Bab III - Permintaan Mami

96.3K 4.4K 28
                                    

yukki pov

mami datang siang itu ke kantor ku "pak ada ibu rani diluar" kata icha wanita yang aku buat menangis tadi

"suruh masuk" kataku tanpa mengalihkan mata dari kontrak tadi

aku mendengar langkah kaki mami "hai sayang serius amat tadi pas ditanya nona manis itu" kata mami ku sambil melihat ke icha

ku lihat wajah wanita itu merona, aku langsung berkata "kenapa mami ke kantor ku" ucapku jutek

"mami mau ngomong penting sama kamu, ayo kita ke restoran dibawah" kata mamiku

" disini aja mi, aku lagi banyak kerjaan" kataku kepada mami wanita yang masih cantik diusia 55 tahun.

" bisa gak sih kamu gak sibuk terus yukki dan habiskan waktu dengan mami sebentar saja" ucap mami dengan wajah sedih

aku melihat wajah itu, wajah yang sama saat papi meninggal, "iya iya kita ke restoran" ucapku sambil berlalu ke pintu

"aku makan dgn mama ku dulu" ucapku ke icha

"iya pak" ucap nya dengan tenang

aku dan mami berjalan menuju lantai dimana restoran berada sambil mendengar mami ceramah.

setiba di restoran kami disambut manager resto tersebut "siang pak yukki, berdua nyonya saja" ucapnya

"iya" kataku dingin

"silahkan pak ke ruangan vvip" kata manager itu

"apa yg mw mami omongin, aku gak bisa lama2 mi, kerjaan ku byk" ucapku datar

"ih kamu ini makan dulu donk sayang, baru kita bicara" kata mami sambil mengerlingka  mata ke arah ku

ya ampun punya mami kok genit amat. aku pun menghela napas dan memulai memesan makanan dan diam seribu bahasa.

setelah menghabiskan makana  aku mengeluarkan suara lagi "ayo mi cepetan" kataku sambil melihat jam ditangan

aku melihat mami melap mulut dengan anggun dan berkata " mami mau kamu menikah dalam 1 bulan ini" ucap mamiku dengan nada santai

aku mematung dan terdiam "mami yang akan cari wanita buat kamu, kalo kamu blm ada dapat pasangan dalam 1 minggu ini" lanjut mamiku

aku masih terdiam dan tanpa sadar aku memukul meja resto tsb "mami apaan sih mi, ngawur aja, kesambet dimana sih mi, tiba2 nyuruh aku nikah, hellow mami sayang ini nikah loh bukan kerjaan, emang bisa cari istri 1 minggu," ucapku dengan nada tinggi

"aduh yukki sayang jangan marah2 donk, nanti cepat tua loh, tuh tuh kening kamu udh keriput" ucap mami ku sambil menunjuk kening ku

"ini serius sayang" lanjut mamiku dan mengubah wajah nya dengan wajah serius

"kalo kamu gak ikutin mami mw mogok makan, biat cepat nyusul papi" katanya

"bodo, terserah mami, aku ke atas dulu" aku cium kening mami dan berlalu ke ruangan ku

"mami mogok makan loh ki" teriak nya

bodo bodo bodo emangnya nyari istri gampang apa.. mami udah mulai pikun kayaknya.

aku sengaja pulang malam agar tidak ketemu mami di rumah. " mas, nyonya dari sore gak keluar kamar, dan gak mw makan mas"kata bik surti

aduh mami aku capek eh mami malah pake ngelakuin ancaman mogok makan. anak-anaj banget sih mi. aku pun menghela napas "ya sudah siapin makanan dan biar aku yang bawa ke kamar mami" ucapku

"baik mas" kata bik surti

aku ke kamar dan menghempaskan badan ku ke kasur "punya mami satu tapi kelakukan anak-anak" ucap ku kesal

setelah mandi dan tukar baju,aku berjalan ke kamar mami dan ku ketuk pintunya "mi ayo donk jangan ngambek lagi, aku capek dan lelah, aku ingin  istirahat, jgn marah lagi ya mi, makan dulu" kataku datar

"gak mami gak mau makan, mami nyusul papi ajah,hikssss punya anak 1 susah diatur, hikss"kata mami ku sambil menangis

"apaan sih mi, kok ngomongnya mati mulu, aku yg seharusnya mati, aku mi bukan papi" kataku berteriak parau

"aku yang seharusnya meninggal ketika kecelakaan itu bukan papi" ucapku lagi

aku mendengar suara tangisan mami kian keras dan meraung "oke oke aku ikutin mau mami apa, silahkan mami carikan wanita yang mau menikah dengan ku" ucapku lagi

"beneran sayang" kata mami sambil membuka pintu kamarnya

"iya" kataku tanpa ekspresi

"aduh sayang kalo tau gini dari dulu mami ngambek nya" kata mamiku dan langsung mengambil baki makanan  dari tangan bik surti dan aku melihat mami mengerlingkan mata ke bik surti dan tertawa bahagia

"demi mami loh" kataku kepada mami

"makasih sayang nya mami" lalu mami mencium ku

aku menghela napas dan melangkah gontai ke kamar ku

"hancur sudah masa mudaku, nikah dengan orang yang gak ku kenal dan gak ku cintai" batin ku

icha pov

"davin mommy pulang" teriak ku

"mih mih ais ais" kata davib cadel yang meminta es

"mommy kan udah bilang gak boleh minum es sayang, nanti sakit lagi loh dan masuk rumah sakit lagi mau?" kataku kepada bocah 3 tahun yang lucu ini

"ais ais ais" rengek nya

"tidak sekali tidak tetap tidak" kata ku tegas

"mih jaat mih jaat" kemudian dia menangis terisak "papihhh" aku kaget mendengar ucapan davin.

"cup cup sayang jangan nangis lagi ya,maaf mommy marah, tp itu demi kamu sayang, mommy gak sanggup kalo liat kamu masuk rumah sakit lagi kayak dulu lagi" ucapku lembut

" besok mommy belikan mobil-mobilan ya" ucapku membujuk

davin terdiam dan  mengangguk pelan. "bu ira" teriak ku memanggil pengasuh davin bawa davin ke kamar dan tidurkan dia lalu ibu ke kamar ku ya aku mw bicara" kataku

"baik non" kata bu ira

setelah 1 jam terdengar bu ira mengetuk kamar."masuk bu" ucapku. "ada apa non manggil saya, saya ada salah non?" katanya ketakutan

"gak bu, saya mau nanya aja, kok davin nyebut2 papi dia tau darimana bu? ibu cerita tentang papi nya ke davin?" tanya ku

"ap..apa non, davin nanya papinya" kata bu ira kaget

"iya, drmana dia tau papinya bu,"kataku

" itu tadi non, saya bawa davin jalan ke taman komplek, trus ada anak sebaya dia digendong bapak nya, trus davin blg mau itu bu sambil nunjuk bapak itu" ucapnya

aku kaget dan berkata lanjutkan "trus saya blg itu anak sama papinya davin, gak bisa diminta dan diambil" katanya lagi

aku terdiam dan menahan tangis "maafkan mommy nak" lirihku

tbc


1. Masa Lalu IstrikuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang