chapter 25

2.3K 64 6
                                    

"Bertemu adalah kebahagiaan tersendiri untuk kita."

***


Melina terus berjalan di koridor sekolah dengan semangat karena hari ini adalah hari pertama melina menjalankan UKK dan liburan pun semakin dekat.

"Hai mel." Sapa intan.

"Hai." Melina tersenyum kepada intan lalu kembali berjalan menuju ruangan 21.

Senyum melina merekah ketika melihat Davino sedang duduk kursi panjang yang ada di koridor.

Melina mendekat kearah davino, setelah sudah mendekat melina langsung duduk disamping Davino.

"Hai dav." Sapa melina.

Davino menoleh lalu tersenyum "hai sayang."

"Kamu sama siapa berangkatnya?" Tanya Davino.

"Sama bang raga."

"Oh, kamu udah ke ruangan kamu?"

"Belum hehe."

"Jendol, yuk aku anter." Ucap davino lalu berdiri menarik pelan lengan melina.

"Ih pelan-pelan dong dav."

"maaf sayang."ucap davino lalu menarik melina kesamping tubuhnya agar sejajar tak lupa juga davino merangkul tubuh melina.

Mereka berjalan menuju ruangan 21 yang berada di ujung koridor, setelah sampai mereka berhenti di pintu sebelum melina benar-benar masuk kelas.

"Semangat ya, sukses terus sayang." Ucap davino sambil mengacak pelan rambut melina.

"Kamu juga semangat ya." Melina mencolek hidung davino.

"Kamu godain aku?" Kata davino sambil menaik turunkan alisnya.

"Apaan sih, sana ah kamu ke ruangan kamu bentar lagi masuk."

"Iya melina." Jawab davino lalu sebelum davino pergi keruangannya davino sempat mencolek hidung melina sehingga membuat gadis itu pipinya merona.

Davino berjalan dengan langkah santai menuju ruangannya yang tidak jauh dengan ruangan melina.

"Hai dav." Sapa bianca.

Davino tersenyum kikuk lalu ia kembali berjalan mengabaikan bianca.

"Dav lo masih belum bisa maafin gue ya?" Tanya bianca tiba-tiba saja berada disamping Davino.

Davino menoleh lalu mempercepat langkahnya.

"Dav apa yang harus gue lakuin supaya lo mau maafin gue?" Bianca berlari kecil mrnjajarkan langkahnya dengan davino.

"Yang harus lo lakuin itu menjauh dari gue, melina dan temen-temen gue." Ucap Davino dingin.

"Ta-tapi dav--"

"Apa?!" Ucap Davino sambil berhenti berjalan.

"Tapi apa kalo gue menjauh dari lo sama temen-temen lo, lo bakal maafin gue?"

"Enggak pernah dan gak akan pernah."

Bianca menutupi wajahnya lalu menangis dihadapan davino, orang-orang yang lewat pun bingung.

"Jangan nangis, gue cuma bercanda." Ucap Davino sambil menahan tawanya.

Bianca membuka wajahnya yang ditutupi dengan tangannya sambil memukul lengan davino.

Davino terkekeh lalu ia mengacak rambut bianca.

"Davino!!!!"

Davino berlari kearah kelasnya menghindari amarah bianca.

Saat davino berbelok ia menabrak seseorang.

"Davino kamu ngapain?" Tanya melina bingung.

Belum sempat davino menjawab bianca datang dengan muka yang di tekuk.

"Ada apa?" Tanya melina kepada bianca.

"Pacar lo tuh ngeselin banget liat rambut gue acak acakan."

Melina terkekeh "oh kalian udah baikan toh bagus deh, dav sini deh kita bertiga pelukan biar lucu."

lalu mereka bertiga berpelukan seperti sahabat yang tidak bertemu bertahun tahun.

Tamat.


Haiii semuaa Anyeong......

Apa kabar?

Maaf ya cerita ini endingnya ga apa yang kalian mau maaf banget hehe.

See you.


Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 27, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

DAVINOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang