Davino berjalan menyusuri koridor menuju kelasnya, tetapi dia menghentikan langkahnya ketika ia melihat melina sedang mengobrol dengan teman, entah kenapa davino tertarik melihat melina yang sedang asik mengobrol dengan temannya itu.
Tanpa sadar bibir davino tersenyum suging melihat gadis itu.
Davino berpikir sejenak tentang perasaan melina yang selalu diinjak-injak olehnya, davino mesara bersalah dengan melina tapi davino sangat takut dengan melina. Ah cemen lo dav!?Davino terus memperhatikan melina, tanpa sadar lagi melina tidak sengaja telah melihat davino yang berdiri didepan kelasnya,perasaan melina bercampur aduk ada perasaan 'senang' , 'marah' pokoknya perasaan itu campur aduk menjadi satu.
Davino tidak menyadari jika melina melihatnya davino terus tersenyum manis, davino telah tenggelam dengan pikirannya.
Tiba-tiba bahu davino ada yang memukulnya davino langsung tersentak kaget melihat disamping dia sudah ada gavin dan ivan, davino malu dengan kedua sahabatnya itu telah terpegok sedang mencuri pandangan.
"Heh lo ngapain?" Ucap gavin sambil memukul bahu belakang davino.
"Ehh emm anu itu gue liat kelas 11 IPA 1 doang kok"jawab davino gugup.
gavin langsung mengikuti arah mata davino, dan benar davino sedang mmperhatikan gadis cantik 'melina audry'
Davino menyadari melina melihat davino seketika wajah davino merah padam seperti orang yang mukanya di kasih blush on.
"Udah yu ahh kekelas bentar lagi bel" sergah davino kepada gavin dan ivan.
"Ayo"jawab ivan dengan semangat.
"Heh muka le kenapa kok merah gitu kaya orang abis dimake up in hahaha"cibir gavin
Gavin dan ivan tertawa puas melihat davino yang salah tingkah, dan tak lama davino menmandang mereka dengan tatapan yang tajam, tatapan itu sepeti tatapan membunuh. Jika saja tatapan tajam itu bisa mambunuh mungkin gavin dan ivan sudah mati karna tatapan tajam davino.
lalu mereka pergi kekelas mereka yaitu 11 IPA 5.
Bel berbunyi dan semua siswa-siswi masuk kekelasnya masing-masing, karna pelajaran akan segera dimulai.
Dikelas melina selalu membayangkan jika davino itu benar-benar memperhatikannya, melina masih tidak percaya jika davino tapi memperhatikannya, jika benar saja davino memperhatikan melina itu adalah mustahil bagi melina.
Tak lama guru Ppkn memasuki kelasnya melina dengan tatapan yang tajam, di kelas melina itu guru-guru semua mata pelajaran killer-killer, dan itu tiada hari tanpa guru-guru killer.
"Selamat pagi anak-anak"
"Pagi bu"
"Baiklah buka buka paket kalian halaman 238 tentang undang-undang dasar dan pasal-pasalnya, dan disitu ada pasal dan ayatnya,kalian baca dan nanti akan ibu jelaskan"
"Baik bu"
Setelah itu semua murid-murid kelas 11 IPA1 membacanya.
Melina terus membayangkan davino yg tadi pagi tercyduk memperhatikannya, sampai-sampai melina tidak fokus belajarnya, melina menepis semua yg dipikirkannya tapi semua hanya sia sia. Melina menoleh kearah shezy yang sedang fokus membaca bukunya.
"Zy" panggil melina sambil menyenggol tangan shezy.
"Hmm"gumam shezy
"Lo tadi liat ga pas tadi pagi davino ngeliatin kekelas ini, sambil senyum-senyum gajelas gitu" bisik melina
Shezy yang tadi tidak mau merespon melina yang sedang berbicara setelah mendengarkan apa yang barusan melina katakan langsung tertarik memperbincangkan obrolan itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
DAVINO
Teen Fiction~cover by :apriyaniawaliyah.~ Disaat semua orang menyukai aku tetapi mengapa kamu lebih memilih untuk membenci? Melina audry carlyn adalah gadis cantik, pendek, cengeng, cerewet. Melina menyukai seorang cowok yang sangat membencinya tapi anehnya mel...