chapter 17

1.8K 62 0
                                    

'Bahkan saat kamu disampingku saja aku bahagia.'

***

"mah."panggil melina setelah selesai sarapan pagi.

Melina dan keluarganya sedang sarapan dimeja makan. Sebelum mereka memulai aktivitasnya masing-masing.

"Iya sayang?" Jawab mamahnya menoleh kearah melina.

"Mamah beneran mau ke london?" Tanya melina dengan raut wajah sedih. Sebenarnya melina ingin sekali menemani mamahnya, tapi sayangnya dia harus sekolah.

"Iya, kenapa memang?" Tanya mamahnya.

"Mamah yakin mau berangkat sendiri?" Tanya raga, kini raga sudah angkat bicara setelah ia menyelesaikan makanannya.

"Mamah bisa sendiri kok, kalian tenang saja mamah bisa jaga diri mamah."jelas mamahnya memberi kepercayaan kepada dua anaknya.

"Aku ikut ya mah? Aku pengen jaga mamah."rengek melina menggoyangkan tangan mamahnya yang duduk disampingnya.

"Kamu kan sekolah, terus kalo kamu ikut sekolah kamu bagaimana?"tanya mamahnya tersenyum kearah melina.

"Ish kan aku bisa ijin kan cuman beberapa hari doang."jawab melina.

"Sayang, mamah mau disana 2 bulan terus kalo kamu ikut sama mamah nanti kamu bakal ketinggalan pelajaran."

Melina mendengus kesal, ia pasrah jika mamahnya sudah bicara seperti itu melina tidak bisa membantah ia hanya bisa menuruti apa kata mamahnya.

"Yaudah iya aku gak ikut."jawab melina kesal lalu ia mengambil tas yang berada dimeja sebelah melina.

"bang, lo besok gak pulang malem kan?" Tanya melina.

Raga menoleh kearah adiknya "enggak kan gue juga mau antar mamah kebandara, kemungkinan besok gue enggak kuliah dulu."jawab raga.

"Oh oke, gue juga besok kagak sekolah yak."

"Yaudah melina mau berangkat, mah kunci mobil mana?"tanya melina mencari -cari kunci mobil dimeja.

"Itu di atas meja depan."jawab mamahnya sambil menunjuk dengan dagu.

"Oke, mah melina berangkat"ucap melina lalu mencium punggung tangan mamahnya.

"Iya hati-hati."jawab mamahnya .

Melina berjalan kearah raga untuk berpamitan juga.

"Bang gue berangkat."ucap melina mencium punggung tangan kakak satu-satunya yang ia sayang.

"Hati-hati lo."jawab raga lalu mengacak pelan rambut melina.

"Oke." Melina berjalan kearah pintu keluar setelah berpamitan kepada mamah dan kakaknya.

"Assalamualaikum." Ucap melina sambil berjalan kearah pintu.

"Waalaikumsalam."jawab raga dan mamahnya bersamaan.

Melina berjalan menuju garasi untuk memasuki mobilnya dan berangkat sekolah. Melina merasa ada seseorang yang memperhatikan gerak geriknya.
Melina menoleh kearah bangku halaman depan tidak begitu jauh dengan garasi.

DAVINOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang