank you ...

Salam dan peluk hangat,
Ennve.

TD5BS [1]: Chasing Back of MineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang