chapter 18

1.8K 54 2
                                    

***

Davino mengompres pipi melina dengan handuk yang dibasahi dengan air panas.

Melina sudah bilang beberapa kali bilang kepada davino bahwa dirinya tidak apa-apa tetapi davino masih saja mengompres pipi melina.

Mereka sedang duduk diruangan UKS walaupun bel sudah berbunyi semenjak 30 menit yang lalu.

"Dav udah ih, aku enggak apa-apa juga." Melina mengnepis kopresan itu pelan.

"Itu pipi kamu merah." Ucap davino sambil melanjutkan mengompres pipi melina kembali.

Melina mendengus pelan memutar bola matanya dengan malas.

"Nah udah." Ucap davino dan menaruh kompresan itu kedalam mangkuk dan davino berjalan ubtuk mrnatuh mangkuk itu dimeja.

"Aku gak bakal biarin putri bebas gitu aja, gue harus ngelaporin kasus ini ke guru BK dan gue juga bakal kasih tau ini ke nyokapnya." Ucap davino sambil berjalan kearah lemari kaca tempat menyimpan obat-obatan.

Melina menoleh kearah davino yang sedang mencari sesuatu dilemari obat itu. "Dav kamu nyari apa?" Tanya melina mengerutkan keningnya bingung.

Davino menoleh sebentar kearah melina lalu menlanjutkan mencari seseuatu itu lagi tanpa mengubris pertanyaan melina.

Melina mendengus pelan ketika ia baru saja diabaikan oleh davino. Melina bangun dari duduknya mendekat kearah davino yang terlalu serius ntah mencari apa.

Tuk...

Melina menyentil telinga kanan davino, membuat davino mengenhtikan aksinya mencari seseuatu dilemari kaca tersebut.

"Apa-apaan sih kamu sakit tau." Kesal davino sambil mengusap pelan telinganya padahal sebenarnya tidak begitu sakit.

"Lagian dari tadi aku tanya kamu nyari apa kamu gak jawab." Ucap melina lalu berjalan kembali menuju tempat duduk yang tadi ia duduki.

"Aku itu lagi nyari sesuatu." Jawab davino santai lalu ia kembali meneruskan mencari kembali.

Lagi-lagi melina mendengus pelan "udah ah gue mau ke kelas mau belajar, minggu depan UKK kalau nilai gue jelek bakal abis gue sama abang." Ucap melina lalu ia berjalan menuju pintu keluar.

Davino langsung menghentikan mencari seseuatu dan langsung berlari kecil kearah melina dan mencekal pelan tangan melina.

"Apaan." Melina menghentikan langkahnya lalu membalikkan tubuhnya. 

"Malem nanti kamu ada acara?" Tanya davino.

"Gak, kenapa emang?"

"Aku sama kedua temen aku itu mau ngadain acara kecil-kecilan gitu di cafe, kamu mau ikut gak?"

Melina mepertimbangkan jawaban dulu ia ikut apa tidak, karena nanti malam melina pasti ingin menghabiskan malam bersama mamahnya karena dua bulan kedepan malam-malam biasanya tidak ada mamahnya.

"Hmm, aku bingung gimana nanti deh." Jawab melina lalu melepaskan tangan davino yang memrgang tangannya tadi, lalu melina keluar dari UKS.

DAVINOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang