chapter 22

1.5K 47 0
                                    


***

"Dav kamu sebentar lagi sweet seventeen ya?" Tanya melina sambil membawakan nampan yang berisi makanan.

"Iya dong." Jawab davino tersenyum senang.

Melina duduk disebelah davino setelah menaruh nampan diatas meja.

"Kamu mau aku kasih kado apa?" Tanya melina sambil menyedot jus jeruknya.

"Aku gak mau minta apa-apa cukup kamu selalu sama aku juga udah bikin aku bahagia kok." Jawab davino.

Pipi melina memerah hanya karena omongan davino barusan, melina merasa ini hanya ilusinasi saja tapi ia sadar jika ini benar-benar nyata.

"Sial!"

Tiba-tiba shezy datang duduk di bangku dekat dengan gavin dengan wajah yang kusut.

"Lo kenapa dah?" Tanya vina bingung.

"Lo tau rian kan? Tuh anak gak tau diri emang."

"Kenapa tai?" Tanya ivan mulai greget dengan shezy.

"masa iya dia minta gue balikan dan maksa padahal gue gak mau terus lagi ya dia minta bantuan gue eh dia ngejelekin gue gak tau diri dasar." Jelas shezy kesal.

"Udah gak usah di pikirin mending sama gue aja."cetus gavin yang berada di hadapan shezy, alisnya di naik tutun kan menggoda shezy.

"Apaan sih lo." Ucap shezy memutar bola matanya dengan malas.

"Gas terus vin sampe lolos." Goda ivan yang berada di sebelah kanan gavin.

Shezy memutar bola matanya dengan malas, bukannya mereka mengubah mood-nya menjadi baik malah menambah buruk.

"Mel ke kelas yuk." Ucap shezy dengan muka kesal.

"Dih apaan lu ngajak-ngajak cewek gue sendiri aja sono."cetus davino sambil memeluk melina dari samping.

Melina yang dipeluk hanya menggelengkan kepalanya sambil terkekeh pelan.

"Sewot lo." Cibir shezy lalu ia bangkit dari duduknya pergi meninggalkan mereka yang masih memperhatikan dirinya.

"Yang sewot siapa dah, aneh tuh anak lama-lama." Ucap ivan sambil menggelangkan kepalanya pelan.

"pms mungkin."jawab gavin.

"Kok lo tau kalo si shezy peme'es?" Tanya ivan menggoda.

"Kan mungkin, tai lo." Jawab gavin menyonor kepala ivan membuat ivan meringis pelan.

Vina, melina dan davino hanya tertawa melihat tinggkah konyol teman-temannya.

"Hai." sapa bianca tiba-tiba.

"Hai juga." Balas vina dan melina, sementara yang lain terdiam menatap tidak suka dengan kehadirannya.

"Gue boleh duduk disini?" Tanya bianca sebelum duduk dan bergabung bersama mereka.

"Cari bangku yang lain sana masih banyak yang kosong." Ucap davino ketus sambil meminum jusnya tanpa melihat bianca.

"Gak boleh ya? Yaudah gue cari tempat yang lain aja." Jawab bianca.

"Eh boleh kok duduk aja." Ucap melina dihiasi dengan senyum.

"Gak usah deh gue cari tempat yang lain aja, gue gak mau bikin orang gak nyaman." Jawab bianca lalu pergi dari hadapan mereka.

DAVINOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang