icha pov
"pulang.... pulang sekarang JUGA" katanya dengan nada marah.
"mas... aku... aku...." kataku tergugup
"pulang sekarang atau gak usah pulang buat selamanya" katanya lagi masih dengan nada marah.
akupun bangkit dan mengejarnya yang jalan duluan menuju mobil.
"mas dengarin penjelasan aku dulu" kataku masih dengan berlari mengejarnya
"kalo kamu gak menginginkan aku lagi, teruslah berlari, apa gak sadar kalo lagi hamil?? atau emang sengaja supaya anakku tidak kuat dan akhirnya keguguran?" katanya masih dengan emosi.
aku berhenti berlari dan memperlambat langkah kaki. aku menuju mobilku dan tiba2 dia menarik tanganku dan menyuruhku duduk di mobilnya.
"tapi aku bawa mobil mas" kataku sambil menunjuk mobil yang terparkir disebelah mobilnya.
"biarin saja disini, sekarang kamu ikut aku pulang" katanya dan dia membawa mobil dengan sangat kencang dan tergesa2
"mas pelan2 saja, kita bisa kecelakaan" kataku panik.
"biarin, biar aku mati sekalian, kamu ingin bunuh anakku kan, ya udah, sekalian aja bunuh aku" katanya masih dengan emosi.
"mas, kok ngomong gitu" tanyaku lagi.
andai kamu tau mas, aku juga takut buat gugurin anak kita, tapi aku bingung harus bagaimana lagi.
"kitq bicarakan dirumah" katanya dengan nada dingin.
setiba dirumah, dia berjalan duluan dan membanting pintu mobil. aku tau mas yukki sangat marah, dan dia wajar marah karena aku sudah berniat untuk menggugurkan anak kami, dan aku terima semua kemarahannya.
"mas aku minta maaf kalo udah bohongin mas, aku juga minta maaf karena berniat menggugurkan anak kita" kataku lagi.
"oooo anak kita toh, aku kira cuma anak kamu, kalo anak kita, gak bakal kamu mau gugurin dia tanpa sepengetahuan aku, AYAHNYA" katanya lagi dengan nada tinggi
"iya aku tau salah tapi aku bingung mas, disatu sisi davin butuh aku, disisi lain aku sedang hamil, aku bingung" kataku lagi.
"tapi aku suami kamu, S-U-A-M-I, seharusnya aku tau dan seharusnya kamu diskusi dengan aku dulu, bukan seenaknya saja mengambil keputusan, apalagi masalah nyawa, nyawa icha.... nyawa anak kita, dia anakku juga... jadi aku juga berhak mengetahui apapun yang terjadi" katanya masih dengan emosi
"maafin icha mas, hiksss aku salah, hiksss" akupun menangis mendengar amarahnya
"kita itu suami istri, ada apapun kita harus diskusi harus bicara, tidak menyembunyikan meskipun ada alasan"
"mas kecewa dan marah banget sama kamu, seandainya tadi mas tak ikuti kamu, pasti kamu sudah menggugurkan anak itu, dan tau apa artinya... kamu pembunuh!!! pembunuh anakmu sendiri!!!" katanya lagi dengan emosi berlebih
"aku bukan pembunuh, aku.... aku.... aku gak berniat membunuh dia mas"
"aku... aku... hanya ingin menyelamatkan davin" aku menangis histeris
"sekarang terserah kamu, mas capek, mas kecewa, mas marah, kalo kamu masih anggap mas suami, kamu gak bakal menggugurkan, dan apabila kamu masih mau menggugurkan, setelah itu silahkan kamu urus perceraian kita, semua keputusannya ada ditangan kamu" katanya lagi dan dia pun keluar kamar dengan membanting pintu kamar.
ya allah mas yukki benar2 marah, bagaimana ini. dia menyebut2 perceraian lagi. aku kembali menangis dan menepuk2 dadaku menahan sakit di hati.
yukki pov
KAMU SEDANG MEMBACA
1. Masa Lalu Istriku
Romancemenikah tanpa cinta dan terpaksa membuat yukki sagara seorang CEO Korindo Group membenci istri yang dinikahinya bernama yurisa persada seorang wanita sederhana yang menyimpan rahasia yang tidak ingin diketahui oleh siapa pun termasuk suami nya.