chapter 13

2.1K 80 2
                                    


Melina duduk ditempatnya dan ia memainkan haendphone-nya, membuka aplikasi line namun tidak ada yang menge-chat satupun. Lalu malina mengambil earphone dari tasnya dan memakainya. Melina mendengarkan musik dari idol kesukaannya yaitu ed sheeran.

Melina mendengarkan musik sambil membaca wattpadnya, melina memang gemar hobi membaca novel maupun wattpad.

Setelah berlama-lama melina membaca wattpad melina meletakan benda pipih berwarna hitam itu ke kolong mejanya.

Sekarang jam pelajaran ke lima pelajaran KIMIA tetapi gurunya berhalangan hadir mankannya kelas ini menjadi ramai.

Melina mulai bosan dengan keadaan. shezy sibuk sendiri sedang bermain game sedangkan vina ia sibuk membaca novel, melina melirik jam tangannya, melina mendengus kesal ketika bel istirahat masih 30 menit lagi, sedangkan melina bingung ingin melakukan apa.

Akhirnya melina keluar kelas menuju toilet untuk mencuci mukanya.

Melina berjalan melewati kelasnya davino tapi ia tidak menoleh sedikitpun kearah kelas davino.

Setelah sampai di toilet melina membasuh mukanya dan ia mencuci tangannya dengan sabun cair yang tersedia di wastafel.

Sehabis mencuci tangan melina mengambil tisu untuk mengeringkan tangannya. Dan setelah selesai melina keluar dari toilet dan ia melihat ada putri saula laeira kakak kelas melina yang dibilang suka melabrak adik kelas seenaknya. Dan bukan hanya putri di samping putri juga ada dua dayang yang selalu ada disamping siputri yaitu aneisya alora dan venisa claora.

Putri mendorong melina masuk kedalam toilet, putri menarik rambut melina sehingga melina menjerit kesakitan akibat rambutnya di tatik oleh putri, dan dayangnya si putri menahan tangan melina supaya melina tidak bisa memberontak.

"Aww...sakit kak"ucap melina kesakitan.

"Hahaha mampus lo, gausah sok kecantikan deh lo"ucap aneisya salah satu dayang putri.

Melina meringis kesakitan saat venisa mencakar tangan melina.

"Ja-jangan kak...sa-sakit aw.."ucap melina lirih, melina menangis kesakitan saat ketiga kakak kelasnya itu terus menyiksanya.

"Salah gue apa sampai kalian giniin gue?!"ucap melina memberanikan diri.

"Lo bilang salah lo apa?"jawab putri sang ratu.

"Lo semalam jalan kan sama davino? Davino itu calon tunangan gue, dan lo seenaknya jalan sama dia"jelas putri.

Melina masih diam mendengerkan ocehan dari kakak kelasnya itu, dia berusaha sabar agar tidak melawan kakak kelasnya.

"Lo dibayar berapa sama davino?"tanya putri santai dengan tangan yang dilipat didadanya dan matanya yang sinis.

Melina yang mendengar ia mendongakan kepalanya dan tanganya siap terangkat untuk menampar putri si kakak kelasnya, tapi di tahan oleh putri dengan cepat, dan putri menahan tangan melina dan menacapkan kukunya di tangan melina.

"Aww...sakit kak"ucap melina sambil menangis.

"Lo mau coba tampar gue? Iya?"tanya putri dengan suara menantang.

DAVINOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang