chapter 10

2.6K 94 11
                                    

"Mengapa kamu terlalu abu-abu"
(Melina)

£££

Semenjak kejadian tadi dikantin melina menjadi diam, selalu melamun bahkan tidak fokus dengan pelajaran.

Melina memang seperti nobita mengharapkan seseorang yang hatinya entah untuk siapa.

Sesekali shezy memperhatikan melina yang sedang melamun dan tidak fokus kepada pelajaran.

"Mel"panggil shezy sambil melambaikan tanggannya didepan muka melina.

"Eh iya apa?"jawab melina yang nampak begitu kaget karena ada yang memanggilnya.

Shezy yang melihat itu terkekeh geli melihat sahabatnya.

"lo masih kepikiran yang tadi?"tanya shezy yang masih menatap melina.

melina mengalihkan pandangan kearah lain membayangkan kejadian tadi, tanpa berniat menatap shezy karena matanya kembali berkaca-kaca.

Melina memang cengeng, hatinya mudah rapuh, dan mempunyai imajinasi yang tinggi.

"Udahlah mel lupain aja yang tadi, lo lupain apa yang tadi dilakuin davino ke lo, lupain apa yang udah terjadi tadi dikantin, semena-mena enggak terjadi apa-apa"ucap shezy lalu mengelus punggung melina.

Melina menyembunyikan mukanya atas  lipatan kedua tangannya di atas meja, air mata melina menetes,tetes demi tetes jatuh kebawah.

Shezy mengetahui jika sahabatnya itu menangis dia ingin menenangkannya tapi shezy takut jika melina akan bertambah isakan tangisnya.

Bukannya tidak peduli, shezy peduli bahkan sangat peduli, tapi shezy takut melina terus menangis.

Pelajaran masih berlangsung tetapi shezy dan melina tidak memperhatikan guru yang sedang mengajar didepan dan mereka tidak tahu apa yang yang dijelaskannya.

£££

Bel pulang sekolah berbunyi dan siswa dan siswi SMA harapan1 cepat cepat membereskan  bukunya untuk segera pulang kerumah, memang bel pulang adalah surganya anak sekolah.

Melina dan kedua sahabatnya itu keluar dari kelas menuju gerbang sekolah karena mereka menunggu jemputan.

Saat melina berada digerbang sekolah dia melihat ada sebuah motor yang mendekat kearahnya. Awalnya dia biasa saja ada motor yang mendekat kearahnya tetapi saat motor itu berhenti tepat di hadapannya melina merasa dia sedang bermimpi melihat yang berada didepannya itu.

"Mel gue anter pulang yuk"

Melina kaget apa yang dikatakan cowok itu, tapi melina juga tidak mau menolak kesempatan itu tapi ia gengsi.

dasar cewek:v-author

"Hmm...gimana ya dav gue dijemput"
Kata melina, padahal ia tidak dijemput ia berdiri dihalte menunggu taksi yang lewat.

"Kan bisa telpon terus bilang 'gausah dijemput' gitu doang apa sudahnya"jawab davino agak ketus.

Melina memutar bola matanya malas setelah mendengarkan apa yg dikatakan davino.

"gue gaada pulsa"singkat melina

"Hp doang yang bagus, tapi
pulsa gak punya"cibir davino.

"Kalau ga niat ngajakin gue
pulang, gausah nawarin!"jawab melina yang nampak begitu kesal dengan davino yang dari tadi menjelekinya.

DAVINOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang