A/n:
Semoga kalian suka. Sejujurnya banyak sekali bertentangan di hati tak ingin meneruskan CBOM. Alurnya berat sekali, penyebabnya :(Syukur, alurnya mulai klop sekarang :')
_______________________
Alex melihat sejenak punggung Aurine. Memastikan gadis itu melangkah jauh.
Lalu Aurine benar-benar sudah menjauh, Alex menyakukan tangan kanannya. "Tuan Danghai, sekali lagi aku tidak ingin berbinis tentang barang yang kau usulkan. Aku hanya menginginkan bisnis berlian," ucapnya tegas.
"Anda ... akan mendapatkan keuntungan yang besar dalam penjualan barang tersebut. Bagaimana?"
Bujukan yang terlalu menggiur namun Alex tetap pada pendiriannya. Alex tak ingin berhubungan dengan barang terkutuk itu. Cukup masa lalunya yang berantakan jangan pada masa depannya. Rencana hidup Alex sudah tersusun demikian baik, tak ada penggunaan barang terkutuk ekstasi ataupun narkotika dalam rencana hidupnya dan bisnis yang digulutinya. Barang itu terlalu berisiko.
"Silahkan Anda cari orang lain saja," ucap Alex kesekian kalinya lagi. "Kedepannya jika Bos Anda masih ingin melanjutkan bisnis berlian, dengan senang hati aku akan menerimanya. Namun jika kalian berisikeras menjual barang terkutuk itu padaku, keampunaan dariku tak ada," kilatan matanya menajam, suara yang keluar berserak namun mengintimidasi.
Alex lalu memutar kaki dan tidak peduli dengan decihan Fang Donghai, yang terdengar di telinga Alex.
Setelah masuk ke dalam mobil, Alex menyalakan ponsel dan menghubungi seseorang.
Suara dering panggilan terdengar, panggilan tersebut tersambung kemudian.
"Gary, bagaimana persiapan pembukaan besok untuk produk ProundCar Life?" tanya Alex langsung.
Alex tersenyum segaris. "Bagus. Kirimkan segerah data presentasinya di surel pribadiku."
Panggilan telepon tersebut diakhir cepat oleh Alex.
Alex menginjak pedal gas mobil dan pergi dari halaman restoran makanan saji Jepang. Malam hari ini terasa panjang untuk Alex, tangan kanannya memijat kening dan satu tangan lain berada di setir kemudi.
***
Matahari meninggi dan masuk secara paksa melalui celah tirai jendela kamar tidur, Aurine mengerut pelan.
Jam di nakas seberang ranjang berbunyi, tangan Aurine meraih malas jam digital tersebut dan menghentikan bunyian itu.
Aurine membuka mata lalu memandang jam digital tersebut.
Pukul 09:00 pagi.
Aurine bangun lalu kemudian dia berjalan ke arah kamar mandi. Siang nanti, dia akan berangkat ke kampus dan dia sudah membuat janji dengan Profesor Albert mengenai pembimbingan proposal akhir perkuliahannya yang tinggal empat bulan lagi.
Aurine turun ke bawah setelah selesai berpakaian dengan rapi. Lalu melangkah ke arah dapur dan mengambil camilan di lemari gantung dapur: keripik kentang dan jagung berondong menjadi pilihan Aurine.
Aurine mengerjap sejenak, di sofa depan TV telah duduk pria. Melanjutnya melangkah dan duduk di sebelah pria itu, Aurine menatap. "Oh, masih ingat rumah Joshua, Kakakku tersayang. Nonton apa?" tanyanya.
Joshua melirik Aurine singkat, menyadarkan punggung di sofa. "Rupanya sudah bangun."
"Kenapa tidak kerja?" Aurine bertanya sembari mengambil keripik kentang dalam bungkusannya.
Joshua hendak mengganti siaran TV sebelum menjawab pertanyaan Aurine.
"Rine, trims telah mengambil alih pekerjaan Kakak." Joshua mengatakannya dengan tulus dan Aurine cukup terkesan.
KAMU SEDANG MEMBACA
TD5BS [1]: Chasing Back of Mine
عاطفيةNSFW - [D23+] [√ SELESAI] [THE DARK 5 BOY SERIES #1] Chasing Back of Mine © 2017, Ennvelys Dover, All Rights Reserved. Cover Ilustration & Designer: Ennvelys Dover Logo and Symbol Illustration & Designer: MPH/MDee ...