Bab XXV - Damai

80.2K 3.1K 9
                                    


yukki pov

"mas...mas... perut aku sakit, sakit bangettttt tolong masss" dia berteriak kesakitan.

aku yang hendak pergi kemudian berhenti dan melihat istriku kesakitan di lantai sambil memegang perutnya dan aku melihat ada darah yang mengalir di kakinya.

"ya allah icha kamu kenapa" aku panik melihat dia pingsan dan berdarah dan aku langsung membawanya ke rumah sakit.

"sabar ya sayang, sebentar lagi kita sampai di rumah sakit" kataku menenangkan.

"ya allah jangan sampai sesuatu terjadi dengan istri dan anak ku"

"kalo sesuatu terjadi ini semua salahku, aku mendiamkan dia 2 minggu, aku tau dia sudah tidak memikirkan buat aborsi lagi, tapi aku masih mendiamkannya, saat dia mual dan muntah aku masih juga mendiamkan, seharusnya aku memberikan semangat dan perhatian bukan marah" batinku

setiba di rumah sakit aku langsung membawa ke ruangan UGD dan langsung menyuruh dokter haris untuk memeriksa istriku.

"tolong istri saya dok, ada...ada darah" kataku panik.

"tenang pak, saya akan cek ibu dulu, bapak tunggu di luar saja" kata dokter haris

"tolong mereka dok" kataku lagi.

kemudian dokter haris masuk ke ruangan untuk memeriksa istriku.

1 jam kemudian pintu ruangan terbuka dan dokter haris keluar

"bagaimana istri dan anak saya dok" kataku panik.

"alhamdullilah mereka tidak apa2, ibu hanya stress dan kurang asupan gizi, jangan biarkan ibu dan bayi banyak pikiran ya pak, karena banyak pikiran makanya ibu tadi pendarahan" kata dokter haris memberi penjelasan.

"terima kasih banyak dok" akupun menyalami dokter itu.

"sekarang ibu akan kami pindahkan ke ruangan inap, biarkan ibu istirahat dulu sampai kandungannya sehat dan kuat" katanya lagi.

"baik dok, dan terima kasih sekali lagi" kataku lagi.

aku kemudian masuk ke ruangan tempat icha di rawat

"sayang maafkan mas ya sudah marah ke kamu selama ini" kataku sambil memegang tangannya.

"baby juga maafin papi ya, udah buat mommy kamu sakit dan hampir kehilangan kamu" kataku lalu ku elus perut icha yang mulai gendut.

icha akhirnya bangun dari pingsannya dan aku mendengar dia meringis kesakitan "mas... sakit.... sakit banget" katany lirih.

"iya sayang, sabar ya sebentar lagi sakitnya akan hilang" kataku menenangkannya.

"baby kita mas, dia gppkan, dia selamatkan" katanya lalu dia memegang perutnya

"baby kita sehat dan kuat, jadi kamu jgn stress dan byk pikiran lagi"

"mas juga minta maaf sudah cuekin dan diemin kamu 2 minggu ini, hbs mas marah bgt sama kamu" kataku lagi

"hikssss maafin aku mas, jangan diemin aku lagi, aku gak bisa hikkssss, aku kangennnnn bangetttt sama mas, tau gak mas 2 minggu ini setiap malam aku diam2 meluk mas pas mas udah tidur, hiksss babynya tiap malam padahal pengen dielus papinya, tapi papinya lagi ngambek sama mommy" katanya diiringi isak tangis.

"mas tau kok kamu tiap malam meluk, tapi mas biarkan saja, karena mas juga pengen kamu peluk, tiap malam mas juga suka elus babynya pas kamu lagi tidur" kataku

"jadi mas sekarang gak marah lagi?" tanyanya.

"iya mas sudah gak marah, gara2 mas kamu jadi gini, jadi sekarang kita damai aja yah, capek musuhan sama kamu"

1. Masa Lalu IstrikuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang