Bab XXII - Cobaan

72.2K 3.2K 16
                                    


Icha pov

"hasilnya..... hasilnya maaf bapak dan ibu hasilnya tidak cocok" kata dokter indah.

"ti..tidak... tidak mungkin dok, kenapa bisa tidak cocok, mereka kan ayah dan anak, kenapa bisa tidak cocok" kataku terkejut dan syok.

"iya saya tau tapi tidak semua ayah dan anak bisa cocok bu, 1:100 mungkin ada sekitar 10 yang tidak cocok" kata dokter itu lagi.

"jadi kami harus bagaimana dok, bagaimana cara supaya anak kami bisa sehat" kata suamiku.

aku melihat kesedihan dimatanya, mungkin dia merasa bersalah tidak bisa menolong anaknya.

"dengan menunggu datangnya donor yang cocok, sementara kita menunggu, kami akan mengusahakan davin untuk melakukan kemo terlebih dahulu, untuk mencegah sel2 kankernya makin menjalar" ucap dokter itu menenangkan kami.

"tapi apakah tidak apa2 anak sekecil davin menerima kemo, apakah badannya bisa menerima kemo itu dok" tanyaku penasaran.

"kami akan meminimalisir dampaknya buat davin bu, kita lihat perkembangannya selama 1 bulan ini, misalnya sakitnya tidak makin parah kita akan tanggulangi dengan obat2an dulu, kemo menjadi pilihan terakhir" kata dokter itu.

"baiklah dok lakukan yang terbaik, saya akan mencari donor yang cocok untuk davin" kata suamiku.

setelah menerima hasil tes tersebut, aku melihat suamiku masih diam membisu, wajahnya datar dan sedih, aku tau dia merasa bersalah.

"mas...jangan sedih yah, kita akan mencari donor yang lain, mungkin ini cobaan dalam keluarga kita mas," kata ku menenangkannya.

biasanya aku tipe orang yang panikan, tapi melihat reaksi sedih dari suamiku, aku harus kuat, gak mungkin ketika dia sedih aku panik, yang ada dia makin sedih.

"kenapa bisa gak cocok, padahal mas sangat berharap cocok, sehingga operasi cepat dilaksanakan dan davin sehat kembali" katanya masih dengan nada sedih.

"yang sabar ya mas, ada aku disini"

"kita hadapin cobaan ini bersama2 ya, pasti ada cara lain untuk menyembuhkan davin" kataku lagi.

"iya sayang, kamu peluk aku donk, aku sedih banget hari ini" katanya manja

"cini cini papih davin, mommy peyuk yang kuat, papi yang tabah ya," kataku dan aku pun memeluknya dengan erat.

"mudah2an davin bisa bertahan sampai kita mendapat donor yang cocok ya sayang" kata suamiku masih dengan memelukku.

"iya sayang, kita jangan putus asa ya, cobaan ini pasti bisa kita hadapin bersama2" kataku dan kami kembali menuju ruang inap davin

1 bulan kemudian....

setelah 1 bulan keadaan davin makin membaik dan telah boleh di izinkan pulang.

hari ini rencana davin akan kembali pulang dan aku ingin memberitahu suamiku bahwa davin sudah boleh pulang hari ini.

"halo mas kamu dimana"

.........

"oh lagi mau rapat yah, ini ku mau kasih tau nanti siang davin sudah boleh pulang,"

..........

"iya gpp, mas gak perlu kesini, selesaikan dulu aja kerjaan mas, aku pulang dengan mami aja,"

...........

"iya mas aku langsung pulang kok, bye mas luv u"

akupun menutup pembicaraan kami di telepon.

ketika aku membereskan baju2 davin, tiba2 aku mendapatkan ide untuk melakukan tes sumsum, siapa tau sumsumku cocok untuk anak ku.

1. Masa Lalu IstrikuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang