chapter 20

1.6K 49 1
                                    


***


"Kemana sih mereka, jam segini belum dateng." Ucap vina kesal.

"Tau tuh." Jawab shezy sambil memainkan ponselnya.

Mereka sedang berada di sebuah cafe dipertangahan pusat kota jakarta, suasana cafe malam ini terlihat cukup ramai dipenuhi dengan remaja-remaja yang sedang berkumpul dengan sahabat, teman , maupun pacar.

Melina mulai merasa bosan dengan keadaan, ia mengambil ponsel-nya mengetikan sesuatu di ponsel-nya.

Melina : dav dimana?

Tak lama pun ponsel melina kembali berbunyi.

Davino : di hati kamu.

Melina mendengus kesal ketika dibalas dengan candaan padahal ia tidak lagi ingin bercanda.

Ketika melina ingin mengetikan balasan kepada davino tiba-tiba saja ada suara yang begitu familiar.

"Disini." Ucap orang itu tiba-tiba.

Lalu melina mendongak keatas melihat siapa yang dihadapannya ini.

"lama banget sih lo." Ujar vina.

"Nih orang pake nyetor dulu segala." Jawab gavin sambil menunjuk ivan.

"Maksudnya?" Tanya melina bingung.

Seketika semua diantara mereka tertawa terkecuali melina yang memasang muka cengo.

"Lo polos banget sih mel, si ivan itu tadi habis BAB dulu."jawab gavin yang masih setengah tertawa.

Muka melina tiba-tiba terasa panas malu rasanya.

"Udah-udah kasian pacar gue." Sergah davino lalu duduk disamping melina.

"Gausah dengerin mereka." Ucap davino pelan tetapi masih bisa terdengar oleh melina.

Melina lalu mengangguk memberi jawaban yang diucapkan davino tadi.

"Mel ikut aku yuk." Ucap davino tiba-tiba lalu berdiri dan mengulurkan tangan kepada melina.

"Kemana?" Tanya melina lalu membalas uluran tangan davino.

"Duduk disitu, aku mau cerita." Jawab davino sambil menunjuk bangku yang berada di pojok.

"Oke." Mereka berjalan menuju tempat duduk yang berada di pojok ruangan itu dengan tangan yang saling menggenggam.

"Woi mau kemana?" Tanya vina ketika meliha melina dan davino memisahkan diri dari mereka.

Davino dan melina menoleh lalu davino menunjuk bangku pojok itu tanpa mengucapkan suara.

"Mereka mau pacaran, lo sama gue aja" ucap ivan menggoda.

Vina memutar bola matanya dengan malas mendengar ucapan ivan.

"Iyuh."

"Zy ikut gue yuk." Ucap gavin.

Shezy yang sedang memainkan ponsel-Nya mendongak melihat gavin sudah menjulurkan tangannya.

"Kemana?" Tanya shezy.

"Ke pelaminan." Jawab gavin menggoda.

"Receh." Cibir shezy lalu membalas uluran tangan gavin.

"Kesana yuk." Ajak gavin menunjuk kearah belakang cafe yang terdapat taman kecil khusus untuk pengunjung cafe.

shezy mengikuti gavin yang menggandeng tangannya, tapi entah kenapa hatinya merasa ada yang janggal tidak seperti biasanya.

DAVINOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang